Sempat mereda dalam beberapa pekan terakhir, rumor tentang keinginan Paul Pogba untuk hengkang dari Manchester United kembali menguat. Selepas memperkuat tim nasional Prancis dalam UEFA Nations League, Pogba sebenarnya menampik masalah rumor tersebut dan mengaku hanya ingin bekerja sebaik-baiknya bersama Setan Merah.

“Bukan saya yang seharusnya berbicara (mengenai rumor transfer). Saya hanya mencoba untuk memperbaiki kebugaran saya. Saya kembali terlambat dari Piala Dunia jadi saya mencoba mengeluarkan performa saya sebaik mungkin. Saya hanya melakukan hal yang terbaik dalam pekerjaan saya,” tuturnya seperti dilansir ESPN.

Ia menambahkan, “Bukan aku yang berbicara (mengenai transfer). Ada banyak pembicaraan tentang transfer. Tapi saat ini saya masih terikat kontrak di Manchester United. Masa depan saya sekarang adalah Manchester United. Saya masih punya kontrak. Saat ini, saya bermain di sana, tetapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.”

Baca juga: Jose Mourinho Tentang Kemenangan atas Burnley, Paul Pogba, dan Kartu Merah Rashford

Gelandang asal Prancis ini memang menyebut kalau dia saat ini masih fokus untuk membantu United kembali berjaya. Akan tetapi, kalimat terakhir yang diucapkan seolah menunjukkan kalau Pogba masih akan membuka dirinya untuk hengkang ke klub lain.

Rumor kepindahan Pogba ini memang sudah berlangsung sejak awal musim 2018/2019. Ketika itu, ia dikabarkan tidak gembira dengan keputusan Mourinho yang sempat beberapa kali mengabaikan Pogba. Bahkan, dalam kekalahan United atas Tottenham Hotspur beberapa bulan lalu, ia digantikan di tengah laga yang berimbas dengan keputusan Mourinho mencadangkannya di laga melawan Newcastle beberapa pekan kemudian.

Baca juga: Paul Pogba Memang Pantas Jadi Pemimpin Manchester United

“Hubungan saya dengan Mourinho sejauh ini murni antara pemain dan pelatih. Siapapun pelatihnya, saya akan tetap memberikan 100 persen kemampuan saya, itu saja. Saya tidak bisa mengatakan lebih banyak lagi.”

Keadaan kemudian semakin diperparah dengan konflik yang hadir antara Mino Raiola, sang agen, dengan Paul Scholes yang ketika itu mengkritik permainan kliennya. Mino bahkan dengan lebay menyebut kalau dirinya tidak bisa tidur hanya untuk memikirkan klub mana yang tepat untuk Pogba.

Barcelona disebut-sebut sebagai peminat nomor satu Pogba. Di saat United tertarik mendatangkan Yerri Mina di awal musim, kubu Blaugrana memberikan klausul pertukaran dengan Pogba. Bahkan juara Liga Champions lima kali ini siap memberikan nomor punggung 8 peninggalan Andres Iniesta yang saat ini sudah dipakai oleh Arthur Melo.

Pogba Tidak Boleh Lebih Besar Dari United, Tapi Pogba Pemain Penting untuk United

Segala ucapan Pogba tersebut memantik amarah dari para penggemar United. Tidak sedikit yang berharap kalau sebaiknya United cepat melepas Pogba demi kestabilan ruang ganti klub. Mereka muak dengan sikap si pemain yang seolah tidak serius bermain untuk United dan hanya mementingkan citra pribadinya semata. Dukungan pun mulai berubah arah, dari yang sebelumnya mencibir Mourinho karena pernah mengabaikan Pogba, menjadi mendukung balik Mourinho.

United selalu menjunjung tinggi kalau “pemain tidak boleh jauh lebih besar dibanding nama klub”. Jika seorang pemain sudah mulai berbicara terlalu banyak dan mulai mencoba mengambil kendali klub maka pintu keluar sudah dipastikan terbuka lebar. Beberapa pemain sebelum Pogba pernah terlibat hal-hal terkait kontrol di sebuah kesebelasan. Tidak jarang akhir dari perseteruan tersebut adalah kepindahan si pemain ke klub lain.

