Foto: Sbnation.com

Rekam jejak Manchester United ketika bertemu dengan Chelsea sebenarnya terbilang sangat baik. Dalam 150 pertemuan mereka di kompetisi liga, Setan Merah memenangi pertandingan sebanyak 60 kali dan mengalami 44 kekalahan.

Akan tetapi, pengecualian terjadi jika hanya menghitung pertemuan mereka di Premier League. Chelsea, adalah satu dari dua tim yang lebih sering mengalahkan United ketimbang tim-tim lainnya. Mereka memenangi 18 dari 52 pertemuan mereka sejak 1992.

Salah satu senjata andalan mereka adalah kekuatan magis Stamford Bridge. Stadion yang dibangun pada 1877 ini sebenarnya bukan menjadi momok menakutkan bagi United. Akan tetapi, kedatangan Roman Abramovich pada 2003 langsung mengubah peruntungan The Blues saban melawan United. Dari 26 pertemuan di Stamford Bridge, United hanya sanggup lima kali meraih kemenangan sementara Chelsea 12 kali berhasil menjungkalkan United di rumahnya.

Dari pertemuan mereka di Stamford Bridge, tersimpan beberapa laga menarik. Laga-laga ini kerap menghadirkan drama tersendiri. Comeback, drama, skor besar, hingga saling balas perlakuan kerap dilakukan kedua kesebelasan. Berikut adalah lima laga menarik antara Chelsea melawan United di Stamford Bridge.

Baca juga: United Butuh Jimat Setajam Javier Hernandez

Jumpa Pertama Sir Alex dan Mourinho di Premier League (2004)

Alex Ferguson mempertanyakan maksud Mourinho yang berlari kencang ke sudut lapangan setelah Porto berhasil menyingkirkan United di Liga Champions setahun sebelumnya.  Apes bagi Sir Alex, karena ia kembali bertemu orang yang mempermalukannya tersebut musim berikutnya dan berada dalam satu liga yang sama.

Keduanya bahkan langsung berjumpa pada pekan pertama liga musim 2004/2005. Dan lagi-lagi Sir Alex dipermalukan oleh Mourinho. Skuad pengalaman yang ia miliki kalah tipis 1-0 dari skuad mahal Chelsea melalui sontekan pelan Eidur Gudjohnsen. Kemenangan tersebut menjadi awal dari dominasi The Blues yang tidak bisa dihentikan hingga akhir musim.

Musim tersebut memang menjadi musim yang menyakitkan bagi Sir Alex. Bagaimana tidak, pada pertemuan kedua mereka di Old Trafford, ia harus menyaksikan anak asuhnya membuat Guard of Honour untuk menyambut mereka yang sepekan sebelumnya memastikan diri menjadi juara liga.

Comeback Kontroversial United (2012)

Kedua kesebelasan punya kepentingan yang berbeda saat berjumpa pada pekan ke-24 Premier League 2011/2012. United harus menang agar bisa mendekatkan diri dengan Manchester City di posisi pertama sedangkan tiga poin akan membawa Chelsea mempertahankan posisinya di urutan keempat.

Tuan rumah tampaknya akan meraih kemenangan dengan mudah. Mereka sudah unggul 3-0 hingga menit ke-50 melalui bunuh diri Jonny Evans, Juan Mata, dan sundulan David Luiz. Akan tetapi dalam 40 menit setelahnya, United justru berbalik menguasai laga. Wayne Rooney mencetak dua gol dari titik penalti, dan sundulan Javier Hernandez enam menit sebelum usai menghindari Setan Merah dari kekalahan.

Para pendukung Chelsea berang dengan hasil imbang tersebut. Hal ini disebabkan kepemimpinan wasit Howard Webb yang dianggap berat sebelah, terutama keputusannya memberi dua penalti kontroversial kepada United.

Habis Webb Terbitlah Clattenburg (2012)

Lagi-lagi keputusan wasit dianggap menguntungkan United. Hal ini terjadi pada 28 Oktober 2012 atau tujuh bulan setelah laga yang berakhir 3-3 tersebut. Kali ini, Mark Clattenburg yang menjadi sorotan.

Laga itu sendiri berjalan sangat menarik. United yang tampil sedikit pragmatis, langsung unggul 2-0 memanfaatkan kelebihan mereka dalam serangan balik. Akan tetapi, keunggulan itu sirna setelah Juan Mata dan Ramires menyamakan kedudukan. Setelah gol Ramires tersebut, keberuntungan hadir untuk United yang diwakili oleh Clattenburg.

Pada menit ke-63, ia memberi kartu merah kepada Branislav Ivanovic yang dianggap melanggar Ashley Young meski sentuhan keduanya terbilang minim. Enam menit berselang, ia mengusir Fernando Torres yang dianggap diving meski dalam tayangan ulang terlihat kaki Jonny Evans mengarah ke betis Torres.

Kehilangan dua pemain menimbulkan banyak celah di lini belakang Chelsea yang kemudian dimanfaatkan Javier Hernandez untuk mencetak gol ketiga United yang berbau offside.

Kekalahan Terbesar Sir Alex dari Chelsea (1999)

Tidak ada yang menyangka kalau United bisa kalah dari Chelsea, apalagi dengan skor 5-0. Namun yang terjadi di Stamford Bridge saat itu adalah pertunjukan memalukan dari para penggawa Setan Merah. Belum genap satu menit, Gus Poyet sudah mencetak gol memanfaatkan kesalahan Dennis Irwin dan Massimo Taibi.

Kehilangan Nicky Butt semakin memperparah keadaan United. Empat gol bertubi-tubi datang dari kepala Chris Sutton, Gus Poyet, bunuh diri Henning Berg, dan sepakan keras Jody Morris. Kekalahan ini adalah salah satu dari kekalahan memalukan yang dialami oleh Sir Alex selama membesut United.

Pertandingan ini juga menjadi akhir karier seorang Massimo Taibi yang pada beberapa laga sebelumnya tampil baik ketika melawan Liverpool.

Tuan Rumah Menyambut sang Juara (2007)

Jika United tidak menang melawan Manchester City pada pekan ke-36, maka pertemuan United melawan Chelsea akan menjadi penentu siapa yang menjadi juara liga primer musim 2006/2007. Akan tetapi, United menang di kandang The Cityzens sehingga membuat pertemuan keduanya menjadi tidak berarti.

Sir Alex memilih untuk tidak membawa pemain terbaiknya. Ia menurunkan beberapa pemain cadangan termasuk Kieran Lee serta striker Cina, Dong Fangzhuo. Laga ini sendiri berjalan tidak menarik karena berakhir 0-0. Satu-satunya momen yang dapat dikenang dari pertandingan ini adalah ketika Chelsea menyambut United dengan membentuk Guard of Honour sebelum pertandingan.