Keinginan Zlatan Ibrahimovic untuk kembali ke tim nasional Swedia memang sudah terdengar sejak bulan lalu. Zlatan ingin ikut dalam skuat Janne Anderson ke Piala Dunia 2018 di Rusia pada Juni mendatang. Akan tetapi, keinginan tersebut mendapat sejumlah tantangan.

Sebelumnya, keinginan Zlatan digambarkan sebagai dorongan nafsu belaka. Bagaimana tidak? Performa Zlatan belum kembali 100 persen setelah cedera yang ia derita pada akhir musim lalu. Ia pun belum tentu bisa bersinergi dengan para pemain Swedia lain yang bersusah payah membawa negaranya ke Piala Dunia sejak dari babak kualifikasi.

Selain tantangan dari dalam timnas Swedia itu sendiri, peluang Zlatan untuk tampil di Piala Dunia kian berat setelah adanya pencekalan dari FIFA. Ini tak lepas dari kerja sama komersial Zlatan dengan operator judi yang berbasis di Malta, Bethard. FIFA melarang pemain 36 tahun tersebut karena melanggar aturan FIFA terkait perjudian.

Bedasarkan Goal, di Bab 4, aturan nomor 25 dari Kode Etik FIFA menyatakan: “Orang yang terikat dengan kode etik ini dilarang ambil bagian, baik secara langsung maupun tidak langsung, atau terkait dengan taruhan, perjudian, lotre, dan kegiatan atau transaksi serupa yang berhubungan dengan pertandingan sepakbola.”

“Mereka dilarang mengambil bagian, baik secara aktif atau pasif, di perusahaan, kepentingan, organisasi, dsb., yang mempromosikan, menjadi perantara, mengatur, atau mengadakan kegiatan dan transaksi.”

Gara-Gara Operator Judi

Sebelumnya, Zlatan setuju untuk menjadi duta Bethard. Dalam kerja sama tersebut, Zlatan menyatakan: “Aku secara jelas didekati oleh sejumlah perusaaan taruhan sepanjang karierku. Namun, hingga saat ini aku belum mewakili sesuatu yang memacuku.”

“Bersama Bethard, ada sesuatu yang berbeda. Ini adalah perusahaan dengan akar dari Swedia. Para pendirinya berasal dari kampung halamanku dan mereka adalah penantang serius yang amat ingin melakukan sesuatu secara berbeda,” kata Zlatan.

Tawaran dari Bethard mungkin mengesankan. Apalagi, Zlatan juga dianggap pandai untuk memelihara dan menumbuhkan kekayaannya. Akan tetapi, hal yang sama juga memengaruhi kariernya sebagai pesepakbola. Pasalnya, ancaman dari Kode Etik FIFA itu nyata adanya.

Meskipun demikian, keinginan Zlatan untuk bergabung bersama tim nasional sulit terbendung. Dalam konferensi pers pertama saat ia diperkenalkan sebagai pemain baru LA Galaxy, Zlatan memberikan pernyataan tegas.

“[Aku ingin] Menyiapkan dengan baik dan siap untuk membantu pelatih dan timku. Piala Dunia adalah pertanyaan lain. Aku bilang sebelumnya, kalau aku ingin pergi, aku akan ada di sana. Itulah yang akan terjadi. Mereka bicara soal apakah aku harus pergi. Sejauh ini, mereka (timnas Swedia) tak memenangi apapun, dan aku tahu caranya menang. Jadi lihat saja nanti,” ungkap Zlatan.

Wajar Zlatan ingin kembali merumput bersama timnas Swedia. Pasalnya, ia belum pernah menunjukkan performa apik di turnamen sepakbola terbesar di dunia tersebut. Di Piala Dunia 2002, di usianya yang baru 20 tahun, Zlatan masih kalah bersaing. Sementara itu, di Piala Dunia 2006, ia justru gagal mencetak gol.

Kini, dengan pengalaman dan banyaknya trofi yang ia genggam, membuat Zlatan lebih percaya diri. Barangkali ini yang menjadi alasan utama mengapa Zlatan begitu ngotot untuk tampil di Piala Dunia terakhirnya.