Foto: Forbes

Odion Ighalo kini dihadapkan dengan dua pilihan yaitu uang segepok atau bermain bersama tim impian dengan gaji yang tidak besar.

Selain Bruno Fernandes, Odion Ighalo kini menjadi sorotan media dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini tidak lepas dari performanya yang cukup baik untuk ukutan pemain yang hanya dibeli sebagai alternatif masalah United di lini depan. Tak ayal, ia justru bisa menarik hati penggemar United melalui statistiknya sejauh ini.

Ia telah berkontribusi dalam lima gol United selama bermain di delapan pertandingan. Namanya kini sudah mendapat chant dari penggemar United. Belum lagi bicara soal kisah-kisah menarik ia sebagai penggemar Manchester United. Dari doa mendiang kakaknya yang menginginkan dia bisa bermain di Old Trafford, hingga pengorbanannya menabung setiap hari demi bisa menonton tim kesayangannya bertanding, menjadi cerita yang mengiringi perjalanan karier penggawa timnas Nigeria ini.

Hanya ada kata bahagia ketika Ighalo membicarakan Manchester United. Sejauh ini, belum ada, dan mungkin tidak akan ada, kalimat mengeluh yang keluar dari mulutnya. Meski perannya di Premier League tidak sebesar Bruno atau Martial, tapi dia paham kalau United punya panggung lain yang bisa ia gunakan untuk menonjolkan dirinya yaitu di Piala FA dan Europa League.

Totalitas ini yang kemudian membuat banyak penggemar United merasa ia layak dipermanenkan. Pemain-pemain yang bermain demi lambang United di dada adalah kriteria yang diinginkan penggemar United di seluruh dunia dan itu dimiliki oleh Ighalo saat ini.

“Delapan pertandingan, tiga kali starter, empat gol dan satu asis. Apakah kini Manchester United akan mempermanenkannya? Banyak orang menyangsikan ketika Ighalo datang dan saya salah satunya. Tapi, bagaimana bisa dia beradaptasi dengan cepat? Kami butuh pemain berpengaruh, namun datang dari Tiongkok? Itu tidak mungkin,” kata Rio Ferdinand.

Bagi United, mempermanenkan Ighalo mungkin bukanlah persoalan besar. Harga si pemain disinyalir hanya 15 juta paun. Nilainya meningkat tiga kali lipat dibandingkan saat Shanghai Shenhua membelinya dari Changcun Yatai yang hanya 5 juta Euro lebih sedikit. Namun, 15 juta paun juga bukan jumlah yang sulit dipenuhi United mengingat mereka bukanlah tim yang kekurangan dari segi finansial.

“Ia hanya pinjaman, tetapi ketika Anda terkesan, maka ada kesempatan (untuk dipermanenkan). Jika Anda terkesan sebagai pemain, jika Anda berhasil mengesankan seseorang dan membantu tim ini meningkat, maka tentu saja ada kemungkinan untuk dipermanenkan,” kata Ole Gunnar Solskjaer. Sebuah sinyal kalau tidak tertutup kemungkinan United mengikatnya lebih lama.

Ighalo sendiri mungkin akan memilih untuk dipermanenkan oleh Manchester United. Ini adalah klub favoritnya. Klub yang sudah ia dan mendiang kakak perempuannya impikan sejak kecil. Ia rela menunggu dan berharap untuk bisa main di Old Trafford setelah pada 2016 kesempatan itu tertutup karena Watford tidak ingin menjualnya.

Ia rela memotong gajinya ketika United berniat membawanya. Bukti kalau fanatisme dan kesempatan main di klub idola tidak akan datang dua kali. Jika United ingin mempermanenkan Ighalo dengan status tidak mendapat gaji per minggu, dan hanya mendapat uang ketika ia dimainkan, bukan tidak mungkin tawaran itu akan diterima. Ighalo membawa kebanggaan setiap kali bermain dengan kostum merah.

Namun, Shanghai Shenhua jelas tidak ingin sembarangan melepas pemainnya. Baru-baru ini, mantan klub Didier Drogba tersebut menawarkan gaji 400 ribu paun per pekan dan perpanjangan kontrak dua tahun. Kontrak asli Ighalo sendiri di Shenhua sampai Desember 2022 dan mereka ingin mempertahankannya hingga 2024.

Penampilan bagus Ighalo sejauh ini membuat Shenhua merasa kalau dia adalah sosok yang tepat untuk bisa membawa mereka finis di papan atas. Oleh karena itu, gaji besar adalah jalan yang siap ditempuh mereka mengingat finansial kesebelasan asal Cina memang tidak main-main.

Untuk pemain seperti Ighalo, yang namanya tidak besar dan sudah berusia 30 tahun, tentu ingin pensiun dengan tenang tanpa merasa kekurangan finansial. Terlepas dari cerita kalau perkembangan sepakbola Cina cukup bagus dan lain-lain, namun tetap saja uang yang mereka berikan menjadi salah satu aspek menggiurkan bagi banyak pemain untuk pindah ke sana meski sebenarnya bisa bermain di level tertinggi. Bayangkan Anda di usia 30 tahun mendapat gaji 8 miliar rupiah per pekannya.

Saat masih bermain bersama Watford, Ighalo mengaku sempat ditawar gaji 300 ribu paun per minggu oleh Hebei China Fortune beberape pekan sebelum Premier League dimulai. Saat itu, dia merasa bimbang apakah menerima tawaran tersebut atau tidak. Pada akhirnya, ia tidak menerima tawaran tersebut dan memilih untuk menjalankan mimpinya yaitu bermain di Premier League.

“Saya berdoa tentang itu, dan Tuhan memberi petunjuk kalau itu bukan untuk saya. Ketika saya mengatakan tidak akan pergi, mereka menawarkan uang yang lebih tinggi lagi yaitu 300 ribu paun seminggu. Saya katakan kepada mereka kalau ini semua bukan tentang uang.”

“Saya membantu Watford promosi. Bagaimana bisa saya pergi karena uang? Saya tahu uang itu baik. Dengan uang sebanyak itu, saya bisa mengamankan hidup saya. Tapi Anda tidak bisa menjual impian Anda,” kata Ighalo.

Namun satu setengah musim bertahan di Premier League, Ighalo akhirnya pindah juga ke Cina meski bukan ke Hebei China Fortune. Berbeda dari ucapan sebelumnya, ia justru menyebut salah satu faktor yang membuatnya pindah ke Cina adalah uang.

“Saya tidak bermain banyak di Watford dan saya tidak ingin terus berada di bangku cadangan. Saya tidak tahu tentang pemain lain dan mungkin alasan mereka ke sana adalah untuk ambisi yang berbeda. Saya? Ya, saya pergi ke sana untuk mencari uang. Saya jujur, tapi saya tidak tahu kenapa pemain lain ada juga yang pergi ke sana,” tutur Ighalo.

Kini, Ighalo dihadapkan dengan dua pilihan yaitu uang besar atau impian untuk terus bermain bersama Manchester United. Pilihan yang ada risikonya masing-masing. Menerima uang besar, maka membuat kehidupannya terjamin dan ia akan menjadi striker nomor satu di Shanghai Shenhua, atau menerima kontrak permanen United yang membuat mimpinya terpenuhi namun dengan risiko ia hanya menjadi back up karena United disinyalir akan mencari striker baru.

Namun, itu semua baru bisa ditemui jawabannya jika United sudah resmi mengajukan tawaran kepada Shanghai Shenhua untuk mengikatnya secara permanen. Kalau penawaran resmi sudah diberikan, maka tinggal Ighalo yang akan menentukan nasibnya sendiri.