Foto: Sports Illustrated

Setelah menanti dua bulan lebih dan sempat menjalani dua momen kekalahan menyakitkan, Manchester United akhirnya kembali merasakan nikmatnya meraih tiga poin di kandang sendiri. Dini hari tadi mereka sukses mengalahkan Arsenal dengan skor tipis 3-2.

Tiga gol Setan Merah dicetak oleh Cristiano Ronaldo dua gol dan satu hasil dari kreasi Bruno Fernandes. Di sisi lain, Arsenal sebenarnya sempat unggul dulu melalui gol Emile Smith Rowe dan Martin Odegaard. Hasil ini membuat posisi United hanya naik satu peringkat ke posisi tujuh. Meski begitu, kemenangan ini tentu menjadi awal yang positif terutama bagi Ralf Rangnick yang sudah melihat tim dari tribun penonton.

Berikut adalah beberapa hal menarik dari pertandingan tersebut.

Lakon Fred Dalam Dua Babak

Sejak laga melawan Chelsea, ada satu pemain United yang menjadi sorotan. Dia adalah Fred. Penggawa Brasil ini terus dipertanyakan perfomanya karena dia bisa menjadi pemain penting dan merugikan bagi tim hanya dalam satu pertandingan.

Semalam, hal seperti ini kembali terjadi. Fred membuat ulah saat ia tidak disengaja menginjak kaki De Gea dalam situasi sepak pojok. Inilah yang kemudian menjadi awal terjadinya momen gol Smith Rowe yang sempat menimbulkan polemik.

Beruntung, pada akhirnya mantan pemain Shakhtar Donetsk ini membayar aksi “tidak sengaja tapi konyol” tersebut dengan beberapa penampilan gemilang. Ia memberi assist kepada Bruno Fernandes. Selain itu, ia juga menjadi penyebab United mendapat hadiah penalti yang menjadi penentu kemenangan. Bahkan ia juga membuat blok krusial untuk mengubah arah tendangan Bukayo Saka.

Musim ini, Fred memang bagaikan Jekyll and Hyde yaitu sebuah sisi berlawanan yang bisa hadir dalam satu kesempatan. Inilah yang membuat banyak penggemar United masih merasa kalau Fred adalah beban bagi tim meski ada juga yang menyebut kalau perannya sudah sangat krusial untuk lini tengah United.

Sebelumnya, Fred bermain gemilang sebagai salah satu gelandang tengah United saat menahan imbang Chelsea. Namun, aksinya saat memilih melob bola ke arah Mendy saat punya kesempatan memberi bola kepada rekan setimnya yang jauh lebih bebas menjadi sorotan.

801 Gol Ronaldo

Selain Fred, Cristiano Ronaldo juga dianggap beban oleh beberapa penggemar Manchester United. Banyak yang menyebut kalau hasil-hasil minor yang diraih United disebabkan keberadaan Ronaldo di lini depan. Dia yang membuat penampilan United kini menjadi Ronaldosentris sehingga merusak skema bermain Ole yang sudah menjanjikan pada musim lalu.

Meski begitu, kita juga tidak bisa membantah kalau tanpa Ronaldo bisa jadi United berada dalam posisi yang lebih buruk lagi. Pasalnya, gol-golnya sanggup membuat United terhindar dari kekalahan atau bahkan membawa tim ini meraih kemenangan.

Dari 34 gol yang dibuat United sejauh ini di semua kompetisi, 12 atau 35% diantaranya berasal dari kaki CR7. Bahkan jika tanpa Ronaldo, United hanya punya lima poin dari lima laga mereka sejauh ini di UCL.

Semalam, dua golnya juga membuat eks Juventus ini mengoleksi 801 gol di semua kompetisi baik klub maupun negara. Rinciannya adalah 5 gol bersama Sporting, 130 bersama United, 450 untuk Real Madrid, 101 bersama Juventus, dan 115 gol untuk timnas Portugal.

Masalah Pertahanan

Manchester United boleh saja menang, namun hal ini tidak menutupi fakta kalau mereka masih memiliki masalah. Yang paling terlihat jelas tentu lini pertahanan. Skor 3-2 menunjukkan betapa rentannya gawang United untuk kembali kebobolan.

Terakhir kali United nirbobol di Old Trafford pada ajang Liga Inggris terjadi pada 14 Maret 2021 ketika United menang tipis 1-0 melawan West Ham United. Setelahnya, 12 pertandingan mereka selalu kebobolan di kandang.

Mudahnya United kebobolan ini tidak lepas dari struktur pertahanan mereka yang tidak rapi. Dalam hal cut-back misalnya, beberapa kali United terancam dari situasi ini. Gol Odegaard menegaskan kelemahan United dalam mengantisipasi proses cut-back. Empat pemain belakang yang bertahan terlalu dalam tidak diimbangi dengan dua gelandang yang terlambat untuk ke posnya karena jarak yang sudah terlampau jauh.

Musim ini, United adalah tim terburuk dari tujuh teratas dalam hal kebobolan yaitu 24. Bahkan Burnley yang berada pada urutan ke-18 saja baru kebobolan 20 gol. Hanya Leicester, Watford, Norwich, dan Newcastle United saja yang jumlah kebobolannya lebih buruk dari Setan Merah. Hal ini tentu menjadi perhatian Rangnick selaku manajer interim hingga akhir musim nanti.