Foto: Tvnews.co

Ini adalah bagian kedua dari cerita Ole Gunnar Solskjaer yang dianggap terlalu melindungi Babacar Sarr, salah satu mantan pemainnya di Molde yang tersandung kasus pemerkosaan dan belum mendapatkan hukuman apapun hingga sekarang. Bagian pertama bisa dibaca di sini.

***

Selepas ia mengeluarkan kalimat tersebut, Solskjaer mendapatkan kritik keras. sebelum kemudian ia mengklarifikasi ucapannya tersebut kalau ia hanya percaya pada kemampuan sepakbola Sarr dan bukan berarti ia membela perbuatan Sarr. Selagi pemainnya belum dinyatakan bersalah, ia akan terus mengandalkan tenaga si pemain di atas lapangan.

“Ada masalah perbedaan arti dari ‘tidak bersalah’ dan ‘sampai terbukti bersalah’. Begitu juga sebaliknya. Tapi perempuan itu sudah mengatakan kalau dia dituntut dan bukan lagi dituduh. Sejak saat itu, si pemain harusnya sudah dihukum. Pemain sepakbola adalah teladan di masyarakat karena Anda memberikan pesan masa yang baik dan mana yang tidak,” kata Harriet Wistrich, pengacara ternama yang bergerak di bidang kekerasan perempuan.

Yang membuat miris adalah ayah korban ternyata pemegang tiket musiman Molde. Tentu tidak ada yang menyangka kalau anaknya menjadi korban kejahatan dari pemain klub idolanya sendiri. Telegraph menulis kalau ayahnya sempat meminta kepada klub untuk tidak memainkan Sarr sampai hukuman dijatuhkan. Namun ia kaget ketika Sarr justru menjadi kapten yang membuat anaknya menangis ketika mengetahui hal tersebut.

“Jika saya adalah supir taksi dan jika saya dicurigai kalau telah memperkosa seseorang, maka saya tidak akan pergi bekerja sampai kasus saya selesai,” kata si perempuan yang akhirnya memilih pergi dari Molde menuju Oslo untuk menghilangkan bayang-bayang dari Sarr maupun Solskjaer. Korban sendiri mengaku tidak memiliki banyak harapan selain meniti kehidupan barunya di ibu kota.

Kiprah Sarr sendiri baru benar-benar berakhir setelah Solskjaer hijrah ke Manchester United pada Desember 2018. Dengan keputusan bersama ia mengakhiri kontraknya pada 18 Januari 2019. Namun pertolongan kepada Sarr tidak berhenti sampai di situ. Solskjaer dan agennya yaitu Jim Solbakken mencarikan ia klub yang pilihannya jatuh ke klub Rusia, Yenisey Krasnoyarsk. Selama memperkuat Yenisey, beberapa kali sidang banding ditunda karena berbagai alasan. Salah satunya adalah kerap mangkirnya Sarr dari panggilan.

Kesebelasan Arab Saudi, Damac FC, mengumumkan perekrutan Sarr pada 11 Juni 2019 alias satu hari sebelum dia dijadwalkan untuk menghandiri sidang banding. Saking takutnya ia tidak datang, surat perintah penangkapan internasional sampai dikeluarkan namun tetap ia tidak datang. Ini yang kemudian membuatnya menjadi buronan internasional oleh Interpol. Sayangnya, baik Rusia maupun Arab Saudi merupakan negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Norwegia. Ia baru bisa ditangkap jika sudah benar-benar kembali ke Norwegia.

“Sampai hari ini, Sarr tidak pernah dihukum karena kejahatan apa pun. Menurut hukum di Norwegia, seseorang tidak bisa memberhentikan mereka yang masih terikat kontrak sampai benar-benar dinyatakan bersalah. Sarr dan Molde mengakhiri kontrak karena kesepakatan pada Januari 2019 dan setelah itu ia pergi ke Russia dengan transparansi penuh dari jaksa penuntut,” kata Mette Yvonne Larsen, pengacara Sarr.

Respons Dari Pihak United

Kubu United bukannya tidak tahu. Mereka kemudian buka suara terkait tuduhan Solskjaer yang melindungi seorang pemerkosa.

“Sebagai manajer Molde saat itu, Ole Gunnar Solskjaer hanya ingin menghormati proses hukum di Norwegia. Proses hukum ini sendiri masih berjalan hinga sekarang,” kata perwakilan United.

Selain itu, Telegraph juga merilis Sembilan pertanyaan yang harus dijawab pihak United terkait kasus tersebut. Pertanyaan itu adalah:

  1. Apakah Ole Gunnar Solskjaer sadar ketika dia mendatangkan Sarr, kalau pemain itu sudah dituduh melakukan tindakan pemerkosaan di Stockholm pada 2015? Jika tidak, sejak kapan Solskjaer tahu tuduhan ini?
  2. Apakah dia berkonsultasi dengan pihak klub setelah Sarr: A. Dituduh oleh wanita yang diperkosanya di Molde; B. Setelah Sarr didakwa; C. Setelah korban ketiga datang yang mengaku diperkosa pada 2014; D. Setelah Sarr diperintahkan hanya membayar kompensasi kepada korban di Molde?
  3. Apakah Solskjaer pernah menyatakan keberatan tentang ketersediaan Sarr di dalam skuat? Apakah ia pernah berpikir untuk tidak memilih si pemain?
  4. Apakah keputusan Solskjaer mengakhiri kontrak Sarr pada 2018 (resminya Januari 2019) terkait kasus pemerkosaan keempat yang dilakukan pada November 2018?
  5. Apakah Solskjaer mendukung semua yang dilakukan Sarr selama periode tersebut? Atau adakah dia memiliki penyesalan atau mengucapkan pesan kepada mereka yang menjadi korban Sarr?
  6. Apakah Ed Woodward tahu kalau kasus Sarr terjadi saat ia dilatih oleh Solskjaer?
  7. Apakah United punya kebijakan dalam mendatangkan pemain yang punya masalah hukum seperti pemerkosaan?
  8. Apakah Woodward mendukung keputusan dan komentar yang dibuat Solskjaer sehubungan dengan kasus tersebut?
  9. Apakah United nyaman bekerja dengan Jim Solbakken selaku agen Solskjaer dengan potensi keterlibatannya dengan transfer masuk dan keluar klub?

Sayangnya, semua pertanyaan tersebut tidak dijawab oleh pihak United.