Foto: Irishexaminer.com

Setelah 18 tahun berkarier secara profesional, Robin van Persie (RVP) memutuskan untuk pensiun dari dunia sepakbola pada akhir musim nanti. Setelah malang melintang bersama Arsenal, Manchester United, dan Fenerbahce, RVP akan Gantung Sepatu bersama klub profesional yang ia perkuat pertama kali yaitu Feyenoord.

“Kapan saya harus berhenti? mungkin di akhir musim ini. Saya sudah berusia 36 tahun dan sudah menekuni karier profesional selama 18 tahun. Bahkan sejak usia lima tahun, saya sudah terlibat dengan sepakbola,” tuturnya kepada AD.

Dalam kurun hampir dua dekade, RVP sukses menancapkan kukunya sebagai salah satu striker jempolan di Eropa. Total sudah 309 gol yang ia ciptakan sepanjang karier klub maupun internasional bersama timnas Belanda.

Dari jumlah tersebut, hampir setengah diantaranya ia buat bersama Arsenal. Hal ini terbilang wajar, mengingat The Gunners adalah klub yang paling lama dibela Van Persie yaitu delapan musim.

Catatan 22 gol selama tiga musim bersama Feyenoord mengundang Arsene Wenger untuk mengangkutnya ke stadion Highbury. Usianya yang baru 21 tahun sangat cocok dengan kesukaan Wenger dalam merekrut pemain-pemain muda. Selain tajam di lini depan, RVP juga dibekali dengan kemampuan bermain sebagai penyerang sayap dan bisa berperan sebagai seorang pengatur serangan yang membuat Arsenal berani melepas 2,75 juta paun untuk membelinya.

“Robin adalah bakat muda yang hebat dan akan menjadi pembelian luar biasa bagi klub. Dia pemain kidal dan pengumpan hebat dengan visi yang luar biasa. Dia bisa bermain di sayap, penyerang, atau sayap kanan. Dia sudah menunjukkan potensi yang besar bersama klub dan timnas U-21 dan saya rasa dia akan membantu memperkuat tim kami,” tutur Arsene Wenger.

Meski lama memperkuat Arsenal dan mencetak banyak gol, namun Van Persie hanya sanggup memberikan masing-masing satu Piala FA dan Community Shield saja kepada kubu Meriam London. Itupun dia raih pada musim pertamanya. Tujuh musim setelahnya, hanya gelar top skor yang sanggup ia berikan.

Van Persie akhirnya merasakan trofi tertinggi ketika memutuskan pindah ke Manchester United selepas Euro 2012. United, yang memiliki kebijakan anti merekrut pemain yang mendekati usia 30-an, mengubah sikapnya saat tahu nama RVP tersedia di pasaran. Mahar hampir 400 miliar rupiah dikeluarkan Setan Merah.

Ia bahkan menjadi aktor tunggal dari keberhasilan Ferguson meraih gelar Premier League ke-13 United sepanjang sejarah. Total 30 gol ia sarangkan yang dua di antaranya ia cetak ke gawang mantan timnya. Ia bahkan diberikan tepukan penghormatan saat masuk ke Emirates Stadium sepekan setelah memastikan diri menjuarai liga.

Akan tetapi, hanya semusim saja Van Persie bersinar bersama Setan Merah. Selanjutnya, ia lebih banyak berkutat dengan cedera. Kedatangan Louis van Gaal yang kemudian menurunkan statusnya sebagai striker pilihan ketiga membuat suami dari Bouchra ini memutuskan hijrah ke Fenerbahce pada 2015.

Bersama Kenari Kuning, Van Persie masih sanggup memberikan 36 gol dalam 87 pertandingan. Pada awal tahun 2018, ia memutuskan kembali ke klub awalnya yaitu Feyenoord. Dalam lima bulan pertamanya, ia langsung memberikan gelar Piala Belanda yang terakhir kali diraih dua tahun sebelumnya.

Van Persie tentu saja ingin memberikan trofi kepada Feyenoord pada musim terakhirnya. Sejauh ini, asa tersebut masih dapat dicapai mengingat mereka sementara berada di urutan ketiga klasemen sementara. Meski berselisih 10 poin dari PSV, namun kompetisi Liga Belanda masih menyisakan banyak pertandingan.

Baca juga: Cerita Robin van Persie yang Pulang ke Kampung Halamannya

Akan tetapi, ia juga tidak mempermasalahkan apabila di akhir musim nanti, ia pensiun tanpa memberikan apa-apa. Bagi Van Persie, akhir karier tidak harus ditutup dengan mengangkat sebuah piala.

“Saya ingin menang dan jika saya mendapat piala maka itu bagus, tapi itu bukan jadi tolak ukur apakah seorang pemain sukses atau tidak. Saya hanya ingin mencoba membantu sesama pemain di akhir karier. Saya melihat segalanya lebih luas daripada sekedar memenangi gelar atau tidak.”

Layaknya kincir angin di Kinderdijk, yang belum berhenti berputar sejak 1740, Robin van Persie juga tampaknya belum bisa berhenti untuk mencetak gol. Saat ini, ia sudah membuat enam gol dari 12 pertandingan di semua ajang. Publik Rotterdam tentu berharap, Van Persie bisa terus mencetak gol sampai waktu memutuskan dia untuk berhenti dari dunia yang membesarkan namanya tersebut.