Michael Lang FC Basel

Kota Basel tampaknya menjadi momok tersendiri bagi Manchester United. Kamis (23/11) dini hari tadi, skuat Setan Merah kalah dari FC Basel dengan skor tipis 0-1. Gol dari Michael Lang di menit-menit terakhir membuat langkah United untuk lolos dari penyisihan grup sedikit tertunda karena di tempat lain CSKA mengalahkan Benfica 0-2.

Pada laga ini Mou mengombinasikan skuat utamanya dengan beberapa pemain yang jarang mendapatkan menit bermain. Sergio Romero dan Marcos Rojo dimainkan untuk pertama kalinya musim ini di Liga Champions sementara Paul Pogba dimainkan sebagai pemain nomor 10 dan menjadikan Marouane Fellaini dan Ander Herrera sebagai gelandang tengah.

Wajar sebenarnya apabila Mou bermain dengan beberapa pemain lapis kedua mengingat tiga hari setelahnya mengingat mereka akan melawan Brighton di Premier League. Mereka hanya butuh hasil imbang saja untuk memastikan posisi pertama di grup A. Kewajiban mengejar Manchester City tampaknya masih menjadi prioritas Mou.

Menurunkan pemain-pemain cadangan sebenarnya tidak mengurangi daya ledak United. Mereka sangat mendominasi pada babak pertama. Romelu Lukaku dkk., membuat lima tembakan berbanding satu milik Basel pada 45 menit pertama. 12 umpan silang juga dilepaskan oleh para pemain United meski banyak yang tidak mengarah ke sasaran. Sementara lini belakang Basel hanya bisa bertahan yang membuat para penggemar United berpikir bahwa gol hanya tinggal menunggu waktu.

Entah karena Basel lebih cerdik, atau karena pemain United memang sudah kelelahan, namun yang pasti pada periode kedua permainan United tiba-tiba mendadak flop. Tekanan-tekanan para pemain depan United tidak muncul pada babak kedua. Sebaliknya para pemain Basel tiba-tiba meningkatkan serangan mereka dan berbalik mendominasi pertandingan.

Hanya dalam tempo 15 menit, mereka bisa membuat tiga tembakan yang ketiganya mengarah ke gawang Sergio Romero. Total mereka membuat 13 tembakan dimana 12 diantaranya justru dihasilkan pada babak kedua. Tujuh bahkan dilakukan dari posisi kedua bek sayap United.

Agresivitas dua fullback tiba-tiba melempem pada babak kedua. Matteo Darmian dan Daley Blind tiba-tiba menjadi pesakitan karena wilayahnya terus-terusan mendapat tekanan baik dari Renato Steffen atau dari Mohamed Elyounossi. Empat dari enam umpan kunci yang diperoleh Basel berasal dari kedua sektor ini.

Gol Michael Lang sebenarnya bisa saja tidak terjadi apabila Blind bisa melihat posisi Lang yang persis berjalan di belakangnya. Ketimbang melihat arah lari Lang, Blind justru fokus melihat bola yang berada di sisi kanan pertahanannya. Darmian juga berada terlalu jauh menutup ruang umpan dari Roul Petretta. Kedua pemain ini menjadi kambing hitam oleh para penggemar United. Mereka dianggap merusak keutuhan lini belakang yang sebenarnya sudah sangat solid berkat apiknya penampilan Chris Smalling dan Marcos Rojo.

Kesan menginginkan hasil imbang juga tampak ketika Jose Mourinho terburu-buru menggantikan Paul Pogba dengan Nemanja Matic dan memasukkan Marcus Rashford untuk mengisi posisi Jesse Lingard. Mou kemudian mengubah pola United menjadi 4-3-3 dan berusaha membuat lini tengah United menjadi padat.

Akan tetapi pola ini terlalu berisiko karena membuat serangan United menjadi mandek karena tidak ada pemain yang bisa menyerang dan bertahan sama baiknya. Meski formasi 4-3-3 bisa berubah menjadi 4-2-3-1 akan tetapi dibutuhkan satu pemain yang berguna ketika melancarkan serangan balik. Hal ini yang tidak dimiliki oleh Setan Merah mengingat tiga gelandang mereka sejak menit ke-65 memiliki tipe yang sama yaitu lebih berfokus kepada lini pertahanan.

Perlu diketahui juga bahwa pola 4-3-3 ini jarang sekali dipakai Setan Merah ketika bermain di bawah asuhan Mou. Keberadaan Ibrahimovic di lini depan juga tidak banyak membantu mengingat ia sering mundur menjemput bola sehingga posisi striker utama menjadi lowong karena Lukaku sudah bergeser ke kanan. Sang manajer pun mengaku bahwa babak kedua menjadi sulit bagi mereka. Meski begitu ia mencoba untuk tidak menyalahkan para pemainnya.

“Babak pertama adalah penampilan yang sempurna tapi tanpa mencetak gol. Sulit mengulanginya di babak kedua karena mereka akan bereaksi berbeda. Saya pikir keluarnya Pogba memberikan dampak tapi setelah menit ke 65 para pemain kami kelelahan. Meski begitu saya tidak menyalahkan para pemain karena kami sering bermain dalam situasi ini 10 kali dan sembilan diantaranya kami memenanginya,” ujarnya pasca laga.

Meski takluk, peluang United untuk lolos sebenarnya masih terbuka lebar. Pada matchday terakhir mereka akan menjamu CSKA Moscow di Old Trafford. Akan tetapi Mou perlu mengingat bahwa laga tersebut jatuh persis sesudah laga melawan Arsenal dan sebelum menghadapi Manchester City. Hal ini membuat manajer 54 tahun ini harus pintar-pintar dalam merotasi pemainnya.