Menjadi pundit sebenarnya sangat sederhana. Saya tidak akan mengatakan Liverpool bermain buruk jika mereka tidak bermain buruk. Menjadi pundit adalah memberikan informasi atau gambaran dari hal yang tidak bisa orang lain lihat dari rumah sehingga apa yang kita bicarakan menimbulkan gairah.

Analisis cerdas harus disampaikan dengan penuh antusias. Memberikan pandangan berbeda serta argumen yang aneh merupakan hal yang tidak membosankan. Lima atau enam tahun terakhir ini, posisi pundit berada lebih tinggi dibanding sebelumnya. Maka dari itu, Anda harus menjadi lebih baik setiap harinya. Jika tidak, saya bisa saja tersingkir dan terusir dari pekerjaan saya.

Terkadang ada sesuatu hal yang tidak relevan. Di media sosial, saya kerap dipertanyakan loyalitas saya sebagai pendukung United. Ada yang berkata kalau saya tidak boleh mengkritik United. Saya pikir, jika ada sesuatu yang tidak sesuai maka saya harus mengkritik mereka.

Menjadi penggemar United sangat frustrasi dalam enam tahun terakhir. Terkadang saya bertanya-tanya apakah saya  terlalu keras mengkritik mereka. Beberapa penggemar memberi tahu saya kalau saya menyulitkan klub saya sendiri.

Baca juga: Gary Neville yang Geram pada Ketidakpedulian Ed Woodward

Liverpool Membuat Saya Khawatir

Manchester City dan Liverpool nampak menjadi kuda pacu jika tidak terganggu oleh kompetisi Eropa. Jika saya Liverpool, maka saya akan mengeluarkan Liga Champions dan mementingkan Premier League. Jika mereka konsisten di bulan Februari, Maret, dan April tanpa kompetisi Eropa, saya pikir mereka bisa menjadi juara liga.

Mengapa? Karena hal itu melelahkan untuk tiga pemain depan mereka (Salah, Mane, dan Firmino). Jika ada salah satu dari mereka yang mengalami cedera di hari Rabu, maka hal itu akan terasa membahayakan.”

Tetapi, hal itu akan membuat penggemar United khawatir. Saya kasihan dengan mereka. Lini depan mereka fantastis, lini tengah mereka dapat menyatu dengan baik dan memiliki kedalaman. Begitu juga dengan lini belakang yang mulai menyatu sebagai sebuah unit.

Jurgen Klopp juga memainkan sepakbola yang fantastis. Sebagai penggemar United, melihat mereka bermain sangat mengkhawatirkan karena mentalitas kami adalah “siapa saja boleh juara asal jangan mereka.”

Begitu juga dengan mereka. Liverpool akan mengungkapkan hal yang serupa. Meski saya jauh lebih bijaksana dibanding saat saya masih bermain, tapi saya tetap khawatir. Saya ingat ketika Brendan Rodgers nyaris membawa Liverpool juara (2013/2014). Ribuan orang berjajar di jalanan, kembang api selalu muncul sebelum pertandingan. Saya sampai harus datang ke Anfield tiga jam lebih awal karena saya tidak mau melihat hal tersebut.

Baca juga: 11 September 1999: Jamie Carragher Bantu United Menang atas Liverpool

Harapannya untuk United dan Paul Pogba

Meski begitu, saya berharap United bisa menjadi juara. Jika mereka bisa di papan atas sampai Januari, lalu mendapat dua pemain belakang, maka mereka punya peluang. Tapi saya tetap ragu. Bisa finis di urutan tiga atau empat sudah bagus bagi saya. Kemenangan melawan Burnley saya harap bisa mengubah peruntungan mereka.

Saya bertanya kepada Tony Adams pada Euro 1996, “apa hal terburuk yang pernah terjadi kepada pesepakbola?” Dia menjawab, “Jika Anda cukup lama di sepakbola, Anda akan tahu masa-masa sulit ketika Anda berada dalam kepercayaan tinggi, lalu membuat kesalahan, maka orang-orang akan menyerang Anda.”

Saya jadi ingat ketika Sir Alex Ferguson tidak memenangi liga dari 2004 hingga 2006. Orang-orang mengatakan kalau dia sudah kehilangan sentuhan, era Manchester United akan berakhir, serta ada yang mengatakan kalau karier kepelatihannya sudah berakhir.

Itulah yang sekarang menimpa Jose Mourinho. Saya merasa dia tetap manajer brilian dalam 25 tahun terakhir. Manajer muda memang terus bermunculan, tetapi ketika orang-orang mulai mempertanyakan kapasitasnya, bagi saya itu tidak masuk akal.

Saat ini, United sedang bermasalah dengan Pogba. Dia adalah pemain berbakat, tetapi saya ingin melihat dia lebih konsisten dan memiliki sifat kepemimpinan. Sebagai penggemar United, jujur, saya masih percaya kalau tidak boleh ada yang lebih besar dari klub. Jadi Paul, jika Anda ingin pergi dan bermain di tempat lain, maka pergilah. United akan baik-baik saja tanpa Anda. Jika saya jadi pemilik klub, maka saya mungkin akan melindungi aset terbaik saya. Tetapi secara pribadi mereka mungkin akan melakukan transaksi karena dia bisa mendatangkan kembali 90 juta paun yang telah dikeluarkan sebelumnya.

Baca juga: Paul Pogba dan Kepindahannya yang Kontroversial

Jika saya berada di ruang ganti, saya akan memberi saran kepada Paul untuk tetap profesional dan jangan menunjukkan Anda seolah-olah hanyalah tentara bayaran. Anda tidak boleh melakukan itu.

Bagi saya, membahas masalah Pogba bisa dilakukan dengan menempatkan diri Anda dalam empat sudut pandang yaitu sebagai pundit, pemilik klub, penggemar, dan secara pribadi.

**

Tulisan ini merupakan kumpulan kutipan dari wawancara yang dilakukan Gary Neville kepada The Times.