Pekan ini, Manchester United tidak akan ambil bagian pada pekan ke-31 Premier League. Hal ini membuka peluang bagi Chelsea untuk menggusur posisi United kembali ke urutan keenam mengingat The Blues akan bertanding melawan Everton. Meski begitu, fokus United pada akhir pekan ini dialihkan untuk bermain di Piala FA.

Untuk ketiga kalinya secara beruntun Manchester United bermain tandang pada turnamen tertua sedunia tersebut. Kali ini, giliran Molineux yang mereka sambaing pada babak keenam. Setan Merah tentu harus mengalahkan Wolverhampton untuk memperlancar jalan mereka menuju Wembley sekaligus membuka peluang mengangkat piala ini untuk ke-13 kalinya.

Trofi Piala FA bisa menjadi penyelamat bagi United yang menjalani musim 2018/19 dengan susah payah. Akan tetapi, Wolverhampton jelas bukan lawan yang patut diremehkan oleh United. Mereka adalah Kuda Hitam di Premier League musim ini. Klub yang diasuh oleh Nuno Espirito Santo ini memegang status sebagai Giant Killer karena sukses mengganggu raksasa-raksasa Inggris.

Seluruh tim big six Premier League sudah merasakan bagaimana sulitnya melawan Wolverhampton. Chelsea dua kali tidak bisa menang. Tottenham mereka kalahkan di Wembley. Manchester City dan Arsenal mereka tahan imbang. Bahkan perjalanan mereka hingga perempat final Piala FA dimulai dengan mengalahkan Liverpool.

United juga salah satu korban dari si Serigala. Pada pekan keenam Premier League pertengahan September lalu, Joao Moutinho membuyarkan keunggulan United pada babak pertama. Bahkan selama 90 menit, Setan Merah lebih banyak berada dalam tekanan dan begitu sulit menembus lini belakang Wolves.

“Mereka adalah tim yang hebat dan memiliki pemain yang sangat bagus. Kami menyadari kalau pertandingan akhir pekan nanti tidak akan berjalan mudah. Jadi kami harus siap untuk itu. Kami tetap mengejar kemenangan meski lawan yang kami hadapi adalah lawan yang sulit,” kata Fred, pencetak gol United pada pertandingan tersebut.

Sejak dipegang Nuno Espirito Santo, Wolverhampton menjadi kesebelasan yang mengandalkan intensitas permainan dan umpan-umpan cepat. Dua faktor ini yang membuat mereka sukses mencuri poin dari Stamford Bridge pekan lalu. Sisi sayap menjadi kekuatan berkat keberadaan Diogo Jota dan Jonny Castro, dua pemain yang memiliki keunggulan dalam kecepatan. Belum lagi dukungan para Wing back yang cukup aktif membangun serangan.

Skema 3-4-3 yang dimiliki pun bisa berubah menjadi 3-5-2 apabila timnya sedang berada dalam mode bertahan. Pola ini memberikan keuntungan ketika transisi dari menyerang ke bertahan begitu juga sebaliknya. Transisi cepat ala Wolves ini yang menyulitkan United ketika keduanya bertemu September lalu.

“Taktik kami selalu sukses ketika menghadapi tim-tim besar. Kami tahu kalau kami bisa untuk memenangkan pertandingan nanti, namun kami juga paham siapa yang akan kami hadapi nanti. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membawa klub ini ke semifinal,” kata Diogo Jota.

Akan tetapi, Wolves patut mengingat kalau United saat ini sudah tidak lagi dipimpin oleh Jose Mourinho. Masuknya Ole Gunnar Solskjaer membuat Setan Merah menjadi kesebelasan yang cukup adaptif dari segi taktikal. Ole bisa mengubah taktiknya dengan baik di tengah-tengah pertandingan tergantung seperti apa permainan lawannya.

Besar kemungkinan kalau United tidak akan memainkan Romelu Lukaku di lini depan. Beberapa sumber menyebut, kakinya bermasalah setelah pertandingan melawan Arsenal. Pemain Belgia ini sedang on fire karena mencetak enam gol dari empat pertandingan terakhirnya.

Ole sendiri nampaknya akan memainkan Anthony Martial dan Marcus Rashford dalam skema 4-4-2 diamond yang ia punya. Martial dan Rashford akan melebar sementara Paul Pogba atau bahkan Andreas Pereira akan masuk dari lini kedua. Ketika memainkan 4-4-2 sejajar, maka Rashford dan Martial akan berada di tengah sembari menunggu servis dari sisi sayap yang akan diisi Paul Pogba dan Diogo Dalot.

Satu hal yang mengganjal United saat ini adalah permainan individu mereka yang sangat buruk. Mereka kerap menyia-nyiakan peluang emas sehingga bia merugikan tim secara keseluruhan. Laga terakhir melawan Arsenal adalah bukti bagaimana penyelesaian akhir menjadi masalah di tengah taktik mereka yang mampu menahan lawannya.

Pada pertandingan terakhir, United juga dikritik karena terlalu banyak melakukan dribel sehingga serangan balik mereka kerap terhambat karena para pemain yang sedang membawa bola menjadi mudah dihentikan oleh lawan. Hal-hal seperti ini jelas tidak boleh lagi dilakukan pada pertandingan nanti karena bisa merugikan tim mereka sendiri.

Perkiraan Formasi

WOLVERHAMPTON WANDERERS:

Rui Patricio, Roman Saiss, Conor Coady, Wily Boly, Matt Doherty, Leander Dendoncker, Ruben Neves, Joao Moutinho, Jonny Castro, Diogo Jota, Raul Jimenez

MANCHESTER UNITED:

Sergio Romero, Ashley Young, Chris Smalling, Victor Lindelof, Luke Shaw, Nemanja Matic, Ander Herrera, Paul Pogba, Diogo Dalot, Marcus Rashford, Anthony Martial