Foto: Twitter Man United

Langkah Manchester United untuk mendapatkan trofi musim ini perlahan-lahan mulai terbuka. Setelah memastikan diri ke babak 16 besar Europa League, Jumat dini hari tadi mereka memastikan diri lolos ke babak 8 besar Piala FA. Hal ini tidak lepas dari kemenangan Setan Merah di kandang Derby County dengan skor 3-0.

Odion Ighalo menjadi bintang lapangan berkat dua gol yang ia cetak, sedangkan satu gol lainnya dibuat oleh Luke Shaw yang mejadi Man of the match versi Piala FA. Hasil ini membuat United akan bermain melawan Norwich City pada babak delapan besar. Menang di Carrow Road, maka akan membawa United bermain di Wembley untuk pertama kalinya sejak final Piala FA 2018.

Derby yang Bikin Ngeri

Jika berkaca dari statistik, maka United terlihat sangat bagus karena hampir mendominasi di semua aspek. Setan Merah membuat 26 tembakan dengan delapan diantaranya mengarah ke gawang. Penguasaan bola juga mencapai 62% yang menunjukkan kalau pertandingan lebih sering dikuasai oleh United.

Namun pada awal pertandigan, United bermain tidak terlalu baik. Rob Dawson, jurnalis ESPN, menyebut kalau United tampil tegang pada awal babak pertama. Di sisi lain, @UtdArena menyebut kalau United bermain buruk. Ole Gunnar Solskjaer pun tidak membantah. Selepas laga, ia menyebut kalau Derby memang sempat membuatnya takut.

Ole kembali mengubah skema timnya dari yang sebelumnya 4-4-2 diamond menjadi 4-3-3. Bruno mengisi sayap kiri sedangkan Lingard mengisi sayap kanan. Odion Ighalo menjadi target man. Perubahan lainnya adalah dimainkannya Juan Mata, Eric Bailly, Diogo Dalot, dan Sergio Romero. Akan tetapi, susunan ini tidak berjalan dengan baik sehingga membuat aliran serangan menjadi macet.

Pergerakan tiga pemain di belakang Ighalo memang tidak kaku. Beberapa kali Lingard, Bruno, dan Mata berpindah-pindah posisi. Akan tetapi, perpindahan ini tidak diimbangi dengan aliran bola yang baik ke lini depan. Kapasitas mereka yang bukan pemain sayap membuat penguasaan bola United mudah hilang. Hal ini disebabkan karena terlambatnya dua full back United untuk membantu serangan. Saat dua bek sayap United belum naik, disinilah Derby akan melakukan pressing kepada pemain United.

Derby sendiri sebenarnya bermain tidak jelek. Catatan 13 tendangan ke gawang Romero adalah torehan yang cukup baik untuk tim level Championship. Menandakan kalau mereka bermain terbuka. Transisi mereka ketika diserang juga sangat bagus dengan membentuk 4-5-1 ketika sedang bertahan. Belum lagi keberadaan Wayne Rooney yang membuat aliran bola mereka terjaga dengan baik. Yang menjadi masalah adalah pemain Derby tidak begitu tenang ketika berada di depan gawang dan penyelesaian akhir mereka juga kurang bagus.

Beruntung United punya Luke Shaw. Seorang bek kiri yang memiliki kemampuan overlap dan underlap yang bagus. Kecepatannya di sisi kiri tidak bisa diatasi oleh lini belakang Derby. Proses dua gol juga terjadi berkat support yang bagus dari Jesse Lingard (gol pertama) dan penempatan posisi Odion Ighalo yang memudahkannya memecah ruang antar lini Derby. Jika pergerakan tanpa bola kedua pemain ini statis, maka lawan dengan mudah menebak jalur operan mereka.

Viva Ighalo

Selain Shaw, sorotan penggemar United mengarah kepada Odion Ighalo. Striker asal Nigeria ini menunjukkan kalau dia memang pantas menjadi pengisi kekosongan lini depan United. Dua kali menjadi starter, dua kali juga ia menutup penampilannya dengan mencetak gol.

Sempat terisolasi di awal-awal laga, bahkan harus menjemput bola hingga ke lini belakang, Ighalo menunjukkan kapasitas dirinya sebagai seorang target man ketika mencetak gol keduanya selama berbaju United. Mantan pemain Watford ini memang memiliki sentuhan dan cara melindungi bola yang baik dibanding penyerang United lainnya.

Berkat dua golnya, kini ia sudah mencetak tiga gol sejak datang pada tenggat bursa transfer musim dingin lalu. Catatan ini menyamai torehan Henrik Larsson pada musim 2006/2007. Mengingat laga masih tersisa sangat banyak, maka bukan tidak mungkin koleksinya bertambah. Jika ia terus mempertahankan penampilannya, bukan tidak mungkin United akan mempermanenkannya pada musim panas nanti.

Rooney Belum Habis

Ole Gunnar Solskjaer menyoroti penampilan Derby County yang ia sebut sempat membuatnya takut beberapa saat. Salah satunya adalah karena keberadaan Wayne Rooney yang berada dalam skuat asuhan Phillip Cocu tersebut.

Rooney tampil luar biasa sebagai playmaker The Rams. Nyaris semua serangan Derby diawali dari kakinya. Lima peluang berhasil ia kreasikan dan menjadi pemain terbanyak yang membuat peluang dibanding seluruh pemain non-kiper lainnya. Ia juga dua kali merepotkan Sergio Romero melalui tendangan bebasnya. Namun, sepakbola adalah olahraga tim. Satu orang bermain baik belum tentu akan didukung oleh 9 rekan lainnya. Ketenangan para pemain muda dalam menyelesaikan peluang serta penampilan apik Romero yang membuat Derby pulang tanpa mencetak gol.

Status Rooney yang menjadi player-coach memudahkan dirinya untuk mengaplikasikan metode latihannya langsung di pertandingan yang sesungguhnya. Kehadiran Wazza harus bisa dimaksimalkan oleh Derby mengingat mereka masih terjebak di peringkat 13 klasemen sementara.