Sebut saja Jaap Stam, David Beckham, Ruud Van Nistelrooy, hingga Roy Keane yang pindah ke klub lain meski permainannya masih dibutuhkan United. Bahkan Cristiano Ronaldo pun pernah berada dalam situasi seperti yang dialami gelandang Prancis ini.

Beberapa hari setelah bertanding bersama Portugal di Euro 2008, ia ditanya oleh wartawan terkait ketertarikan Real Madrid kepada dirinya. Dia dengan enteng menjawab, “Hanya tuhan yang tahu di mana saya bermain. Namun yang jelas saya suka bermain dengan baju berwarna putih.” United pun hanya sanggup menahan CR7 selama semusim sebelum dengan ikhlas memberikannya kepada Real Madrid.

Baca juga: Lika-liku Perjalanan Jaap Stam Menuju Manchester United

Paul Pogba bisa saja bernasib sama seperti Ronaldo. Nilainya di pasaran terbilang masih sangat tinggi. Akan tetapi, maukah United khususnya Ed Woodward melepas salah satu aset yang paling menjanjikan, jika tidak ingin disebut terbaik, tersebut?

Musim lalu, Pogba adalah pemberi asis terbanyak untuk United. Angka tembakan per laga serta dribel sukses per laga yang ia miliki berada di jajaran lima besar bersama Eden Hazard, Harry Kane, serta Mohamed Salah. Musim ini, Pogba pun masih jadi pemain terbaik United meski penampilan klub belum berada dalam level yang semestinya. Peran sebagai kapten yang diberikan Mourinho pada dua laga awal menunjukkan kala Pogba adalah pemain vital untuk timnya.

Baca juga: Jangan Sampai Paul Pogba Bernasib Seperti Carlos Tevez

Mencari Pengganti Pogba Tidaklah Mudah

Bisa dibilang United beruntung bisa mendapatkan Pogba. Bayangkan, seorang pemain yang pernah membawa sebuah klub besar Italia meraih empat gelar scudetto secara beruntun mau menerima pinangan klub seperti United yang saat itu hanya finis dalam urutan tujuh, empat, dan lima dalam tiga musim terakhirnya.

Jika berkaca dari rencana Barca mengambil Paul Pogba dengan nilai 50 juta Euro ditambah Yerri Mina dan Andre Gomes, maka nilai Pogba berada di sekitar 93 juta Euro atau 1,6 triliun rupiah. Jumlah yang terbilang sepadan. Namun jika Pogba bisa menghasilkan banyak uang untuk United, apakah mereka bisa memaksimalkan dana tersebut untuk mencari penggantinya yang sepadan? Belum tentu.

Saat United menerima 80 juta paun dari Real Madrid atas pembelian CR7, Fergie pun tidak memaksimalkannya dengan baik. Ia hanya mengganti Ronaldo dengan pemain sayap yang tidak terkenal seperti Antonio Valencia dan Gabriel Obertan. Beruntung, United masih bisa meraih dua gelar Premier League sepeninggal pria Portugal tersebut.

Akan tetapi, Mourinho jelas bukan Fergie yang bisa meraih gelar juara dengan lini tengah memakai pemain medioker semodel Anderson dan Tom Cleverley. Mourinho selalu identik dengan pemain besar. Dan pemain besar pasti akan memiliki nilai yang sangat tinggi di pasaran.

Beberapa nama incaran yang berposisi sama seperti Pogba pernah muncul ke permukaan sepanjang musim panas lalu. Sebut saja Ruben Neves hingga Sergej Milinkovic-Savic. Dua nama ini adalah pemain bintang di klubnya. Nama yang kedua bahkan sudah dibanderol hampir 100 juta oleh Lazio.

Para penggemar bisa saja berspekulasi kalau United harus membeli pemain A, B, C, hingga D karena uang yang dimiliki hasil penjualan Pogba sangat besar nilainya. Namun, melihat kontrol United dalam hal transfer masih dipegang oleh Ed Woodward, maka jangan harap para penggemar bisa mendapatkan pemain yang diinginkan. Bahkan untuk merekrut Marouane Fellaini yang klusulnya hanya senilai 25 juta paun, Woodward rela menambah 2 juta lagi agar transfernya bisa terealisasi.