Beberapa waktu lalu, Manchester United dikabarkan siap meresmikan Rio Ferdinand sebagai direktur teknik pertama klub sepanjang sejarah. Ed Woodward dikabarkan sudah beberapa kali berbicara dengan Rio terkait peran baru yang akan ia emban. Nantinya, Rio akan menjadi jembatan antara manajer dengan para petinggi klub terkait nasib para pemain utama, akademi, dan pemain yang dipinjam.

Jauh sebelum Rio, pihak United sudah mencalonkan Mike Phelan sebagai direktur teknik pertama mereka. Akan tetapi, Phelan nampaknya masih dibutuhkan di sisi lapangan karena beberapa taktik permainan United berasal dari buah pemikirannya bertahun-tahun menjadi tangan kanan Sir Alex Ferguson.

Meski sudah memiliki dua calon, namun belum jelas siapa yang pastinya akan menduduki jabatan sebagai direktur teknik. Di sisi lain, nada-nada sumbang justru berdatangan terkait rencana klub tersebut. Salah satunya bahkan datang dari legenda mereka, Paul Scholes. Pemain yang akrab disapa scholesy ini mengungkapkan kalau jabatan ini hanya buang-buang waktu semata dan tidak terlalu penting.

“Saya harus jujur mengatakan kalau direktur sepakbola hanyalah jabatan yang buang-buang waktu saja. Saya tidak mengerti mengapa klub membutuhkan direktur sepakbola jika Anda memiliki manajer yang bisa membeli pemain. Ia pastinya akan mendapat arahan dari pemandu bakat yang merekomendasikan pemain dan manajer mengawasi dan mencoba membeli mereka,” tutur Scholes seperti dilansir MEN.

“Direktur sepakbola adalah jabatan yang hanya dibuat-buat agar menambah lapangan kerja di sekitar klub. Ole pasti sadar kalau dia dan pemandu baakt akan bekerja kersa selama enam minggu untuk bergerak bersama dan memastikan siapa saja pemain yang mereka inginkan. Mereka menonton video, menonton rekaman pertandingan, dan mencari tahu posisi mana saja yang dibutuhkan. Ole bukan orang bodoh dan mudah-mudahan dia dapat meningkatkan klub ini.”

Meski menganggap remeh jabatan direktur teknik, namun Scholes mendukung Rio apabila mantan pemain Leeds United tersebut diangkat sebagai direktur teknik. Meski begitu, Scholes tidak bisa menjelaskan apakah Rio adalah orang yang tepat karena dia sendiri tidak paham konsep direktur sepakbola atau sejenisnya.

“Ya, saya senang Rio kembali ke klub. Tapi apa dia orang yang tepat? Saya tidak tahu. Saya saja tidak tahu apa itu direktur teknik dan apa saja kerjanya. Saya pikir Ferguson di zaman dulu selalu menginginkan mantan pemain untuk terlibat sebagai pelatih atau peran yang paling tinggi sekalipun. Namun hal itu tidak pernah benar-benar terjadi.”

“Rio adalah pemain berpengalaman tapi apakah dia orang yang tepat untuk jabatan ini? Sekali lagi saya tidak tahu. Anda bisa lihat orang-orang seperti Edwin Van der Sar, ia kembali bersekolah demi mendapatkan kualifikasi untuk peran yang ia inginkan. Apa yang dilakukan Edwin di Ajax sangat luat biasa. Model seperti itu yang diinginkan oleh Sir Alex Ferguson,” tuturnya menambahkan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, direktur teknik nantinya akan mengidentifikasi pemain utama, pemain pinjaman, serta pemain akademi, yang layak membela Manchester United. Cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan manajer pada umumnya. Hanya yang membedakan adalah direktur teknik akan menjadi jembatan bagi manajer dengan manajemen tertinggi klub.

Selain itu, direktur teknik juga harus pandai mengidentifikasi pemain mana yang pantas untuk direkrut Manchester United. Akan tetapi, direktur teknik nantinya hanya sebatas memberikan saran saja. Yang menyetujui keputusan siapa yang direkrut tetap Ed Woodward selaku dewan eksekutif klub. Alasan ini yang mungkin membuat Scholes berkomentar kalau direktur teknik hanya jabatan yang dibuat-buat demi mengejar ketertinggalan dari tim lain. Karena dari 10 kesebelasan teratas Premier League musim ini, hanya United yang tidak memiliki jabatan tersebut.