Jarak itu melebar lagi. Ya, kekalahan Manchester United atas Chelsea membuat jarak yang tadinya hanya lima poin menjadi delapan poin. Hal ini dikarenakan Manchester City meraih kemenangan. Selain itu, pekan ke sebelas Premier League menyajikan beberapa cerita. Ada yang dramatis, kisah heroic kiper ketiga, hingga pemecatan manajer yang kembali terjadi.

Berikut adalah rangkuman pekan ke sebelas Premier League 2017/2018.

Manchester 1 London 1

Super Sunday menghadirkan dua duel menarik yang melibatkan dua klub Manchester dan dua klub asal London. Manchester City menjamu Arsenal di Etihad, sementara Chelsea akan menerima tamu dalam wujud Manchester United. Keduanya pun diwarnai dengan drama.

City membuka keunggulan bagi Manchester setelah mereka mampu mengalahkan Arsenal 3-1. Gol-gol dari Kevin De Bruyne, Sergio Aguero, dan Gabriel Jesus hanya bisa dibalas satu melalui Alexander Lacazette. Akan tetapi laga ini sedikit tercoreng dengan kepemimpinan wasit Michael Oliver yang mengesahkan gol Gabriel Jesus setelah sebelumnya David Silva (pemberi asis) terjebak offside.

Sayangnya hasil yang diraih City gagal diikuti rival sekotanya yaitu United. Mereka takluk dengan skor 1-0 dari tuan rumah melalui gol Alvaro Morata. Pertandingan ini sendiri diwarnai dengan Mou yang memilih menjabat tangan para staf-staf Chelsea selain Conte.

Dramatis di Goodison Park

Sekilas Everton akan mengalami kekalahan ketika hingga menit ke 64 mereka tertinggal dua gol dari tamunya Watford. Akan tetapi yang terjadi selanjutnya sangat dramatis. Mereka mengejar dua gol melalui Oumar Niasse dan Dominic Calvert Levin.

Momen dramatis kemudian terjadi ketika wasit memberikan tambahan waktu sebanyak 12 menit dikarenakan kiper Watford, Heurelho Gomes mengalami cedera. Menit kedua tambahan waktu, The Toffees membalikkan keadaan melalui penalti Leighton Baines.

Watford sebenarnya bisa membawa pulang satu poin jika di menit ke 11 tambahan waktu, penalti Tom Cleverley tidak melebar.

Bye bye Slaven Bilic

Premier League kembali memakan korban. Setelah Frank De Boer, Craig Shakespeare, dan Ronald Koeman, kali ini giliran manajer West Ham, Slaven Bilic yang harus kehilangan pekerjaannya. Kekalahan atas Liverpool 1-4 pekan lalu membuat posisi mereka terjebak di posisi 18 dan hanya punya sembilan poin.

Setelah membawa Si Palu finis di posisi ketujuh pada musim pertamanya (2015/2016), mantan bek Kroasia ini kesulitan untuk mengulangi prestasi mereka pada musim berikutnya. Perbaikan yang sudah dilakukan musim ini dengan menggaet beberapa pemain bintang justru membuat mereka semakin terpuruk.

Dalam empat laga terakhir mereka tidak pernah menang dan menjadi kesebelasan yang kebobolan paling banyak di musim ini. Posisinya akan diisi oleh mantan manajer Everton dan Manchester United, David Moyes.

Ancaman dari Burnley

Berkat kemenangan di kandang Southampton, Burnley secara mengejutkan nangkring di posisi tujuh klasemen sementara. Mereka hanya berselisih empat poin dari Manchester United di peringkat kedua.

The Clarets memang tampil sangat mengejutkan pada musim ini. Dengan permainan pragmatis, plus pendekatan tradisional ala Kick n Rush, mereka sanggup mendapat poin dari klub-klub yang di atas kertas lebih baik dari mereka macam Tottenham dan Everton. Meski baru mencetak 10 gol, namun mereka hanya kebobolan sembilan gol hingga pekan kesebelas ini. Angka ini masih jauh lebih baik dibandingkan Arsenal, Liverpool, dan Chelsea.

Kisah Heroik Kiper Ketiga

Dalam sepak bola, penjaga gawang ketiga kerap dianggap sebagai pemain yang Magabut alias Makan Gaji Buta. Ia kerap kali hanya menjadi serep apabila penjaga gawang pertama dan kedua tidak bisa bermain.

Akan tetapi kiper ketiga menjadi pahlawan Tottenham Hotspur yang harus susah payah mengalahkan Crystal Palace. Sosok Paulo Gazzaniga mendadak terkenal ketika ia menjaga gawang Spurs tetap perawan hingga akhir laga. Kiper berusia 25 tahun ini adalah mantan kiper Southampton yang terakhir kali bermain di Premier League pada 2015 lalu.

Dalam laga di Wembley Stadium tersebut, ia membuat lima penyelamatan dan keluar sebagai pemain terbaik di akhir pertandingan.