Foto: Twitter

Manchester United selalu menjadi klub yang penuh dengan cerita menyenangkan bagi mantan pemainnya. Terutama ketika mereka turut menjadi pemain yang berkontribusi meraih berbagai prestasi di klub. Hal semacam ini pastinya akan terus menjadi memori indah di kepala siapa pun.

Salah satu yang merasakan hal itu adalah mantan gelandang United Darron Gibson. Baru-baru ini ia membahas perjalanan kariernya saat masih bersama The Red Devils. Di sana ia juga membahas soal gol favoritnya, saran dari Bobby Charlton, dan hal terbaik lainnya di United.

Pemain asal Irlandia itu merupakan mantan pemain Setan Merah yang masuk ke tim utama melalui jalur akademi. Ia berhasil membuat 60 penampilan untuk klub dan mencetak total 10 gol. Selama di United, ia juga pernah dipinjamkan ke Royal Antwerp dan Wolves selama tujuh tahun sebagai seorang pesepakbola professional.

Karena jarang tampil reguler, Darron Gibson akhirnya pindah secara permanen ke Everton pada 2012. Meskipun di tahun sebelumnya ia merupakan anggota tim United yang meraih gelar Premier League pada 2011. Dan ia juga sempat memenangkan Piala Liga bersama The Red Devils pada 2009 dan 2010.

Sekarang pria berusia 34 tahun itu bermain untuk Wythenshawe Amateurs. Perjalanan kariernya begitu berkolok-kelok. Ia pernah menjadi pemain Sunderland dan disanksi karena meminum alkohol sambil berkendara. Kemudian ia pindah ke Wigan Athletic pada 2018 dan Salford City pada 2020.

Namun di antara semua perjalanan karier Gibson yang berkelok-kelok tersebut, tentu saja pengalaman terbaiknya selama ini ada di Manchester United. Ia bahkan mengungkapkan betapa terkejutnya ia ketika melakoni debut di tur pra-musim pertamanya bersama Setan Merah.

“Itu tidak bisa dipercaya. Jumlah orang di luar hotel yang menunggu kami (United) begitu banyak. Saya masih muda, dan semua orang berteriak minta tanda tangan. Saya pikir mereka tidak menginginkan tanda tangan saya, jadi saya terus menyelinap ke belakang. Meskipun saya merasa senang dengan kejadian itu,” tutur Gibson menceritakan kisah awalnya di United.

Satu kesan dari pemain yang sering disapa Gibbo itu adalah soal reputasinya dalam melakukan tembakannya dari jarak jauh. Salah satu yang paling diingat adalah ketika ia mencetak gol untuk United dengan cara yang mengesankan ke gawang Hull pada tahun 2009.

Gibson lalu mengungkapkan bahwa sebenarnya Sir Bobby Charlton lah yang menginspirasinya untuk mengadopsi sepakan jarak jauh sebagai caranya bermain. Meskipun pada awalnya ia hanya modal nekat dan banyak berimprovisasi untuk menendang bola dari jarak jauh.

“Saya tidak ingat di pertandingan apa itu, tetapi Sir Bobby masuk ke ruang ganti setelah pertandingan. Saya hanya ingat dia berkata kepada saya, ‘Dengarkan nak, mereka tidak ingat apa yang kamu lewatkan. Teruslah menendang jarak jauh’,” ujar Gibson kepada UTD Podcast.

“Perkataannya itu seperti melekat pada saya. Jadi saya hanya berpikir sejak saat itu, saya harus menendang jarak jauh dari sudut manapun! Setiap kali saya mendapat kesempatan, saya hanya berpikir untuk menendangnya. Tapi peran ini sempat berhasil. Beberapa dari tendangan itu berhasil membuat saya senang.”

“Ada beberapa kali rekan setim terganggu dengan tembakan saya. Mungkin setelah pertandingan tandang melawan West Ham, ketika saya mencetak gol lagi. Saya memiliki sekitar 10 tembakan di laga itu, dan ketika saya naik bus, Giggsy berkata, ‘ini dia, Darron Lampard’. Saya mendapat sedikit cemoohan dari para pemain, tetapi itu tidak masalah.”

Selain soal pengalaman dan cerita menariknya selama di Manchester United, Darron Gibson juga memiliki gol favorit yang ia cetak dengan jersey merah kebanggaan kota Manchester. Ia menjelaskan bahwa meski tidak sampai disebut sebagai gol terbaik, tapi setidaknya gol ini adalah gol paling berarti baginya.

“Ini mungkin bukan gol terbaik, tapi gol favorit saya adalah gol ke gawang Bayern Munich di perempat final Liga Champions 2010. Jelas, saya pikir waktu itu saya melakukan tembakan terlalu cepat, dan kiper mereka tidak bergerak sedikit pun. Setelah itu saya berlari ke sisi lapangan, dan para suporter menyambutnya,” ungkap Gibson.

“Saya dapat mengingat dengan jelas bahwa terjadinya gol itu tidak dapat dipercaya. Saya pikir itu merupakan satu momen fenomenal versi saya dari seluruh pengalaman yang saya punya. Saya tahu United tersingkir waktu itu, tetapi bagi saya pribadi, saya pikir itu adalah gol favorit saya.”