Ada pemandangan menarik yang tersaji di studio BT Sport ketika laga Watford melawan Manchester United berlangsung pada Sabtu malam. Dalam acara Premier League Tonight, ada sosok Tom Cleverley yang hadir menjadi salah satu pandit di laga tersebut. Ia ditemani oleh Rio Ferdinand dan Martin Keown untuk membahas laga yang dimenangi United 2-1 tersebut.

Seperti biasa, presenter Jake Humphrey akan mengadakan sesi wawancara singkat kepada beberapa tamu yang hadir selepas laga. Mengingat Tom Cleverley baru pertama kali menjadi pandit, maka pertanyaan yang dilontarkan tidak jauh-jauh dari pemain berusia 29 tahun tersebut.

Membahas soal Cleverley adalah berbicara tentang talenta yang terbuang sia-sia. Kita tentu ingat ketika Sir Alex memutuskan menaikkan namanya sebagai pengganti Paul Scholes setelah berhasil membawa Wigan lolos dari degradasi pada musim 2010/2011. Ia kemudian menjadi salah satu gelandang andalan United semusim setelahnya.

Dalam empat laga pembuka musim, Cleverley bermain sangat baik dengan tiga laga diantaranya dijalani sejak menit awal. Penampilan apiknya di Community Shield 2011 menjadi yang paling berkesan mengingat lini tengah Setan Merah menjadi solid ketika ia masuk pada babak kedua dan membawa United berbalik menang 3-2 atas Manchester City.

“Kami benar-benar bermain baik saat saya masuk ke tim utama. Bermain apik melawan Barcelona, bermain baik di Community Shield pada babak kedua, kemudian saya bermain dalam empat pertandingan sejak awal dengan salah satunya adalah mengalahkan Arsenal 8-2. Kemudian Bolton membuat kariernya saya menjadi pahit. Sejak itu saya sudah tidak sama lagi seperti awal musim,” tuturnya kepada Jack.

Laga melawan Bolton memang menjadi titik balik bagi karier Cleverley. Terjangan Kevin Davies membuat ligamen lututnya mengalami cedera dan harus beristirahat selama sebulan. Sempat kembali dalam beberapa laga, ia justru mendapatkan cedera engkel di laga melawan Everton yang memaksanya untuk beristirahat hingga bulan Maret.

Setelah cedera tersebut, karier Cleverley tidak sebaik empat pertandingan yang ia mainkan di awal musim. Meski masih bisa membantu United memberi gelar Premier League pada 2013 plus satu gol indah ke gawang Newcastle, namun permainan Cleverley sudah menurun drastis.

Keadaan kemudian semakin memburuk setelah masuknya David Moyes yang membawa serta Marouane Fellaini. Ia bahkan kerap dijadikan kambing hitam oleh para pendukung United jika Setan Merah mengalami kekalahan. Bahkan, beberapa pendukung tim nasional Inggris membuat petisi kepada Roy Hodgson yang masih memasukannya ke daftar tunggu untuk skuat Piala Dunia.

“Tidak mudah mendapat perlakuan seperti itu. Anda tumbuh selama 12 tahun di klub namun melihat penggemar mulai berbalik menyerang Anda dan itu membuat saya tidak siap secara mental karena saya saat itu masih dalam fase berkembang. Tekanan itu tidak baik untuk pemain muda tapi itu membuat saya lebih kuat secara pribadi,” tuturnya menambahkan.

Masuknya Louis van Gaal akhirnya benar-benar mematikan karier Cleverley di United. Masuknya Ander Herrera, dan Daley Blind membuat ia harus dipinjamkan ke Aston Villa. Kontraknya yang habis pada musim panas 2015 pun tidak diperpanjang mengingat LVG kembali mendatangkan dua gelandang tengah lain dalam sosok Morgan Schneiderlin dan Bastian Schweinsteiger.

“Meninggalkan United adalah keputusan tepat saat itu karena setelahnya saya memiliki kenangan-kenangan indah. Bersama Aston Villa saya bisa ke final Piala FA, begitu juga dengan Everton yang membuat saya bisa kembali bermain di Wembley.”

Setelah meninggalkan Aston Villa, Cleverley kemudian menandatangani kontrak lima tahun bersama Everton. Kariernya mulai membaik ketika di musim pertama ia menjadi pilihan utama oleh Roberto Martinez. Akan tetapi, keadaan mulai berubah ketika Ronald Koeman (lagi-lagi pelatih asal Belanda) masuk menggantikan Martinez. Menit mainnya menjadi terbatas yang membuat ia memutuskan menerima pinangan Watford pada Januari 2017.

“Saya beruntung bisa memiliki dua manajer Belanda yang berbicara langsung kepada saya kalau menit main saya terbatas dan saya menghormati keputusan mereka berdua (Koeman dan Van Gaal) karena di sisi lain saya tidak bisa untuk terus-terusan berada di bangku cadangan.”

“Sulit meninggalkan United namun saya meninggalkan mereka di waktu yang tepat. Watford juga memberi kenangan indah bagi saya (Cleverley pernah menjadi pemain pinjaman Watford pada 2009). Saya bangga bisa berada bersama klub ini.”

Tom Cleverley sendiri masih bermain untuk Watford. Kontraknya pun masih berlangsung hingga 2022. Akan tetapi, ia harus beristirahat setidaknya hingga bulan Maret mendatang karena harus menjalani operasi Achilles. Melihat durasi kontraknya, Cleverley masih ada waktu yang cukup untuk kembali ke performa terbaiknya.

Sumber: Telegraph, BT Sports, Sky Sports