Sir Jim Ratcliffe berencana membangun stadion baru pengganti Old Trafford dengan kapasitas 100 ribu kursi. Nantinya, stadion ini diharapkan bisa jadi “Wembley-nya Utara” yang bisa menjadi venue final Piala FA dan Liga Champions.

Saat ini kondisi Old Trafford tidak sebaik klub Inggris lainnya macam Arsenal, Tottenham Hotspur, atau bahkan Manchester City. Untuk mengikuti zaman, diperlukan renovasi besar-besaran; bukan cuma menambah kursi tapi juga kenyamanan.

Akan tetapi merenovasi Old Trafford akan sulit karena terkendala kondisi sekitar yang tidak memungkinkan. Sehingga, membangun stadion baru bisa menjadi pilihan dengan biaya 1 miliar paun, atau sama dengan biaya yang dikeluarkan Spurs.

Sejatinya, Kota Manchester pernah membangun “Wembley-nya Utara” dengan kapasitas 80 ribu kursi. Kini, stadion tersebut–dengan segala perubahannya–dikenal dengan nama Etihad Stadium.

Stadion untuk Olimpiade

Pada akhir 1980-an, Manchester mengajukan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 1996. Ikonnya adalah stadion berkapasitas 80 ribu kursi di Manchester bagian barat.

Akan tetapi, Olimpiade 1996 justru digelar di Atlanta. Manchester kemudian kembali mengajukan untuk Olimpiade 2000. Namun, lokasi stadion berubah karena dipindah ke area timur. Tujuannya untuk meregenerasi area yang dianggap terlantar tersebut.

Pada 1992, rencana serta perizinan dibuat. Namun, lagi-lagi Manchester kalah karena Olimpiade 2000 digelar di Sydney. Untuk itu, Manchester mengajukan jadi tuan rumah 2002 Commonwealth Games yang akhirnya berhasil mereka dapatkan.

Pada 1996, pemerintah mengucurkan 150 juta paun untuk pembangunan stadion nasional yang baru. Manchester pun mengajukan stadion baru untuk Commonwealth Games ini bisa menjadi saingan atau bahkan menggantikan Wembley. Sayangnya, pengajuan ini ditolak.

Stadion di timur Manchester itu tetap dilanjutkan, tapi hanya berkapasitas 38 ribu dengan tujuan utama menggelar pekan olahraga. Ada lintasan atletik yang mengelilingi lapangan. Selain itu, dibuat menara putar macam di San Siro, sebagai akses masuk-keluar suporter.

Wembey sendiri diratakan pada 2000. Stadion nasional tersebut dibangun ulang senilai 800 juta paun. Sementara itu, biaya pembangunan stadion baru di Manchester itu cuma 110 juta paun yang kemudian nantinya dijadikan stadion untuk sepakbola. Stadion ini lantas dinamakan City of Manchester Stadium.

Menjadi Milik Manchester City

Kota Manchester ingin agar stadion tersebut tetap digunakan meski Commonwealth Games usai digelar. Di saat yang sama, Manchester City ingin meninggalkan Maine Road yang sudah usang.

City pun memulai negosiasi dengan pemerintah. Mereka mau main di sana asalkan dicat biru, bukan merah. Sejatinya ada pertentangan karena Inggris butuh stadion atletik. Apalagi, Wembley setelah direnovasi tak memiliki lintasan atletik.

Kementerian Olahraga Inggris juga ingin agar City of Manchester Stadium tetap punya lintasan atletik dengan tribun semi-permanen yang bisa dipindah-pasang. Namun, City of Manchester Stadium tetap dikonversi menjadi stadion sepakbola salah satunya karena faktor finansial. Ditambah lagi, Man City tidak punya uang 50 juta paun untuk merenovasi ulang.

Saat renovasi dilakukan, lapangan utama digali untuk membuat tribun tambahan yang menempel ke lapangan sepakbola. Tribun dari yang awalnya hanya dua tingkat, kini menjadi tiga tingkat. Tambahan tribun ini membuat kapasitas bertambah menjadi 48 ribu kursi.

Dibayari Pemerintah

City of Manchester Stadium dibiayai oleh uang rakyat. Pun saat perubahannya menjadi stadion sepakbola senilai 22 juta paun. City hanya mengeluarkan 20 juta paun, itu pun untuk membangun bar, restoran, dan area korporat.

Pemerintah Manchester memberikan hak pakai pada Manchester City termasuk untuk biaya perawatan ataupun pengeluaran di masa depan. City pun berkewajiban membayar biaya sewa senilai 2 juta paun.

Pada 2011, City melakukan negosiasi ulang untuk pembayaran sewa. Negosiasi ini membuat mereka menjual nama stadion kepada Etihad dengan jangka 10 tahun.

Menurut Manchester Evening News, City membayar sewa senilai tertentu, dengan tambahan dari pembagian hasil penjualan nama stadion, serta perjalanan mereka di Eropa. Cara ini menjadi solusi bagi kedua belah pihak. City bisa menambah kapasitas kursi, sementara pemerintah kota mendapatkan tambahan uang. Karena pada musim 2022/2023, pemerintah kota menerima sekitar 6 juta paun!

Bisakah Terjadi pada Man United?

City untung besar karena tak harus mengeluarkan banyak uang untuk bermain di stadion baru dan bagus. Keuntungan bukan cuma didapat dari tiket, tapi juga dari sewa stadion untuk event lain, sampai penjualan makanan dan minuman.

Lantas bagaimana dengan United? Klub yang melambungkan kota Manchester apakah mendapatkan keuntungan yang sama?

Sir Jim Ratcliffe ingin agar stadion baru United dibiayai oleh pajak rakyat, sama seperti City. Akan tetapi, hal ini sulit terjadi karena dalam kasus City, mereka terbilang beruntung.

City of Manchester Stadium dibangun dari uang Pemerintah Inggris, Kementrian Olahraga, dan Pemerintah Kota Manchester. City of Manchester Stadium perlu klub yang berkandang di sana untuk membiayai operasional dan Manchester City datang di saat yang tepat.

Uang sewa yang didapat pemerintah kota digunakan untuk mendukung fasilitas olahraga di Timur Manchester. Selain itu, City juga punya rencana untuk mengembangkan area di sekitar stadion yang kini menjadi Etihad Campus. Tujuannya adalah membuat area tersebut menjadi hidup kembali dan ini penting bagi pemerintah kota.

Ini yang membuat meskipun menggunakan uang rakyat, tapi Manchester City juga mencoba berkontribusi buat masyarakat Manchester. Hal yang sama mungkin sulit direplikasi Manchester United yang lebih memilih menggaji mahal para pemain tidak berguna.

Sumber: Manchester Evening News