Foto: ManUtd.com

31 Juli 2022 menjadi hari yang tidak bisa dilupakan bagi rakyat Inggris. Di stadion Wembley, timnas perempuan mereka sukses menjadi pemenang UEFA Women’s Euro 2022 untuk pertama kalinya setelah berhasil mengalahkan Jerman dengan skor 2-1.

Tidak hanya publik, para pemain juga sudah pasti tidak bisa melupakan momen besar tersebut. Merekalah perintis sejarah sekaligus mematahkan kutukan 56 tahun puasa gelar di semua kompetisi internasional. Beberapa dari mereka mungkin tidak menyangka bisa meraih kejayaan yang begitu besar yang mungkin saja tidak pernah terpikir sebelumnya.

Sebut saja trio srikandi United yaitu Mary Earps, Alessia Russo, dan Ella Toone. Keputusan untuk memilih Manchester United tampak sangat jitu jika melihat betapa pesatnya perkembangan mereka. Di tengah kepungan pemain-pemain yang berasal dari Chelsea, Arsenal, dan Man City, tiga nama ini tampil mengesankan sepanjang turnamen.

Mary Earps contohnya. Pada turnamen Euro terakhir yaitu 2017, ia adalah pilihan keempat. Bahkan pada Piala Dunia 2019 ia hanya pilihan ketiga. Namun pada turnamen kali ini, posisinya di bawah mistar tidak tergantikan. Penjaga gawang 29 tahun ini hanya kebobolan dua gol dan mencatatkan empat kali clean sheets.

Atas penampilan apiknya selama turnamen, perusahaan bus terkenal Trentbarton bahkan mengubah nama busnya menjadi Mary Earps sebagai bentuk apresiasi atas penampilannya.

Padahal, kariernya sempat mandek ketika membela VfL Wolfsburg. Ia bahkan sempat tergusur ke tim cadangan. Ia sempat berpikir kalau peluang untuk menjadi kiper utama Inggris tampak mustahil sebelum kariernya kembali pulih setelah bergabung dengan United.

Kisah yang tidak jauh berbeda juga dialami oleh Ella dan Russo. Sama seperti Mary, dua pemain ini adalah pemain yang biasa-biasa saja sebelum membela United. Ketika masih bersama Brighton, Russo hanya membuat tiga gol di Divisi Dua Women’s Super League. Musim pertamanya di United juga tidak terlalu bagus.

Pada musim keduanya, sinar kebintangan Russo mulai terpancar. Ia mencetak 11 gol yang membuat namanya masuk dalam radar Sarina untuk dibawa ke turnamen. Saat Inggris menang 20-0 atas Latvia pada uji coba bulan November lalu, ia mencetak hat-trick hanya dalam waktu 11 menit.

Pilihan untuk membawa Russo ke Euro menjadi sebuah keputusan yang tepat jika melihat hasil yang didapat. Meski hanya bermain sebagai pemain pengganti dalam enam pertandingan yang dilakoni, Russo membuktikan kalau dia adalah super-sub yang piawai memanfaatkan kesempatan. Ia sanggup mencetak empat gol sepanjang turnamen yang kemudian membuat namanya berada dalam peringkat tiga pencetak gol terbanyak di belakang Alexandra Popp (Jerman) dan rekan senegaranya, Beth Mead.

Tidak mau kalah dari Russo, Ella Toone juga datang sebagai penyelamat Lionesses. Meski hanya membuat dua gol sepanjang turnamen, tapi dua gol tersebut nilainya cukup besar bagi perjalanan mereka menjadi juara.

Gol pertama lahir saat babak delapan besar melawan Spanyol. Gol pada menit ke-84 tersebut menyelamatkan Inggris dari kekalahan sekaligus memperpanjang napas mereka untuk menghadapi perpanjangan waktu. Gol keduanya lahir pada partai final melalui chip indahnya pada menit ke-62.

Gol Ella bahkan mendapat apresiasi dari striker tim nasional Inggris, Harry Kane. Pemain Tottenham ini memuji kualitas penyelesaian akhir perempuan 22 tahun ini.

“Saya mulai merayakan gol itu bahkan sebelum bola masuk ke dalam gawang. Ini adalah perasaan yang luar biasa dalam hidup saya karena mencetak gol yang sangat baik.

Berkat ketiga orang ini, Football’s Coming Home kini bisa dinyanyikan oleh rakyat Inggris dengan penuh suka cita. Tidak hanya itu, kesuksesan tim perempuan Inggris bisa menjadi pelecut semangat bagi tim prianya untuk melakukan hal serupa di Qatar nanti.