Pertandingan babak ketiga Piala FA musim 2018/2019 antara Manchester United melawan Reading pada Sabtu (5/1) malam WIB berhasil dimenangi tuan rumah. United mengalahkan Reading dengan skor 2-0. Akan tetapi, United meraih kemenangan ini tidak dengan penampilan terbaik layaknya apa yang mereka tunjukkan di panggung Premier League.

Dari susunan pemain, Ole Gunnar Solskjaer membuat sembilan pergantian pemain. Hanya Phil Jones dan Juan Mata, pemain yang dipertahankan dari skuar pada laga melawan Newcastle. Yang menarik, Ole memainkan Matteo Darmian sebagai bek tengah sebagai imbas dari krisis pemain belakang yang mereka alami.

Sementara itu manajer Reading, Jose Gomes, tidak memainkan mantan pemain United, John O’Shea. Ia juga tidak memainkan trisula lini depan mereka yaitu Sone Aluko, Modou Barrow, dan Yakou Meite. Jose hanya mengubah komposisi pemainnya saja tanpa mengubah formasi mereka yang memainkan lima pemain tengah.

Kelima gelandang tersebut nyatanya mampu merepotkan ruang mesin milik United. Lima gelandang tersebut sukses memaksa trio gelandang United melakukan banyak sekali turnover. Sepertiga dari total hilangnya penguasaan bola milik United terjadi di lini tengah dengan Andreas Pereira dan Juan Mata menjadi pemain yang paling banyak kehilangan bola. Ketiga gelandang United yang diisi Pereira, Fred, dan Scott McTominay, kurang bisa menetralisasi tekanan para pemain Reading yang sebisa mungkin menutup zona umpan yang diarahkan kepada Alexis Sanchez.

Walau begitu, pada menit ke-22, United mendapat gol melalui penalti Juan Mata. Seandainya tidak ada VAR, bukan tidak mungkin wasit Stuart Atwell memilih untuk mengiyakan keputusan asisten wasit yang mengangkat bendera offside yang ia berikan kepada Fred. Pemain asal Brasil ini patut diberikan apresiasi atas usahanya yang mensontek bola ke arah Juan Mata yang menimbulkan pelanggaran.

Meski penampilan Fred terbilang berantakan saat menyerang, namun ia menjadi pemain yang melakukan aksi defensif tertinggi dibanding pemain bertahan United lainnya. Ia membuat 5 blok, 5 tekel sukses, dan 3 dribel sukses. Sayangnya, di saat Fred sedang dalam mode bertahan, dua pemain lainnya tidak bisa menyalurkan bola dengan baik kepada para pemain depan.

United tertolong oleh gol Juan Mata. Bagaimana tidak, hingga akhir babak pertama Reading lebih nyaman menguasai bola. Bahkan penguasaan bola mereka pada babak pertama menyentuh angka 65%. The Royals bahkan memiliki beberapa peluang emas. Seandainya para pemain depan mereka lebih tenang dalam mengeksekusi peluang, bukan tidak mungkin mereka justru bisa membalikkan keunggulan.

Pada babak kedua, situasi tidak berubah terlalu banyak. Reading masih menekan United melalui dominasi mereka di lini tengah. Sepanjang 90 menit, mereka membuat 13 tembakan. Angka ini jauh lebih banyak ketimbang jumlah tembakan ke gawang milik United yang hanya menyentuh angka delapan.

Hal ini jauh berbeda dibandingkan para pemain United. Jelang akhir babak pertama, mereka justru menambah keunggulan melalui Romelu Lukaku yang berhasil meloloskan diri dari jebakan offside dan mengecoh penjaga gawang Ansi Jaakola

Selain tidak tenangnya para pemain Reading, mereka juga terkendala dengan ketangguhan sosok Sergio Romero di bawah mistar United. Meski jarang bermain, namun kualitas pemain Argentina ini setara dengan apa yang dilakukan David De Gea selaku penjaga gawang utama. Romero membuat lima penyelamatan dengan salah satunya adalah tekel krusial kepada Danny Loader yang kebingungan meski Romero sudah out of position.

Apa yang ditampilkan Reading pada pertandingan kali ini menunjukkan kedalaman skuad United yang masih dikatakan kurang. Terlihat sekali perbedaan yang jelas ketika United memainkan trio Matic-Herrera-Pogba dengan pemain lainnya. Hal ini tentu menjadi masalah tersendiri bagi United mengingat ketiga pemain ini punya potensi untuk mengalami cedera ataupun akumulasi kartu.

Selain itu, keberhasilan Reading membuat 13 tembakan ke gawang menandakan adanya celah besar yang bisa dimaksimalkan para pemain lawan. Hal ini tentu membahayakan United yang pada pekan depan akan menghadapi Tottenham Hotspur di stadion Wembley. Laga ini sendiri harus dimenangi apabila mereka masih ingin eksis masuk posisi tiga besar.

Matteo Darmian mungkin bisa menjadi deputi alternatif di posisi bek tengah. Penampilannya kemarin mengundang banyak pujian. Namun sebagus-bagusnya Darmian sebagai bek tengah, dia tetap bukan bek tengah murni. Masalah ini yang harus cepat dicari jalan keluar oleh United mengingat keempat bek tengah United mengalami kelelahan dan cedera.

Segala kelemahan yang terjadi di laga kemarin harus dicari jalan keluarnya oleh Ole Gunnar Solskjaer dalam waktu singkat. Dalam wawancara setelah laga, ia menegaskan kalau timnya tidak akan menang melawan Spurs jika masih bermain seperti tadi.