Dalam sebuah klub sepakbola, biasanya memiliki tiga orang pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang. Penjaga gawang pertama akan selalu dimainkan dalam laga-laga penting. Menyusul kemudian adalah penjaga gawang kedua yang biasanya dimainkan pada pertandingan-pertandingan piala atau ketika menghadapi kesebelasan yang level kompetisinya lebih rendah dari tim yang ia bela.

Satu posisi lainnya adalah penjaga gawang ketiga. Pemain yang mendapat peran ini biasanya paling jarang sekali bermain. Jika kiper kedua hanya berharap kiper pertama mendapat masalah, entah itu terkena kartu merah atau mengalami cedera, maka kiper ketiga harus berharap kiper pertama dan kiper kedua mendapat masalah secara bersamaan.

Musim ini, peran penjaga gawang ketiga dipegang oleh Lee Grant. Ia merupakan pemain terakhir yang didatangkan oleh Jose Mourinho. Kedatangannya saat itu dimaksudkan sebagai pemutus antara kiper senior dengan kiper junior milik United yang kurang mendapat kesempatan masuk ke tim utama. Nama-nama seperti Joel Pereira, Dean Henderson, hingga Kieran O’Hara saat itu dipinjamkan agar kariernya tidak mandek hanya menjadi penjaga gawang ketiga.

Digdayanya seorang David de Gea dan Sergio Romero juga tidak sanggup dibendung oleh mantan penjaga gawang Sheffield Wednesday ini. Sejak didatangkan, ia hanya bermain 20 menit saja ketika United dikalahkan oleh Derby County pada babak tiga Piala Liga. Ia masuk menggantikan Juan Mata setelah sebelumnya Sergio Romero mendapat kartu merah karena kekonyolannya yaitu tidak sengaja menyentuh bola di luar kotak penalti. Bahkan caps-nya di pra-musim jauh lebih banyak ketimbang pada partai resmi.

Sebelum hijrah ke United, Lee Grant adalah penjaga gawang utama di beberapa klub yang dibelanya seperti Derby County, Burnley, dan Stoke City. Bersama klub yang disebut terakhir, ia mencicipi rasanya bermain di Premier League. Salah satu pertandingan terbaiknya adalah ketika ia mampu meredam serangan United dan membantu Stoke meraih hasil imbang 1-1 di Old Trafford.

Namun setelah hijrah ke Manchester, Grant bukan lagi pilihan utama. Kepada Sky Sports, ia menyebut kalau saat ini ia menjalani pekerjaan yang aneh yaitu hanya berlatih dan menyaksikan orang lain tampil di atas lapangan. Ia kerap dicibir karena makan gaji buta.

“Ini adalah pekerjaan yang aneh (menjadi kiper ketiga). Ini adalah pekerjaan di mana saya hanya menonton orang lain tampil. Kadang, ini bukan situasi yang mudah, walau Anda akan mencoba melihat sisi lucu dari pekerjaan saya ini bersama teman-teman saya yang kerap berpikir kalau saya memiliki pekerjaan termudah di dunia (berlatih sepakbola),” tuturnya.

“Mereka pikir kalau pekerjaan saya adalah pekerjaan yang luar biasa. Sudah pasti pekerjaan saya sangat luar biasa meski situasinya cukup sulit untuk dijelaskan. Kadang, Anda ingin merasakan nikmatnya bertanding di lapangan, merasakan aura kemenangan selama Anda bermain. Hal itu yang menjadi bagian tersulit dari pekerjaan saya karena saya tidak mendapatkan itu.”

Meski begitu, ia mencoba tetap mempertahankan etos kerjanya dan memandang positif pekerjaan anehnya tersebut. Meski tidak bisa mengalahkan De Gea dan Romero, namun ia menyebut kalau hubungan ketiganya sangat baik dalam sesi latihan dan persaingan antar mereka masih berlangsung sangat sehat dan saling mendorong satu sama lain.

“Saya, Sergio (Romero), dan David (De Gea) punya hubungan yang baik dalam sesi latihan. Persaingan ketiganya kuat dan semua orang ingin bermain sesering mungkin. Namun pada saat yang sama, menjadi kiper utama adalah sebuah kompetisi dan kompetisi antara kami berlangsung baik dan saya menganggap kalau peran saya berguna untuk mendorong kiper yang lain untuk selalu tampil lebih bagus,” ujarnya.

30 Juni 2020 nanti menjadi hari terakhir Lee Grant sebagai pemain United. Sebelum keberadaannya di klub kedaluwarsa, ia berharap mendapat paling tidak satu atau dua pertandingan sebelum ia menjalani karier baru, entah sebagai pemain di klub lain atau pensiun dan alih profesi menjadi seorang pelatih. Namun yang pasti, Grant tidak akan pernah merengek hanya demi meminta jatah main kepada Solskjaer karena dia sadar di depannya ada penjaga gawang terbaik di Premier League dan penjaga gawang nomor satu Argentina.