Foto: Independent.co.uk

Memphis Depay terus bersinar bersama timnas Belanda. Dari lima pertandingan timnas Belanda, Memphis mampu mencetak empat gol. Di level klub, bersama Olympique Lyon, Memphis mampu mencetak lima gol dari 13 penampilan liga. Lantas, sudah tepatkah MU melepas Memphis?

Memphis sendiri kala itu dibeli senilai 25 juta paun dari PSV Eindhoven. Ia didatangkan dengan status sebagai top skorer Eredivisie musim 2014/2015 dengan 22 gol. Memphis merupakan pembelian pertama United pada musim panas 2015. Akan tetapi, kesuksesan Anthony Martial bermain di sayap membuat pemain berkebangsaan Belanda itu lebih sering duduk di bangku cadangan.

Jose Mourinho adalah aktor utama dibalik transfer Memphis ke Lyon dengan biaya transfer berkisar 16-17 juta paun dan bisa bertambah hingga 22 juta paun ditambah berbagai klausul. Ketika dilepas pada Januari 2017, Mourinho memberi konfirmasi.

“Kalau saya bisa mencari sedikit alasan untuk bilang kalau dia adalah pemain yang bermain di satu posisi, satu-satunya posisi yang mana sudah kelebihan orang,” kata Mourinho pada Januari 2017 ketika Memphis pergi.

“Dia adalah pemain sayap, dan kami punya banyak pemain sayap. Jadi itu adalah posisi di mana akan sulit untuk mendapatkan kesempatan, di mana menjadi lebih sulit untuk bisa dipilih, karena itu adalah posisi di mana kami tak pernah punya masalah,” jelas Mourinho.

MU sendiri kala itu punya Jesse Lingard, Juan Mata, Henrikh Mkhitaryan, Ashley Young, Martial, juga Marcus Rashford, yang bisa bermain di posisi sayap. Mourinho menjelaskan kalau dirinya punya enam kemungkinan dalam menurunkan pemain di pos sayap. Bahkan, Rooney juga beberapa kali diturunkan sebagai pemain sayap kiri.

“Posisi itu adalah posisi di mana kami punya kesulitan ketika kami ingin melakukan rotasi. Bahkan ketika sedang dirotasi, ketika saya mencoba mengistirahatkan sejumlah pemain, saya masih punya tujuh orang untuk dua posisi itu.”

“Jadi buatku, aku bakal bilang dua hal: di satu sisi dia adalah pesepakbola profesional yang fantastis, dan di sisi lain, kami punya terlalu banyak pemain di posisi Memphis,” jelas Mourinho.

Meskipun demikian, Mou bersikeras kalau sifat Memphis yang sok, tidak merefleksikan profesionalismenya sepanjang enam bulan bekerja bersama Mourinho. Mourinho pun kesulitan untuk menjawab kenapa ia begitu berjuang untuk mendapatkan posisinya di Manchester United. Soalnya, musim sebelumnya pun, ketika bersama Van Gaal, Depay gagal menunjukkan kapabilitasnya.

“Dia adalah pesepakbola profesional yang amat fantastis. Jadi ketika seseorang berpikir dia gagal karena dia bukanlah seseorang yang profesional, itu jelas salah. Satu hal gambaran yang diambil orang-orang darinya adalah mobil yang bagus atau pakaian yang aneh, tapi gambaran itu benar-benar salah.”

“Memphis adalah seorang profesional yang fantastis. Dia adalah bocah yang menghormati semua orang, seorang bocah yang bekerja keras, yang terus bekerja untuk bisa mendapatkan kesempatan. Dia adalah bocah yang frustrasi karena dia tak memiliki kesempatan itu, tapi aku cuma punya kata-kata bagus tentangnya,” jelas Mourinho.

Ada banyak pemikiran dari transfer Memphis ini. Salah satunya dari pundit sepakbola Belanda, Marcel van der Kraan. Menurutnya, transfer Memphis ke Manchester United dianggapnya terlalu cepat ketika usianya masih 21 tahun.

“Dia terlalu cepat datang ke Inggris,” kata Van der Kraan kepada Talksport. “Namun, dia belajar beberapa hal di Man United, termasuk soal Rooney yang bilang padanya untuk tidak bermain di tim U-21. Kini, dia jadi lebih rendah hati dan dia amat fantastis di Lyon.”

Sementara itu, mantan kiper timnas Inggris, Paul Robinson, mengklai kalau Memphis tak pernah nyaman di United. Ia mengatakan kalau kostum nomor “7” memberikan beban berat di pundaknya.

“Di Manchester United dia terlihat seperti kehilangan jiwanya, itu bukanlah rumahnya. Dia bermain dengan sedikit tekanan ketika di Lyon. Dia bermain dengan lebih banyak kebebasan dan kebahagiaan,” kata Robinson.

“Dan dia adalah pemain kunci untuk timnas Belanda dan memimpin barisan. Dia menikmati sebagai pemain utama. Untuk mengambil nomor 7 di Old Trafford, itu merupakan keputusan besar. Dia tidak nyaman. Itubukanlah untuknya dan dia menemukan rumahnya di Lyon,” jelas Robinson.