Di musim ini, Erik ten Hag sempat membuat bingung para suporter dan jurnalis Manchester United ketika timnya bertandang ke Elland Road pada bulan Februari lalu. Dimana, ia dinilai memainkan eksperimen taktik aneh yang membuat banyak orang bertanya-tanya.
Dengan skor masih 0-0 kala itu, Ten Hag memindahkan Wout Weghorst –yang bermain sebagai striker– ke lini tengah serang. Ia kemudian menggeser Marcus Rashford untuk bermain di tengah, melebarkan Bruno Fernandes ke kanan dan Alejandro Garnacho di kiri.
Sungguh aneh melihat Weghorst bermain sebagai pemain No.10, akan tetapi suka tidak suka taktik ini dinilai berhasil. Kebuntuan dipecahkan oleh Rashford pada menit ke-80. Dan permainan pun berakhir lewat aksi Garnacho yang merobek gawang Illan Meslier untuk menggenapkan skor jadi 0-2.
Tiga poin diamankan dan gagasan memainkan Weghorst di lini tengah menyerang terbukti benar. Dia sejak saat itu, si pemain terus diberikan peran yang sama pada beberapa kesempatan. Hanya saja, efeknya sangat fatal, dimana Weghorst secara bertahap kesulitan mencetak gol.
Padahal pemain asal Belanda ini adalah striker, yang seharusnya berjuang untuk mencetak gol. Tapi ia hanya mampu mencetak dua gol saja di musim ini. Itupun kedua golnya tercipta karena rebound. Walaupun di satu sisi, jumlah gol ini sama seperti yang ia hasilkan untuk Burnley sebelum dipinjamkan ke United.
Weghorst sendiri memang hanya pemain pinjaman yang dikontrak sementara. Dipahami juga bahwa klub tidak berencana untuk memberikan penawaran permanen untuknya musim panas ini. Ia sudah dicap gagal dalam memberikan ancaman di depan gawang dan eksperimen taktik aneh Ten Hag tidak berhasil mengatasinya.
Weghorst kurang berkualitas, tapi ia tidak kekurangan komitmen untuk membantu timnya. Ia bahkan dengan jujur menggambarkan kegagalannya mencetak gol untuk Belanda di jeda internasional terakhir sebagai “kesialan”.
Dari sini bisa dilihat masalahnya dengan jelas, bahwa Manchester United membutuhkan pemain berkualitas, bukan hanya sebatas pemain yang bekerja keras. Weghorst berada di bawah level yang dibutuhkan Setan Merah untuk memenuhi kualitas.
Maka wajar mantan pemain Wolfsburg itu tidak bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan Cristiano Ronaldo. Ia juga mungkin tidak mempercayai agennya ketika pertama kali diberitahu tentang minat United kepadanya pada Januari lalu.
Weghorst selalu tampak tersanjung ketika masuk tim utama –terutama diposisikan sebagai striker. Mungkin rasanya seperti sedang memenangkan kompetisi. Oleh karena itu, tidak terlalu mengejutkan bahwa ketika ia diminta main di posisi yang berbeda, ia seperti tampak mengatakan; “tak masalah, yang penting saya bermain untuk United!”
Sementara itu, memainkan Wout Weghorst di lini tengah menyerang berarti harus membuat Bruno Fernandes bermain lebih dalam atau agak melebar ke sayap. Fernandes telah melakukan yang terbaik dalam peran itu. Tapi secara objektif ia paling efektif saat bermain sebagai No.10 –posisi alaminya.
Ten Hag sempat memulai laga dengan memainkan Weghorst sebagai pemain No.10 dan Fernandes berada di sayap kiri saat melawan West Ham. Ketika bermain, Fernandes tidak dapat memberikan pengaruh seperti biasanya. Sedangkan Weghorst banyak memperoleh pujian dengan posisinya itu.
“Sebagai striker atau No. 10 di lini tengah, dia (Weghorst) membawa performa yang bagus. Dia memiliki kecerdasan dalam posisi itu, karena dia adalah antisipator yang baik. Saya katakan padanya untuk terhubung ke sana, dan dia berada di depan gawang ketika umpan silang masuk,” puji Erik ten Hag dikutip dari MEN Sports.
Terlepas dari itu, Manchester United saat ini hanya memiliki empat pertandingan liga tersisa. Yakni melawan Wolves, Bournemouth, Chelsea dan Fulham musim ini. Dan mereka masih berada di posisi keempat. Tapi ingat, masih ada rival abadi Liverpool yang berada di posisi lima dan siap mengambil ancang-ancang jika Setan Merah terpeleset.
Itu artinya, sekarang bukan waktunya untuk terus bereksperimen dengan Wout Weghorst di lini tengah serang. Bruno Fernandes adalah gelandang kreatif paling berpengaruh di tim United. Maka ia harus bermain di posisi terbaiknya. Sementara Weghorst, sebaiknya ia dikembalikan ke posisi aslinya, yakni striker.
Namun karena peran pencetak golnya masih diragukan, maka Weghorst lebih baik dicadangkan. Masih ada Martial yang lebih cocok dijadikan penyerang tengah. Dan kemudian United akan fokus kembali pada peran Rashford di kiri, Antony di kanan, dan Fernnades di lini tengah serang.