foto: thesportsterimages.com

Sejak berdiri pada 1878 dengan nama Newton Heath LYR atau pada 1902 dengan nama Manchester United, banyak pemain asing yang sudah malang melintang di kesebelasan berjuluk “Setan Merah”. Sampai Premier League musim 2015/2016 berakhir saja sudah 37 negara yang menyumbangkan pemainnya untuk klub pemegang 20 gelar juara liga tersebut. Nama-nama seperti Cristiano Ronaldo, Eric Cantona, sampai Peter Schmeichel, merupakan contoh beberapa pemain asing (non-Britania Raya) yang mekar bersama Manchester United.

Meskipun banyak nama yang menuai kesuksesan, tapi tidak sedikit pula pemain-pemain asing yang gagal bersinar bersama United. Nama-nama seperti Eric Djemba-Djemba, Kleberson, Massimo Taibi, William Prunier, serta Dong Fangzhou, terhitung gagal saat berseragam United. Kesulitan beradaptasi dengan iklim sepakbola Inggris serta kendala bahasa terkadang menjadi alasan para pemain impor tersebut sulit berkembang bersama United.

Pada musim 2016/2017 ini, satu negara kembali menyumbangkan pemainnya untuk bergabung ke Setan Merah. Ketika United membeli Henrikh Mkhitaryan dari Borussia Dortmund sejarah baru lahir ketika Miki (sapaan akrabnya) menjadi pemain Armenia pertama yang bermain di Premier League. Miki juga menjadi pemain Armenia pertama yang memperkuat Manchester United. Negara yang beribukota di Yerevan itu kemudian menjadi negara ke-38 yang menyumbangkan pemainnya ke Manchester United. Akan tetapi, tahukah Anda siapakah pemain asing atau non-Britania Raya pertama yang direkrut oleh Manchester United sepanjang sejarah?

Era Pemain Impor

Awal 1980-an merupakan tanda bahwa keran pemain asing yang hijrah ke Inggris mulai terbuka. Hal ini ditandai dengan masuknya Ossie Ardiles dan Ricardo Villa ke Tottenham Hotspur yang kemudian ditiru oleh United.

Dave Sexton, adalah manajer United pertama yang merasakan kehadiran pemain asing dalam skuatnya. Dave merekrut pemain berkebangsaan Yugoslavia (sekarang Serbia) yang berposisi sebagai gelandang bertahan bernama Nikola Jovanovic pada Januari 1980 yang menjadikannya sebagai pemain impor pertama United.

Manchester United saat itu rela mengeluarkan uang sebesar 300 ribu pounds atas bujukan Dave yang melihat Jovanovic bermain di klub lamanya, Red Star Belgrade. Manajer yang wafat pada 25 November 2012 itu tergiur dengan gaya main Jovanovic yang mampu bertahan dengan baik sekaligus dapat mengatur tempo permainan.

Selain kemampuan bertahan dan pandai mengatur ritme, nilai plus lain dari Jovanovic adalah kemampuan teknis dan kecerdasannya dalam mengacak-acak pertahanan lawan. Pihak Red Star kemudian menerima tawaran tersebut dan membuat Jovanovic mendarat di Old Trafford sekaligus menolak pinangan Bayern Muenchen yang saat itu hampir mendapatkan jasanya.

Mendarat di tim sebesar Manchester United bukan berarti akan selalu mendapat penerimaan yang baik dari suporter. Tidak ada sambutan meriah yang didapat oleh Jovanovic dari para penggemarnya. Meskipun begitu, Dave menjanjikan kepada suporter United bahwa pemain barunya ini akan membuat semua orang tercengang apabila dapat beradaptasi dengan baik.

Jovanovic memeroleh debutnya pada 2 Februari 1980 ketika United melawan Derby County. Saat itu dirinya masuk menggantikan Ray Wilkins yang mengalami cedera. Meskipun pada musim tersebut gelar liga diraih oleh Liverpool, namun para penggemar United saat itu melihat harapan bahwa timnya akan bermain baik di musim depan dengan hadirnya Jovanovic.

Akan tetapi, ekspektasi pendukung setan merah tidak sesuai dengan kenyataan. The Red Devils hanya mendapatkan performa yang biasa-biasa saja dari Jovanovic. Dalam tempo kurang dari dua tahun, meski dapat menyapu bersih tujuh pertandingan terakhir di musim 1981 dengan kemenangan, United hanya mampu finis di peringkat kedelapan klasemen akhir serta memecat Dave Sexton dan menggantinya dengan Ron Atkinson. Pada musim tersebut, Jovanovic lebih banyak absen karena cedera.

Jovanovic sendiri hanya mencatatakan 26 penampilan dan 4 gol selama berseragam United. Cedera serta miskomunikasi antara dirinya dengan Dave dalam berbahasa ditengarai menjadi penyebab sulitnya Jovanovic beradaptasi dengan sepakbola Inggris. Selain itu, kultur sepakbola Inggris yang berbeda dengan di Serbia menjadi penyebab dirnya sulit berkembang di United. Pada 2001 harian The Observer bahkan melabeli pembelian Jovanovic sebagai blunder terburuk ketiga yang pernah dilakukan United.

Sexton mengungkapkan bahwa pemain asing yang pernah memperkuat United memiliki beban dan tanggung jawab yang besar. “Sangat sulit menjadi seorang pemain asing yang selain cidera namun juga tak mengerti arus politik di dalam klub (United),” ucap Sexton.

Cedera punggung yang parah membuat Jovanovic harus meninggalkan United pada Desember 1981. Sempat dipinjamkan ke klub kampung halamannya, Buducnot Podgorica, namun dia tidak pernah kembali lagi ke United. Majalah resmi Manchester United, Inside United, sempat menelusuri kabar terbaru Jovanovic yang katanya melatih di salah satu klub di Slovenia. Namun, Inside United tidak bisa menemukan jejaknya. Dikabarkan bahwa Jovanovic sekarang menjadi direktur olahraga bagi Podgorica.

Jovanovic memang berkarir singkat di kota Manchester. Meski begitu, jejaknya tetap membekas karena dirinya adalah pembuka jalan yang membawa Manchester United ke masa depan yang cerah. Setidaknya ia memberikan sumbangsih dalam sejarah klub Manchester United sebagai pemain asing pertama yang memperkuat setan merah.

Catatan penulis: United sebenarnya memiliki pemain berdarah Italia yaitu Carlos Sartori (1968). Namun dirinya besar di Collyhurst, Manchester sejak belia.

Sumber : Manutd.com, Inside United

(Ajie)