Foto: Manchester United World

Misi balas dendam Erik ten Hag akhirnya tercapai. Manchester United sukses mengalahkan Aston Villa dengan skor 4-2 dalam lanjutan babak ketiga Piala Liga atau Carabao Cup musim 2022/2023 di stadion Old Trafford, Jumat dini hari waktu Indonesia.

Keempat gol United masing-masing dibuat oleh Anthony Martial, Marcus Rashford, Bruno Fernandes, dan Scott McTominay. Sedangkan dua gol kubu tamu dicetak oleh Ollie Watkins dan gol bunuh diri Diogo Dalot.

Berikut adalah beberapa rangkuman dari jalannya laga tersebut yang dipimpin oleh wasit, David Coote tersebut.

Dua Sisi United

Meski menang meyakinkan, tapi hasil ini tidak didapat United dengan mudah. Mereka harus tertinggal terlebih dahulu hingga dua kali oleh gol Watkins dan Dalot. Lambat panasnya permainan United memang bukan tanpa alasan. Hal ini tak lepas dari kembalinya Ten Hag melakukan eksperimen dengan mengubah beberapa susunan pemainnya.

Yang paling krusial adalah di lini tengah. Meski Bruno Fernandes kembali dari akumulasi kartu, tapi Ten Hag justru memainkannya sebagai gelandang sayap kanan. Posisi Bruno diberikan kepada Van de Beek. Dua pivot diisi oleh McTominay dan Fred.

Eksperimen ini tidak membuahkan hasil. Serangan United tidak lancar. Mereka tampil seperti orang bingung. Manchester Evening News bahkan menyebut kalau penampilan United mirip pada era Ralf Rangnick.

Fred dan Van de Beek tidak bisa mengalirkan bola dengan baik. Fred bahkan beberapa kali membuat suporter United kesal karena kerap kehilangan penguasaan bola hingga tidak tahu kapan timing yang tepat untuk melepas operan.

Van de Beek bahkan tidak kalah mengecewakan. Pada babak pertama saja sentuhan bolanya kalah banyak dari Martin Dubravka. Begitu pula dengan umpan suksesnya. VDB tampak tidak bisa berbaur dan hanya bisa melakukan umpan-umpan pendek yang relatif aman. Dia bahkan sama sekali tidak bisa memenangkan duel.

Inilah yang membuat sosok Martial yang bertindak sebagai striker jadi tidak terlihat. Padahal, ia beberapa kali melakukan lari dari belakang penjagaan gawang untuk melepaskan diri. Sayangnya, pemain lain tidak melihatnya dan kalau pun bola sudah berhasil diumpan, para striker ini biasanya akan terjebak offside.

Beruntung bagi United karena mereka tidak butuh waktu lama untuk membuat gol balasan setelah tertinggal. Gol Martial datang hanya 19 detik dari gol Watkins, sedangkan gol Rashford hadir enam menit dari gol Dalot.

Selain itu, masuknya Eriksen menjadi alasan lain kenapa United akhirnya bisa menang. Serangan dan aliran bola United menjadi lebih lancar dengan kehadiran pemain Denmark satu ini. Ten Hag pun tidak membantah kalau Eriksen adalah kunci kemenangan timnya hari ini.

“Masalah kami adalah distribusi bola pada babak pertama dan itulah kenapa kami memainkannya. Pada babak pertama saya bilang kalau kami hanya bisa menyentuh bola tapi minim umpan-umpan ke depan. Masalah itu pada akhirnya selesai dengan bantuan Eriksen,” kata Ten Hag.

Andil Bruno dan Garnacho

Ketika United kehilangan Bruno pada laga akhir pekan kemarin, United sebenarnya tidak saja kehilangan sosok pengatur serangan tapi juga sosok yang bisa menjadi monster bagi tim juara Piala Champions 1982 ini. Maklum saja mengingat Aston Villa adalah salah satu lawan favorit pria Portugal ini.

Benar saja, Bruno kembali memberi kontribusi ketika bertemu Villa semalam. Satu gol dan satu assist berhasil ia buat sekaligus memantapkan catatannya apiknya tiap kali bertemu Villa dengan 6 gol dan 2 assists dari 7 penampilan.

Penampilan yang tidak kalah keren juga dibuat oleh Alejandro Garnacho. Wonderkid Argentina ini menutup pertandingan dengan torehan dua assists. Satu untuk gol Bruno dan satu untuk gol McTominay. Ia menjadi pemain termuda yang bisa membuat dua assists dalam satu laga pada usia 18 tahun 133 hari. Oleh suporter United ia diganjar gelar pemain terbaik.

Semakin gemilangnya Garnacho berpotensi membuat peran Jadon Sancho semakin terpinggirkan. Sebelumnya, Sancho adalah pemain yang mengisi posisi tersebut. Akan tetapi, kontribusi eks Dortmund ini masih sering timbul tenggelam sebelum dirusak oleh cedera.

Peluang Raih Trofi

Carabao Cup musim ini diawali dengan banyaknya kejutan pada babak ketiga. Tim-tim elite seperti Arsenal, Chelsea, Spurs, dan Everton tersingkir karena kalah dari lawannya masing-masing.

Tersisa United, City, dan Liverpool. Tiga tim besar yang berpotensi menjadi juara pada ajang ini. Mengingat City akan bersua Liverpool pada babak keempat, maka bisa dipastikan satu tim besar lain akan tersingkir. Jika melihat kualitas tim yang tersisa, United bisa menjadikan Carabao Cup sebagai tempat paling realistis untuk mendapat trofi.

Pada babak keempat nanti, Setan Merah akan kembali menjadi tuan rumah untuk menghadapi Burnley. Mengingat Burnley adalah tim Championship, tentu United lebih diunggulkan untuk menjadi pemenang ketimbang The Clarets.