Pada ke-10 Premier League, selain bola yang berganti warna untuk menandakan musim dingin akan segera datang, juga diwarnai dengan dilakukannya seremoni mengheningkan cipta selama satu menit sebelum laga digelar.

Premier League bukan tanpa alasan melakukan hal tersebut. Mulai akhir Oktober hingga pertengahan November, mereka merayakan apa yang disebut dengan “Remembrance Day” yaitu hari mengenang jasa para tentara mereka yang gugur pada Perang Dunia I. 11 November adalah puncak dari perayaan tersebut mengingat pada tanggal itulah gencatan senjata dilakukan untuk menandakan bahwa perang dunia pertama telah berakhir.

Salah satu kesebelasan yang lekat dengan perang dunia pertama adalah Manchester United. Setan Merah bahkan pernah kehilangan salah satu pemain fenomenal mereka pada perang yang berlangsung sejak 1914 tersebut. Pemain tersebut bernama Alexander Turnbull atau yang lebih dikenal dengan nama Sandy Turnbull.

Lahir di Hurlford, Skotlandia, pada 30 Juli 1884, Sandy mengawali karier sepakbolanya bersama klub local Hurlford Thistle ketika usianya masih 14 tahun. Pada usia yang ke-17, ia menjadi pemain profesional dengan bergabung bersama Manchester City sekaligus menjadi pemain termahal di sana. Pada 1904, ia langsung membawa The Citizens menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Bolton Wanderers 1-0.

Akan tetapi pada tahun 1906, rekan setimnya, Billy Meredith, mengaku Manchester City melakukan pembayaran bonus mereka dengan cara yang ilegal. FA pun kemudian mengambil tindakan dengan melarang seluruh skuad Manchester City untuk bermain bersama The Citizens.

Insiden tersebut kemudian dimanfaatkan Manchester United dengan menggaet empat pemain terbaik City termasuk Turnbull (dan Meredith). Keempatnya pun berada dalam asuhan manager terbaik United saat itu Ernest Mangnall. Ia bahkan langsung mendapatkan debutnya melawan Aston Villa pasca sehari bergabung. Pada musim tersebut, Turnbull berhasil menyarangkan enam gol hanya dari 15 penampilannya.

Bisa dikatakan bahwa Turnbull adalah superstar pertama yang dimiliki oleh United. Dua gelar Liga dan satu Piala FA diraihnya dalam sembilan tahun kebersamannya bersama United. Namanya pun terdaftar dalam 20 besar pencetak gol terbanyak Manchester united sepanjang masa dengan catatan 100 gol dari 245 laga.

Reporter Manchester Evening News saat itu mendeskripsikan bahwa Turnbull adalah pria dengan bahu yang besar dan memiliki kaki yang cepat serta otak yang cerdas. Bahkan  mengatakan bahwa duet Turnbull dan Meredith adalah duet terbaik yang pernah dimiliki persepakbolaan dunia. “Ketika Meredith mengumpan bola, pasti ada tiga rekannya yang akan menerima. Namun sandy Turnbull lah yang akan menyelesaikan atraksi Meredith,” tulis laporan tersebut

Turnbull juga dikenal sebagai sosok yang brutal, jarang tersenyum, rambut yang surut, serta satu alis yang selalu mengangkat. Badannya pun sangat kekar dan gempal. Banyak fans Manchester United sekarang yang melihat Sandy Turnbull sebagai cikal bakal dari seorang Wayne Rooney. Wazza dianggap memiliki kemiripan yang hampir serupa dengan Turnbull dari segi fisik dan permainannya.

Keterlibatan Sandy pada Perang Dunia I terjadi ketika ia masuk Battalion of the Middlesex Regimen ketika ia diskorsing pada 1915 terkait pengaturan skor. Ia kemudian dipindahkan ke Battalion of the East Surrey. Saat itu ia direncanakan akan dikirimkan ke Prancis oleh batalionnya.

Pada saat merayakan paskah, Sandy mengirimkan sebuah kartu pos kepada istrinya berisi foto Sandy bersama dengan enam rekannya sedang berdiri mengenakan seragam kemiliteran. Dalam foto tersebut terlihat Sandy sedang memasak dengan teman-temannya di pantai sebelum dikirim ke Prancis untuk pertempuran.

Pada foto tesebut terdapat pesan dengan menggunakan tinta merah bertuliskan “Semoga kalian selalu sehat dan selamat paskah. Cinta terbaikmu, Sandy.”

Sayangnya tinta merah tersebut terlihat seperti noda darah raksasa. Dalam foto tersebut pun terlihat Sandy seperti tersenyum. Sesuatu yang sangat jarang dilakukan ketika masih aktif bermain sepakbola. Tak ayal, sang istri pun merasa khawatir dengan keadaan suaminya tersebut.

Apa yang dikhawatirkan oleh sang istri pun terjadi. Beberapa waktu kemudian, koran Kilmarnock Herald membawa judul bertuliskan “mantan pesepakbola Hurlford: tahanan perang terluka” sebuah judul yang mengarah kepada Sandy Turnbull dikarenakan dirinya adalah mantan pemain junior Hurlford. Dalam berita di koran tersebut juga terdapat ucapan permohonan maaf kepada istri dari sandy atas apa yang diderita oleh suaminya

Namun ada juga yang mengatakan bahwa Turnbull hilang dalam serangan di Jerman. Akan tetapi kemungkinan besar, Turnbull meninggal di tempat penangkaran dan dimakamkan di Jerman di sebuah kuburan dangkal sekitar Cherisy pada tanggal 3 Mei 1917. Banyak koran yang mengatakan bahwa jasad turnbull sulit diidentifikasi bahkan ada yang mengatakan jasadnya tidak pernah ditemukan.

Sandy Turnbull meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. Dua anak turnbull kemudian menandatangani kontrak bersama United pada 1932. Meskipun Sandy telah tiada, namun namanya akan selalu diagungkan sebagai salah satu legenda besar United sepanjang sejarah. Sesuai dengan arti nama depannya yaitu pembela umat manusia, Sandy pun gugur dalam perang membela panji Britania Raya.