Kompetisi Liga Champions sudah memasuki pekan pertama pada pekan lalu. Lantas, bagaimana peluang kesebelasan Inggris di kompetisi paling prestisius tersebut? Simak ulasannya.

1. Manchester United (Grup A)

Meski berstatus juara Liga Europa dan tak bersua klub besar di Grup A, namun jalan Manchester United tidak bisa juga dibilang akan mudah. Tim Setan Merah harus bisa meredam sepak terjang dua klub jawara; SL Benfica dari Portugal dan FC Basel dari Swiss, serta runner-up kompetisi Rusia, CSKA Moscow. Meski bukan berstatus klub favorit, namun ketiganya tetap berpeluang membuat kejutan.

Pada musim lalu, Benfica hanya mampu mencapai babak 16 besar, meski sempat menembus final Liga Europa dalam enam musim terakhir. Sedangkan Basel dan CSKA gagal lolos dari penyisihan grup musim lalu. Meski dua klub terakhir bisa saja menyulitkan United saat melakoni laga tandang, namun Paul Pogba dkk. tetap difavoritkan sebagai juara grup, ditemani Benfica di posisi runner-up.

2. Chelsea (Grup C)

Jawara Premier League 2016/2017, Chelsea harus bergabung dalam ‘grup neraka’, setelah musim lalu tak lolos ke Liga Champions. Mereka bersua semifinalis Liga Champions musim lalu asal Spanyol Atletico Madrid, runner-up Serie A Italia AS Roma, dan juara Azerbaijan Qarabag FK di Grup C. Klub terakhir jadi wakil pertama negaranya di fase grup Liga Champions, sekaligus aksi perdana mereka.

Atletico jelas sulit ditundukkan, apalagi saat mereka bermain di markasnya. Musim lalu klub berjuluk Los Rojiblancos itu mampu mengalahkan Bayern Muenchen dan Real Madrid di kandangnya. Selain itu, Atletico juga sukses dua kali menembus final dalam empat edisi terakhir Liga Champions. Sedang Roma gagal di babak play-off musim lalu, meskipun kekuatan mereka tak bisa juga dianggap remeh.

3. Liverpool (Grup E)

Setelah musim lalu gagal ke Liga Champions, Liverpool mengawali langkahnya di musim ini dengan lawan yang tak terlalu sulit. Hanya Sevilla; wakil Spanyol hingga babak 16 besar di Liga Champions musim lalu, yang dapat menganggu upaya The Reds untuk melangkah ke babak selanjutnya. Klub ini punya catatan menakjubkan, sebagai juara Liga Europa tiga musim berturut-turut sejak 2013/2014.

Dua pesaing lain adalah juara Rusia FC Spartak Moscow dan juara Slovenia NK Maribor. Keduanya tak ikut di Liga Champions musim lalu. Bahkan, Spartak sudah tiga musim gagal lolos ke kompetisi Eropa. Namun, klub ini bisa menyulitkan, terutama saat bermain di kandangnya; seperti kebanyakan klub-klub Rusia yang selalu menjadi ‘kuda hitam’. Sedang Maribor tak akan mampu berbuat banyak.

4. Manchester City (Grup F)

Manchester City pun bisa dibilang tergabung dalam Grup F yang relatif mudah untuk dilewati. Hanya Napoli, wakil Italia yang akan menyulitkan. Namun, jika tidak berhati-hati, maka bukan tak mungkin City bisa tergelincir, meski peluang lolos ke babak selanjutnya sebagai runner-up tetap besar. Musim Napoli lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup B, meski kemudian takluk di tangan Real Madrid.

Sedangkan FC Shakhtar Donetsk dari Ukraina dan Feyenoord dari Belanda; meskipun sama-sama berstatus sebagai juara liga dan satu-satunya wakil dari negara masing-masing, namun sepertinya mereka tak akan mampu menghadang laju City dan Napoli. Keduanya juga sama-sama gagal lolos ke Liga Champions musim lalu. Namun, bukan berarti kekuatan keduanya bisa dipandang sebelah mata.

5. Tottenham Hotspur (Grup H)

Dari semua wakil Inggris di Liga Champions 2017/2018, bisa dibilang peluang Tottenham Hotspur adalah yang paling kecil. Sama seperti Chelsea, runner-up Premier League musim lalu ini tergabung dalam ‘grup neraka’ di Grup H. Sialnya, mereka pun sudah harus bertemu dengan juara bertahan sekaligus pemilik terbanyak 12 trofi ‘Si Kuping Lebar’, Real Madrid yang juga jawara La Liga Spanyol.

Tak hanya itu, juga ada wakil Jerman Borussia Dortmund, yang di empat edisi Liga Champions dalam lima musim terakhir selalu lolos dari fase grup. Bahkan, musim lalu mereka lolos sebagai juara Grup F mengungguli Madrid, meski gagal di perempat final. Sedang Tottenham gagal di fase grup musim lalu. Selain itu, ada pula juara Siprus, APOEL FC yang musim lalu hanya bisa mencapai babak play-off.