Bagi Jose Mourinho, kemenangan melawan Liverpool pekan lalu hanyalah kemenangan biasa yang tidak perlu dibesar-besarkan. Bukan bermaksud mengecilkan nama Liverpool, tapi apa yang diungkpkan Jose memang benar adanya.

Dalam dua pertandingan setelah Big Match kemarin, United akan dihadapkan dengan dua laga penting yaitu melawan Sevilla di Liga Champions dan Brighton di perempat final Piala FA. Mendapatkan hasil selain kemenangan sama saja dengan mimpi buruk mengingat dua kompetisi tersebut masih bisa memberikan piala untuk Setan Merah.

Mewaspadai Kejutan Sevilla di Partai Tandang

Faktor tuan rumah tampaknya akan menjadi keuntungan tersendiri bagi United pada laga nanti. Sejak dikalahkan Manchester City Desember lalu, United tidak pernah kalah jika bermain di hadapan pendukungnya sendiri. Hanya Burnley dan Southampton yang bisa pulang dari Old Trafford dengan status tidak kalah.

Meski begitu, United jelas tidak boleh menganggap remeh Sevilla meski kali ini mereka bermain kandang. Los Rojiblancos kerap tampil mengejutkan saat dirinya berstatus sebagai tim tamu. Di La Liga sendiri, mereka sementara berada di peringkat keenam klasemen sementara tim dengan penampilan terbaik di laga tandang. Sudah enam kemenangan diraih meski mereka mederita delapan kekalahan.

Sejak diasuh Montella, Jesus Navas dkk., memiliki jumlah kemenangan yang sama baik bermain di kandang maupun tandang yaitu lima kemenangan. Hal ini menegaskan bahwa finalis Copa Del Rey musim ini bisa sewaktu-waktu tampil mengejutkan. Salah satunya adalah ketika menumbangkan Atletico Madrid di perempat final Copa Del Rey musim ini.

Maka dari itu, Sevilla mungkin akan meladeni permainan terbuka United yang ingin mencari gol cepat sejak awal pertandingan. United tentu tidak mau kebobolan terlebih dahulu layaknya ketika melawan Chelsea ataupun Crystal Palace mengingat gol tandang akan sangat vital. Inilah alasan mengapa Mou begitu memandang penting laga leg kedua nanti.

“Laga melawan Sevilla dan Brighton lebih penting ketimbang melawan Liverpool. Laga kemarin (vs Liverpool) hanya untuk empat besar yang hasil akhirnya ditentukan perhitungan poin dan masih menunggu delapan pertandingan.”

United Lebih Baik Bermain dengan Garis Pertahanan Rendah

Dalam beberapa laga terakhir, United kerap bermain dengan garis pertahanan rendah. Hal itu diindikasikan dengan keberadaan dua gelandang kait yang diisi Nemanja Matic dan Scott McTominay. Kedua pemain ini membuat tebal lini belakang Setan Merah agar terus mempertahankan garis pertahanan rendah mereka tanpa menaikkan intensitas permainan.

Pada leg pertama lalu, skema seperti ini sebenarnya hampir berhasil andai Ander Herrera tidak cedera. Kehilangan Herrera saat itu membuat lini belakang United menjadi timpang dan mudah diserang karena suplai bola saat itu harus diberikan melalui Paul Pogba dikarenakan transisi pemain belakang Sevilla yang cepat.

Maka dari itu, dalam laga Selasa besok kemungkinan United akan menurunkan skuad yang sama seperti ketika mengalahkan Liverpool. Kehilangan Martial dan Pogba berhasil ditutupi dengan gemilangnya Marcus Rashford dan Juan Mata yang semakin klop di sisi kanan. Keberadaan dua pemain ini diharapkan mampu membingunkan para pemain belakang Rojiblancos mengingat keduanya memiliki gaya main yang berbeda.

Garis pertahanan rendah United pun membuat mereka kerap mencetak gol dengan skema yang terstruktur rapi. Dua gol Marcus Rashford melawan Liverpool berasal dari sepakan jauh David De Gea. Proses gol Lukaku ketika melawan Chelsea juga berawal dari pertahanan rendah yang dibangun United.

Akan tetapi, skema nanti bisa saja gagal apabila Sevilla memainkan pressing layaknya pertemuan pertama. Jika mereka memainkan pola high pressing, maka sebisa mungkin United akan meminta para pemainnya untuk turun sebelum memanfaatkan kecepatan Juan Mata dan Alexis Sanchez di sisi sayap.

Satu hal yang membuat Sevilla kurang diunggulkan pada laga ini adalah lini belakang mereka yang mudah sekali kebobolan. Meski mereka berhasil mengakhiri laga tanpa kebobolan dalam dua dari tiga laga terakhir, namun lini belakang mereka kerap kurang fokus apabil mendapatkan serangan dari para lawannya.

Tercatat mereka sudah sembilan kali gawangnya dibobol tiga gol atau lebih dalam satu pertandingannya. Bahkan kesebelasan sekelas Eibar dan Spartak Moscow bisa mencetak lima gol. Sebuah indikasik yang menunjukkan kerapuhan sektor pertahanan mereka.

Ini semua disebabkan oleh gaya main mereka yang terlalu menyerang saat masih ditangani pelatih sebelumnya Eduardo Berrizo. Mendatangkan Vicenzo Montella yang berasal dari negara penganut pertahanan kuat pun belum terlalu terlihat. Kekalahan dari Eibar 5-1 dan Atletico 5-2 terjadi ketika Sevilla sudah diasuh Montella.

Hal ini tentu diharapkan mampu dimanfaatkan oleh United. Setan Merah yang gemar melakukan serangan balik memanfaatkan kecepatan yang dimiliki Alexis Sanchez dan Rashford. Apabila mereka mendapatkan banyak ruang bukan tidak mungkin mereka bisa memberikan servis maksimal kepada Romelu Lukaku.

Perkiraan Formasi

MANCHESTER UNITED:

David De Gea, Antonio Valencia, Eric Bailly, Chris Smalling, Ashley Young, Nemanja Matic, Scott McTominay, Marcus Rashford, Juan Mata, Alexis Sanchez, Romelu Lukaku

SEVILLA:

Sergio Rico, Miguel Layun, Gabriel Mercado, Clement Lenglet, Sergio Escudero, Steven N’Zonzi, Ever Banega, Pablo Sarabia, Franco Vazquez, Nolito, Luis Muriel