Selagi Manchester United masih suka mempersulit diri mereka sendiri, maka jangan harap kejayaan di masa lalu akan kembali datang. Laga melawan Tottenham Hotspur kembali mempertegas bahwa klub ini masih jauh dari kata matang. Pelan-pelan United seperti mulai kehabisan bensin.

Lanjutan Premier League tengah pekan ini tidak berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Setan Merah. Bermain menghadapi Tottenham Hotspur di London Utara, mereka hanya sanggup bermain imbang 2-2. Yang lebih menyebalkan hasil ini datang meski sebenarnya United unggul dua gol terlebih dahulu pada babak pertama.

Dini hari tadi Manchester United bisa memainkan Bruno Fernandes yang sempat diisukan absen karena cedera. Bek kiri kembali diambil alih oleh Dalot setelah Luke Shaw kembali digeser menjadi bek tengah. Di depan, trio Rashford, Sancho, dan Antony kembali dipercaya sebagai pendulang gol.

Di kubu tuan rumah, Ryan Mason memainkan Richarlison, Son, dan Harry Kane sebagai trisula di depan. Formasi empat bek pun ia tinggalkan dan mengubahnya menjadi lima bek dengan memainkan Romero, Dier, dan Clement Lenglet sebagai bek tengah. Hal ini membuat posisi Porro dan Perisic pun naik sebagai wing back.

Dua Sisi United

Babak pertama terlihat jelas betapa United begitu nyaman memainkan bola. Bahkan gol petama langsung hadir ketika laga baru berjalan tujuh menit. Anak asuh Erik ten Hag ini bermain begitu efektif dan berhasil memanfaatkan ruang-ruang yang mereka miliki dengan baik.

Sebaliknya Spurs seperti masih gamang karena skor 6-1 pada pekan sebelumnya. Mereka bermain cenderung hati-hati dan serangan mereka menjadi monoton. Hanya memanfaatkan Richarlison yang beberapa kali tidak maksimal melawan Aaron Wan-Bissaka.

Pertahanan mereka juga amburadul. Meski main dengan lima bek, namun banyaknya ruang yang bisa dimanfaatkan United menandakan bahwa struktur defensif mereka kacau. Selain itu, ada beberapa momen ketika para pemain belakang Spurs seperti mempersilahkan pemain United mengancam gawang mereka.

Namun pada babak kedua semuanya berjalan berbeda. United yang begitu solid pada babak pertama tiba-tiba mendadak kacau. Permainan mereka langsung menurun. Seolah tersentak ketika Spurs mulai menaikkan tempo serangan dan lebih sering melancarkan bola-bola silang ke titik yang ditempati Luke Shaw. Cara yang membuahkan gol pertama dari Porro.

Setelah peluang Bruno membentur mistar otomatis kita disuguhkan dengan pertahanan United yang lebih sering diserang hingga akhirnya Son bisa menyamakan kedudukan.

Kualitas Terlalu Jomplang

Banyak yang menyebut kalau hasil imbang ini disebabkan karena kesalahan Ten Hag dalam mengganti pemain. Terutama ketika dia mengganti Eriksen dan memainkan Fred. Begitu juga dengan keputusannya memainkan Martial di lini depan.

Semua substitusi Ten Hag tidak ada yang berhasil. Fred hanya punya akurasi umpan 70 persen. Martial lebih parah karena selalu kehilangan penguasaan bola tiap kali diberi umpan. Malacia abai menjaga ruang yang bisa dimanfaatkan Kane. Lalu Weghorst tidak memberi dampak apa-apa.

Keputusan Ten Hag memang pantas disebut blunder, namun melihat dari perspektif yang lain ini menjadi bukti bahwa kualitas cadangan United masih tidak seimbang. Mereka yang sebelumnya bermain bagus dalam rentang Januari-Februari kini kembali mengalami penurunan performa.

United tidak bisa mendapatkan apa-apa karena pemain cadangannya justru bermain jauh lebih under-perform ketika pemain utamanya mengalami masalah yang sama. Hal ini tentu sangat berbahaya mengingat United masih punya misi untuk bisa meraih posisi empat besar dan menjadi juara Piala FA.

Terlempar dari Zona UCL?

Sejak memasuki Maret, permainan United memang tidak terlalu bagus. Ditambah dengan badai cedera yang menerpa. Inilah yang membuat mereka memilih untuk bermain berhati-hati bahkan setelah unggul dua gol. Apesnya, mereka justru menjadi lengah dan bisa disamakan. Kejadian ini sudah terjadi dua kali setelah sebelumnya ketika melawan Sevilla di Europa League.

Kondisi ini membuat kelayakan United masuk ke empat besar mulai dipertanyakan. Meski masih memiliki tujuh laga, ada kekhawatiran kalau mereka akan terlempar dari sana jika melihat permainan yang mereka perlihatkan dalam tiga laga terakhir.

Apalagi lawan yang dihadapi tidak akan mudah. Minggu nanti mereka akan melawan Aston Villa yang lagi on-fire bersama Unai Emery. Disusul dengan Brighton yang membawa misi balas dendam kekalahan di semifinal. Selain itu, mereka masih akan melawan West Ham, Wolves, Bournemouth, Chelsea, dan Fulham. Jika tidak fokus, maka United bisa saja akan kembali tidak bermain di Liga Champions musim depan.