Menurut Paul Scholes, Jose Mourinho telah berhasil memancing emosi Antonio Conte. Lewat pernyataannya, Conte terpancing untuk meminta Mou agar tak membicarakan Chelsea.

Sebelumnya, Antonio Conte tmengatakan kepada Jose Mourinho untuk tidak membicarakan Chelsea mengenai situasi cedera yang dialami skuat The Blues musim ini. Mourinho (yang berbicara di depan pers setelah United menang 1-0 atas Benfica di Liga Champions) sebenarnya tidak menyebutkan nama manajer dalam pernyataan menusuknya itu. Namun ia dengan jelas memberikan isyarat jika mantan klubnya Chelsea, dan yang terutama untuk Conte, saat ini diibaratkan sedang “menangis, menangis dan menangis” di atas cedera yang melanda tim London barat itu.

Sindiran tersirat Mou bukan tanpa alasan. Karena memang pada kenyataannya saat ini, Chelsea sudah bermain tanpa N’Golo Kante, Victor Moses, dan Danny Drinkwater, yang mengalami cedera. Pun dengan David Luiz yang mengalami cedera betis ketika melawan Roma. Dan melihat hal itu, Conte menyinggung balik Mou dalam sebuah pers pasca bermain imbang 3-3 dengan tim asal Ibukota Italia itu di Stamford Bridge.

“Banyak waktu bagi Mourinho untuk melihat apa yang terjadi di Chelsea,” ujar Conte. “Banyak waktu, juga musim lalu, saya pikir dia harus memikirkan lebih timnya dan berhenti memikirkan tim lain, cobalah untuk melihat dirinya sendiri, dan bukan yang lainnya.”

Sementara itu, pemain tengah baru milik Chelsea  Tiemoue Bakayoko dipaksa bermain penuh meski mendapat masalah pada  pangkal pahanya. Conte juga terpaksa mengecilkan kekhawatirannya dengan mengatakan jika cedera yang di alami sang kapten Gary Cahill “tidak serius”, meski bek tersebut menyelesaikan pertandingan dengan kepala yang penuh dengan perban.

“Saya tidak menyukai jenis permainan sepakbola yang kami lakukan sendiri, tapi saya berhak mengambil tanggung jawab untuk ini. Saya mencoba dengan tangan saya sendiri untuk melindungi tim ini. Saya berusaha untuk membuat tim ini lebih solid dan untuk memindahkan bek tengah kami menjadi pemain tengah. Di sisi lain kami benar-benar kehilangan gaya sepakbola yang dimiliki di musim lalu,” klaim eks pemain dan manajer Juventus itu.

“Terkadang Anda harus menemukan solusi yang tepat untuk melindungi tim Anda, kadang kala itu baik, terkadang ada kalanya menjadi sangat buruk, tapi Anda sudah tahu betul situasi kami. Itu bagus untuk menggambarkan Roma pantas mendapatkan hasil ini. Saya harus memuji pemain saya, karena pemain saya menunjukkan usaha besar, sebuah komitmen besar pada malam ini, jika tidak, kami sudah jelas akan kehilangan permainan,” jelas Conte mengenai hasil imbang yang didapat Chelsea saat melawan Roma pada ajang Liga Champions di Stamford Bridge (18/10).

Hal itulah yang sedikit menimbulkan perselisihan diantara kedua manajer kondang tersebut, dan Paul Scholes merasa resah melihat ketegangan itu. Leganda Old Trafford itu turut menanggapi dengan menyakini jika Conte secara tidak langsung telah menerima “umpan emosi” dari Mourinho menjelang pertandingan Manchester United melawan Chelsea pada bulan depan. Ketika ditanya apakah Mourinho berhasil memancing Conte, Scholes mengatakan, “Sepertinya dia telah melakukan sedikit pancingan emosi kepada orang Italia itu,” tandas Scholes kepada Sky Sports.

“Conte mungkin sangat disarankan, jika ada seseorang yang mengatakan kepadanya bahwa mereka membicarakannya, yang sebenarnya tidak karena Mourinho tidak menyebutkan nama siapa pun, dia harus menahan semua itu. Dia (Mourinho) hanya mengatakan ‘manajer lain’. Conte tidak seharusnya terpancing. Pada 5 November ketika Chelsea melawan Manchester United nanti, bisa jadi akan sangat menarik jika kembali mengingat masalah ketegangan ini.”

Pun dengan legenda United lainnya, Ryan Giggs, yang juga ikut merespon ketegangan antara Conte dan Mourinho. Pria berkebangsaan Wales itu mengindikasikan jika setiap manajer harus siap menghadapi cedera, bukan saling mengkritik satu sama lain. “Setiap tim dan setiap manajer akan menghadapi kasus cedera di sepanjang musim. Dan itu tidak akan pernah berubah, jadi jangan saling mengkritik,” pungkas Giggs.

“Jadi semua ini adalah tentang bagaimana Anda yang telah direkrut di musim panas tahun lalu, di mana Anda punya skuat yang baik atau tidak, di mana Anda memiliki pemain muda yang bisa dimainkan atau tidak, atau semua ini tentang memiliki sedikit keberuntungan saja soal cedera yang melanda tim.”

 

Sumber: Sky Sports