Kemunculan teknologi baru Video Assistant Referee (VAR) menghadirkan drama baru dalam laga sepak bola di Piala Dunia 2018. Duel dalam kotak penalti yang semula dianggap wasit tak termasuk pelanggaran, bisa saja berubah menjadi sebuah penalti setelah sang pengadil menyaksikan tayangan ulangnya melalui video. Wasit pun akan meniup peluit dan membentuk isyarat seperti layar televisi setelah mendapat informasi dari para asistennya yang menonton tayangan ulang di sebuah ruangan, sebelum dia berlari ke pinggir lapangan untuk melihat kembali apa yang sebenarnya telah terjadi.

Bahkan, hadiah penalti pun bisa dibatalkan wasit berkat informasi dari VAR. Itulah yang terjadi tidak lama setelah para penggawa Brasil bergembira karena wasit meniup peluti dan menunjuk titi putih, usai melihat Neymar jatuh di dalam kotak penalti usai berduel dengan bek Kosta Rika di laga kedua di Grup E.

Namun, setelah para pemain lawan melakukan protes dan mendapatkan informasi dari wasit yang memimpin di VAR room, dia kemudian melihat tayangan ulang dan lalu membatalkan keputusan penalti tersebut. Ternyata, Neymar berpura-pura jatuh dalam insiden itu, alias diving.

Baca juga: VAR di Mata Juan Mata dan Jose Mourinho

Ya, aksi diving ternyata belum bisa ‘dihapus’ sepenuhnya dengan kelahiran VAR. Pada kenyataannya, masih ada beberapa pemain yang mencoba mencari keuntungan bagi timnya dengan cara-cara yang tak fair, termasuk dengan menjatuhkan dirinya di dalam atau di dekat kotak penalti, alias melakukan diving.

Manajer Manchester United Jose Mourinho pun turut mengomentari banyaknya aksi diving di Piala Dunia 2018. Menurut pelatih berkebangsaan Portugal tersebut, pertandingan sepak bola sekarang ini telah kehilangan kualitasnya, karena banyaknya pemain yang melakukan aksi diving.

“Setiap tim melakukan banyak diving, banyak berpura-pura, banyak memberi tekanan kepada wasit. Pertandingan ini kehilangan kualitasnya, dan bagi saya itu poin negatif,” ungkap Mourinho kepada RT. Bahkan, meski VAR telah banyak membantu wasit dalam membuat keputusan yang adil bagi setiap tim, namun tetap saja ada pemain yang mencoba mencari kesempatan.

“Hampir pada setiap laga, para pemain melakukan kecurangan dan membuat pekerjaan wasit semakin sulit. Bahkan, dengan adanya VAR tak mengurangi niat para pemain melakukan diving,” tambah Mourinho lagi.

Aksi diving yang dilakukan Neymar sendiri memang tampak berlebihan; bahkan bisa dibilang ‘tak cantik’, kalah jauh dari kemampuan Filippo Inzaghi atau Oliver Bierhoff yang dikenal sebagai ‘raja diving’ sepak bola dunia.

Pada laga kontra Kosta Rika, sangat jelas terlihat dalam tayangan ulang dia sengaja menjatuhkan dirinya setelah bek lawan melepas pegangannya dari kaos Neymar. Tak hanya sekali, bintang Paris Saint-Germain itu mengulangi lagi aksi curangnya tersebut dalam laga kontra Serbia, serta saat melawan Meksiko di babak 16 besar, dengan melakukan aksi berguling-guling.

Tak heran jika banyak orang yang mencibir perilaku Neymar tersebut. Sebagai salah satu bintang kelas dunia, dia telah menjatuh harga dirinya; jauh dari sikap fair play yang dipertontonkan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sepanjang turnamen akbar tersebut.

“Neymar harus diberitahu bahwa aksinya dapat membuat kami menangis atau tertawa. Maksud saya, saat pemain Meksiko menginjak kakinya, saya merasa sedih dan ingin menangis. Tapi, ketika melihat dia berlari sambil menggiring bola, saya jadi ingin tertawa,” kata legenda Argentina Diego Maradona seperti diwartakan Marca.

Menariknya, Mourinho malah tidak mau hanya menyalahkan Neymar semata. Pelatih berusia 55 tahun itu menyebut masih ada banyak pemain lainnya yang juga suka melakukan diving di Piala Dunia 2018.

Baca juga: Neymar, Dikritik Schmeichel Dibela Mourinho

“Orang-orang fokus pada Neymar, jika hanya Neymar saya akan senang. Tetapi bukan hanya Neymar,” lanjutnya.

Mourinho pun mencontohkan aksi diving yang dilakukan oleh bek Inggris Harry Maguire dalam laga menghadapi Kolombia di babak 16 besar. Saat itu, pemain Leicester City tersebut tiba-tiba terjatuh di dalam kotak penalti, dan meminta wasit untuk melihat tayangan VAR.

“Saya kaget melihat bek sentral seperti Harry Maquire. Biasanya dia pria yang sangat jujur. Namun, kini dia melakukan diving di kotak penalti dan meminta wasit untuk melihat VAR,” kata Mourinho lagi.

Situasi itu kini malah memperlihatkan bahwa VAR pun bisa dimanfaatkan oleh pemain dalam melakukan kecurangan. Makanya, tidak heran jika banyak orang, termasuk Mourinho yang merasa sangat kesal dengan aksi-aksi kotor para pemain bintang itu. “Para pemain harus bisa merasakan tanggung jawab saat bermain dalam Piala Dunia di hadapan jutaan penonton,” pungkas Mourinho.