Kebanyakan orang mengira para pesepakbola dunia hanya menghabiskan waktunya dengan berlatih dan bermain sepakbola setiap hari. Jadwal latihan dan pertandingan yang sangat padat, terutama di kompetisi sepakbola Eropa, membuat sebagian besar fans mengira para idolanya sudah tak punya waktu lagi untuk memikirkan kegiatan lain, kecuali bersantai dan istirahat ketika musim liburan tiba. Tidak banyak yang menyangka, pemain sekelas Marouane Fellaini ternyata juga punya pekerjaan lain di sela-sela rutinitasnya berlatih setiap hari dan bertanding setiap pekan untuk Manchester United.

Dilansir The Sun, gelandang internasional Belgia itu rupanya menjalankan bisnis layanan jasa pangkas rambut sejak beberapa bulan lalu. Pada Maret 2017, dia resmi membuka toko pangkas rambut alias salon di rumah mewahnya di kota Manchester. Fellaini menyulap salah satu kamar dalam rumahnya itu menjadi salon, dan membelanjakan sejumlah uang untuk investasi tersebut.

Alhasil, rumah yang dulu dibelinya seharga 2 juta paun setelah enam bulan bergabung ke Old Trafford dari Everton pada 2013 silam itu, kini nilainya sudah meningkat jadi 2,3 juta paun menyusul adanya renovasi tersebut.

Sekarang rumah mewah pemain yang merayakan ulang tahunnya ke-30 pada 22 November 2017 itu tak lagi sekadar tempat hunian, namun juga tersedia layanan jasa pangkas rambut. Salon itu pun bukan setiap minggu dengan kunjungan para penata rambut.

Menurut salah seorang sumber yang tak disebutkan namanya, kebutuhan Fellaini untuk mengurus rambutnya yang sangat khas jadi salah satu alasan dia membuka salon tersebut. “Rambut adalah kebangaan dan kebahagiaan Fellaini dan dia punya penataan khusus untuk membuatnya terlihat dalam bentuk terbaik,” kata si sumber.

“Tapi gaya khasnya membutuhkan banyak pekerjaan, jadi masuk akal apabila mengonversikan waktu luangnya ke usaha pangkas rambut. Itu berarti dia tak harus mendapatkan banyak perhatian apabila ingin memanggil jasa tukang cukur,” pungkasnya.

Setidaknya Fellaini tentu saja tidak perlu repot lagi untuk datang ke salon demi mengurus rambutnya yang bergaya afro atau kribo tersebut. Apalagi, dia memang rajin melakukan perawatan rambut. Namun, di balik itu semua, ternyata Fellaini juga punya naluri bisnis meskipun disibukkan dengan jadwal tim Setan Merah yang sangat padat setiap musim.

Jauh sebelumnya, sejumlah pemain United lainnya juga sudah menunjukkan kemampuannya dalam berbisnis. Tak tanggung-tanggung, mereka berbisnis di bidang properti yang tentunya menghabiskan modal dalam jumlah besar. Adalah Gary Neville dan Ryan Giggs, yang patungan membangun sebuah hotel di kawasan markas The Red Devils, sejak 2012 silam.

Ketika itu, Gary memang sudah setahun menjalani masa pensiun dari karir sebagai pemain profesional, namun Giggs masih aktih membela United hingga pertengahan 2014. Hotel itu pun diresmikan pada Desember 2014, dikutip dari Mirror.

Hotel yang diklaim sebagai hotel bernuansa sepakbola pertama di dunia tersebut dilengkapi dengan fasilitas lapangan sepakbola mini di puncaknya. Lokasinya tepat di seberang komplek Old Trafford, dan dibangun dengan biaya sekitar 20 juta paun. Tiga rekan seangkatan mereka; Phil Neville, Paul Scholes dan Nicky Butt juga ikut menjadi investor.

“Menjalani bisnis ini seperti saat debut saya untuk United. Saya tak tahu akan seperti apa nanti. Tapi kalau memiliki orang-orang baik di sekeliling, Anda pasti merasa akan sukses,” ucap Gary saat membangun hotel itu pada 2012, seperti dilansir The Sun.

Tak cukup sampai di situ, pada 2016 lalu Gary mengumumkan bahwa mereka akan mengembangkan bisnis propertinya ke Asia, meliputi hingga ke China, India, Thailand, Singapura dan Malaysia, seperti dilaporkan Bloomberg. Menurutnya, proyek itu dapat berupa rumah, hotel dan kafe, bekerja sama dengan beberapa mitra potensial.

“Hasil kami di Manchester cukup fantastis dan kami berencana dalam 12 bulan hingga 18 bulan ke depan untuk merambah beberapa properti di Inggris, Eropa dan Asia,” kata legenda United yang dulu bermain di posisi bek kanan itu mengungkap rencana mereka.

Baca juga: Tentang gagasan Gary Neville soal sepakbola hingga pendidikan

Sebelumnya, Gary dan rekan-rekannya memang sudah berbisnis kafe dengan nuansa sepakbola di kota London dan kawasan Old Trafford. Pada 2017, kafe pertama mereka di Asia juga sudah resmi dibuka di Singapura.

Strait Times menyebut mereka bekerja sama dengan miliarder asal negara itu, Peter Lim, yang juga merupakan sahabat Gary sekaligus pemilik klub La Liga Spanyol Valencia yang pernah dibesutnya pada 2015. Selain itu, pria yang sudah berusia 42 tahun itu juga mengaku akan memperluas hotel mereka di Old Trafford hingga mencapai 5.000 kamar dalam 10 tahun ke depan.