Paul Pogba, Sam Johnstone, John Cofie, dan Jesse Lingard saat menjadi juara FA Youth Cup 2011 (Foto: Manchester Evening News)

Setelah classs of 92, akademi Manchester United sebenarnya sempat menelurkan kembali beberapa pemain yang berpotensi menjadi anggota tim utama pada masa depan. Mereka tergabung dalam skuad Setan Merah yang bergabung dalam class of 2011 yang menjadi juara FA Youth Cup pada saat itu.

Terdapat beberapa pemain dalam generasi tersebut yang sukses ketika usianya sudah menginjak dewasa. Paul Pogba dan Jesse Lingard menjadi anggota tim utama United. Michael Keane dan Sam Johnstone menjadi andalan di lini belakang Everton dan West Brom di Premier League. Ada juga yang kariernya tidak sampai ke level tertinggi meski masih menjalani profesi sebagai pemain sepakbola.

Meski begitu, ada juga yang karier sepakbolanya tidak mengalami peningkatan. Nasib yang kurang beruntung ini dialami oleh John Cofie.

Pada usia muda, John dipandang sebagai salah satu talenta terbaik yang berpotensi menjadi pemain sepakbola hebat di masa depan. Ketika usianya 14 tahun, Liverpool, Chelsea, dan Manchester United tertarik untuk merekrutnya dari Burnley. Saking berharganya John, Burnley sampai menolak tawaran Liverpool yang ketika itu mencapai angka 250 ribu paun atau 4 miliar rupiah jika menggunakan kurs sekarang.

Pada November 2007, John bergabung bersama Manchester United setelah ia menolak untuk kembali berlatih bersama Burnley. The Clarets kemudian mengalah dan melepas John setelah United membayar 1 juta pounds atau empat kali lipat dari tawaran Liverpool.

Akan tetapi, uang setara hampir 20 miliar tersebut menguap begitu saja. Hingga usianya yang ke-27 tahun, John tidak pernah sekalipun memperkuat tim utama Manchester United. Padahal, John adalah salah satu pemain yang menonjol di tim U-18. Bahkan ia pernah sukses membuat 6 gol dalam delapan penampilan.

Majalah Inside United pernah menulis artikel kalau John adalah seseorang pemain yang memiliki kecepatan dan kekuatan fisik yang cukup baik. Penyelesaian akhirnya juga sangat berbahaya bagi gawang lawan. Inilah yang membuat United langsung memberikan kontrak profesional ketika usianya 17 tahun.

Akan tetapi, pintu utama tampak tidak bisa dibuka oleh John. Dia hanya menjadi pemain pinjaman di beberapa kesebelasan seperti Royal Antwerp, Sheffield United, dan Notts County. Peminjamannya juga tidak berjalan hingga tuntas. Ketika bersama Sheffield, ia kembali pada paruh musim kedua meski ia sebenarnya ingin bertahan sesuai dengan kesepakatan yaitu hingga akhir musim 2012/2013.

Notts County juga tidak mau memperpanjang masa peminjamannya ketika habis pada Maret 2013. John harus menerima fakta ia harus kembali bermain untuk tim muda United sembari menunggu panggilan ke tim utama yang tidak kunjung hadir hingga ia dibebaskan dari kontraknya pada akhir musim 2012/2013. Sebuah nasib yang harus diterima John dengan lapang dada.

“Dalam karier saya, tidak ada satupun momen ketika saya berpikir kalau saya akan kesulitan menembus tim utama. Saya tahu kalau saya bisa main bola dengan baik. Saya juga tidak mengalami cedera. Tapi saya tidak terkejut karena beginilah industri sepakbola bermain. Jika Anda bermain baik, maka Anda akan bertahan, jika tidak maka Anda harus mengucapkan selamat tinggal. Saya pergi dengan kepala terangkat,” ujarnya.

Lepas dari United ternyata tidak mengubah nasib sahabat Paul Pogba ini menjadi lebih baik. Dalam tujuh tahun, John sudah bermain di 12 klub berbeda. Kariernya pun tidak pernah awet. Satu musim bermain di klub A, musim berikutnya dia sudah bermain di klub B. Siklusnya terus begitu. Jumlah penampilannya di tiap klub juga jarang menyentuh dua digit angka.

Ia bahkan pernah memperkuat dua klub berbeda hanya dalam tempo tiga bulan. Pada September 2017, John dikontrak oleh Stalybridge Celtic. Namun pada November, ia sudah berganti seragam lagi untuk memperkuat Derry City. Kariernya semakin tidak jelas ketika ia juga gagal bersinar meski sudah bermain di Asia bersama Hume City (Australia) dan Global FC (Filipina). Klub yang disebut terakhir kemudian menjadi usaha terakhir John menikmati sepakbola. Sadar kalau sebagai pemain ia tidak berhasil, John memilih untuk pensiun di usia yang baru 27 tahun.

Meski begitu, John tidak serta merta meninggalkan sepakbola. Bersama Charlie Jackson, ia kini melatih akademi sepakbola Moorland. Pada titik ini, dia berharap bisa menjadi John Cofie yang sukses sebagai pelatih sepakbola dan tidak lagi dipandang sebagai lulusan akademi United yang gagal di dunia sepakbola.