David Beckham pernah menjadi bintang di era 1990-an hingga 2000-an. Bahkan, tak salah pula jika menyebut dirinya sebagai pangeran Old Trafford, setelah lulus dari tim akademi Manchester United bersama sejumlah rekannya yang kemudian dikenal sebagai angkatan ‘Class of ‘92’.

Sejak itu, Beckham pun menjelma jadi andalan tim Setan Merah, hingga di level tim nasional Inggris. Beckham juga dikenal sebagai The Golden Boy, karena keberadaan dirinya yang selalu dibutuhkan setiap pelatih, dan ditunggu-tunggu fans dalam setiap pertandingan, baik bersama klub maupun di level internasional.

Banyak pihak yang berpendapat bahwa karir Beckham begitu sempurna. Eks pemain yang memiliki nama lengkap David Robert Joseph Beckham tersebut tercatat sebagai pemain Inggris pertama yang pernah memenangkan juara liga domestik di empat negara berbeda, seperti dikutip dari laman profil dirinya di Wikipedia berbahasa Inggris.

Gelar-gelar tersebut yakni Premier League Inggris bersama Manchester United, La Liga Spanyol bersama Real Madrid, Major League Soccer Amerika Serikat saat memperkuat Los Angeles Galaxy, dan Ligue 1 Prancis ketika bermain untuk Paris Saint-Germain di penghujung karir profesionalnya.

Sayang, Beckham gagal menambah trofi juara liga domestik koleksinya saat membela AC Milan di Serie A Italia pada paruh pertama musim 2008/2009 dan musim 2009/2010; di mana ketika itu dia sedang menjalani masa peminjaman dari Los Angeles Galaxy.

Setelah mendapatkan promosi ke tim senior The Red Devils pada musim 1992/1993, pria yang kini sudah berusia 42 tahun itu juga sempat ‘disekolahkan’ ke Preston North End dua tahun kemudian, yang ketika itu berlaga di Divisi Tiga Liga Inggris. Saat itu Beckham mulai menunjukkan kepiawaiannya mencetak gol lewat tendangan bebas.

Sepanjang karier profesionalnya sebagai pemain selama 20 tahun hingga pensiun pada akhir musim 2012/2013, Beckham pun sudah memenangkan banyak penghargaan pribadi dan trofi bersama tim, termasuk di antaranya 19 trofi mayor. Ia juga sudah memperkuat timnas Inggris sejak 1996 silam.

Beckham tercatat turut bermain dalam tiga edisi Piala Dunia. Sayang, dia tak bisa ikut ke Piala Dunia 2010, karena mengalami cedera parah, sehingga memutuskan pensiun pada 2009. Namun, lebih dari separuh masa pengabdiannya bersama tim nasional Inggris dengan 115 caps dan 17 gol, Beckham dipercaya sebagai kapten.

Baca juga: Kata Gary Neville Soal Kepindahan David Beckham ke Real Madrid

Sayang, pemain yang identik dengan nomor punggung ‘7’ bersama tim Setan Merah ini tak mampu mempersempahkan trofi bergengsi bagi negaranya. Dia hanya mampu mengantarkan tim nasional Inggris ke perempat final Piala Dunia 2002, sebelum dikalahkan Brasil.

Makanya, tak heran jika ada yang menganggap karir Beckham terasa kurang sempurna. Bahkan, ada juga yang menilainya termasuk generasi gagal dalam sejarah sepakbola Inggris. Meskipun begitu, Beckham menegaskan bahwa dirinya sama sekali tak memiliki penyesalan dalam karirnya sebagai pesepakbola profesional. Menurutnya, semua yang diinginkan selama berkarir di dunia sepakbola sudah bisa terpenuhi dengan kesuksesan.

“Penyesalan dalam karir saya? Tidak ada. Saya bermain untuk klub yang saya cintai sejak kecil, United,” kata Beckham dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

“Saya berhasil memenangkan semua yang saya bisa menangkan. Saya bermain untuk beberapa klub terbaik dunia dan saya merasakan beragam budaya selama bermain sepakbola. Saya juga bermain lebih dari 100 kali bersama [tim nasional] Inggris dan menjadi kapten untuk lebih separuh caps saya. Tidak, tidak ada penyesalan sama sekali dalam karir saya,” tambah David Beckham lagi seperti dilaporkan oleh surat kabar asal Italia tersebut.

Wajar saja jika dirinya beranggapan demikian, karena secara keseluruhan karirnya di dunia sepakbola memang berjalan gemilang dan penuh kesuksesan besar.

Bahkan, pada 13 Juni 2003 silam, sebelum meninggalkan Old Trafford dan lalu hengkang ke Madrid, David Beckham juga sempat menerima kehormatan tinggi dari Kerajaan Inggris. Ketika itu, dia ditunjuk sebagai ‘Officer of the Most Excellent Order of the British Empire’ dalam dunia sepakbola, sehingga berhak menyandang gelar ‘OBE’. Selain itu, di penghujung karirnya pada 2013, sang megabintang juga sempat didaulat sebagai pesepakbola dengan pendapatan tertinggi di dunia pada tahun itu, dengan penghasilan lebih dari 50 juta dolar AS, termasuk dari dunia hiburan yang turut digelutinya.