Foto: PremierLeague.com

Bulan Mei 1999 menjadi momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Manchester United dan para penggemarnya di seluruh dunia. Hanya dalam tempo 10 hari, Setan Merah sukses membuat sejarah baru bagi dunia sepakbola Inggris. Mereka meraih tiga gelar sekaligus yaitu Premier League, Piala FA, dan Liga Champions.

Gelar liga Inggris menjadi yang pertama diangkat oleh Roy Keane cs. Pada tanggal 16 Mei 1999, United wajib menang jika ingin mengambil alih gelar yang sebelumnya menjadi milik Arsenal. Di sisi lain, The Gunners tidak mau gelar tersebut terbang dari London Utara. Keduanya bersaing sengit hingga pekan terakhir dengan jarak yang hanya berbeda satu poin saja.

Arsenal berhadapan dengan Aston Villa sementara United menjamu rival Arsenal yaitu Tottenham Hotspur. Meski Spurs dan Arsenal adalah rival abadi di Premier League, namun pada pertandingan ini, Spurs nampaknya melicinkan jalan anak asuh Arsene Wenger untuk mempertahankan gelar.

Pertandingan berjalan menarik. Kesalahan konyol Ian Walker nyaris membuat United bisa mencetak gol terlebih dahulu. Sementara itu, kubu Spurs menderita kerugian ketika David Ginola harus ditarik keluar dan digantikan Jose Dominguez. Meski kehilangan pemain bintangnya, tim tamu yang justru unggul terlebih dahulu melalui sepakan Les Ferdinand. Gol tersebut menodai Peter Schmeichel yang menjalani laga terakhirnya di Teater Impian.

Tersentak dengan gol Ferdinand, United terus menekan pertahanan Lylywhites. Akan tetapi, penampilan gemilang Walker beberapa kali membuat peluang United menjadi sia-sia. Namun tekanan besar United lama-lama membuat pertahanan Spurs menjadi rapuh. Pada menit ke-43, David Beckham menyamakan kedudukan setelah berkolaborasi dengan Giggs dan Scholes. Tembakan melengkungnya mengecoh Walker dan membuat babak pertama berakhir imbang 1-1.

Perubahan langsung dilakukan Sir Alex Ferguson ketika memasuki babak kedua. Teddy Sheringham ditarik keluar dan digantikan oleh Andy Cole. Pergantian ini tidak disangka menjadi penentu keberhasilan mereka menjadi pemenang.

Hanya dua menit setelah masuk, Cole langsung mencetak gol setelah menerima bola panjang dari Gary Neville. Dengan dua sentuhan, Cole mengirim bola lob melewati Walker yang kemudian disambut sorak sorai dari para penonton yang hadir.

United kemudian berupaya mencari gol ketiga. Hal ini tidak lepas dari kabar Arsenal unggul dari Aston Villa 1-0 melalui gol Nwankwo Kanu. Akan tetapi, beberapa peluang dari Scholes tidak ada yang menemui sasaran. Begitu juga dengan overhead Yorke yang membentur mistar. Sebaliknya, gawang Schmeichel nyaris kebobolan untuk kedua kalinya melalui Steffen Iversen.

United boros sekali dalam memaksimalkan peluang. Beruntung, Spurs juga tidak bisa mencetak gol tambahan. Skor 2-1 bertahan dan Manchester United memastikan gelar Premier League kelima mereka sejak 1993. United mengantungi 79 poin atau selisih satu angka saja dari Arsenal.

“Tegang sekali,” kata Ferguson. Kami sekarang harus pergi ke Wembley (Piala FA) dan kemudian ke Barcelona untuk membuat hari terbaik dalam hidup kami. Kami akan menikmatinya,” kata Sir Alex Ferguson kepada BBC.

Manchester United memang layak untuk menjadi juara saat itu. Sempat menjalani start buruk, dengan hanya memenangi lima kemenangan dari 10 pertandingan, United menjalani paruh kedua musim dengan tidak mengalami kekalahan sama sekali.

“Entah terbawa hasil bagus dalam beberapa pertandingan terakhir atau tidak, saya sempat bermimpi melihat Old Trafford dipenuhi lautan merah. Mungkin saja itu pertanda yang baik bagi saya dan juga Manchester United,” kata Fergie.