Foto: Twitter.com/manutd

Dalam Match Programme yang dikeluarkan United jelang pekan kedelapan Premier League, Jose Mourinho melontarkan sebuah kutipan yang seolah menandakan kalau laga melawan Newcastle United akan menjadi laga terakhirnya.

Ia mengatakan, “Dengan laga-laga besar yang akan hadir pada bulan ini, maka akan lebih baik jika pertandingan ini diakhiri dengan kemenangan. Terima kasih atas dukungannya dan saya berharap kalian menikmati pertandingannya.”

Mourinho datang dengan masalah. Beberapa jam sebelum laga, media lokal menyebut kalau Mourinho akan dipecat tanpa melihat hasil laga melawan Newcastle. Pemecatan itu bahkan terlihat nyata ketika para penggemar Newcastle menyanyikan lagu “You gonna sacked in the morning” untuk Mourinho.

Akan tetapi, sekatro-katronya mereka, United tetaplah United. Di akhir pertandingan, Setan Merah justru keluar sebagai pemenang berkat 20 menit penuh drama di Teater Impian.

Mimpi Buruk di Babak Pertama

Tidak ada yang menyangka kalau United dengan mudahnya membiarkan lini belakangnya tertembus oleh serangan kilat Newcastle. Ketidakmampuan United dalam mengatasi serangan balik berhasil dimanfaatkan oleh Kenedy untuk mencetak gol pertama. Gol ini sebenarnya bisa diatasi apabila melihat prosesnya.

Gagalnya McTominay memotong bola lemparan ke dalam sebenarnya bisa diantisipasi apabila pemain belakang United tampil lebih tenang. Ketika itu, situasi sebenarnya menguntungkan United karena tiga pemain belakang mereka melawan dua pemain depan Newcastle. Akan tetapi, Bailly justru melepas zona marking-nya yang membuat Kenedy tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Ashley Young.

Baik Bailly dan Young kembali bertanggung jawab atas lahirnya gol kedua dari kaki Yoshinori Muto. Kedua pemain ini justru bertabrakan ketika mencoba menghalau Muto untuk menendang bola ke gawang De Gea. Gol ini juga menjadikan Muto sebagai pemain Jepang pertama yang mencetak gol di Old Trafford sejak Junichi Inamoto pada 2003.

Babak pertama merupakan mimpi buruk bagi United. Meski penguasaan bola mencapai 73%, namun mereka hanya membuat dua tembakan ke gawang. Sebaliknya, enam dari sembilan tendangan Newcastle berhasi merepotkan David de Gea meski mereka hanya membuat 118 umpan saja.

Efektivitas mereka terjadi berkat taktik direct yang dilancarkan Benitez bekerja dengan baik. Setiap bola dikuasai di lini tengah, Jonjo Shelvey akan langsung melepaskan bola ke sisi sayap yang diisi oleh Kenedy dan Matt Ritchie.

Kemenangan Buah Tindakan Nekat Mourinho

Kebobolan cepat dua gol membuat Mourinho terkejut. Selama 90 menit, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di pinggir lapangan alih-alih duduk diam di bench. Tidak mau terus kebobolan, Mourinho kemudian melakukan tindakan pergantian yang tak lazim.

Layaknya laga melawan West Ham, ia kembali menarik keluar salah satu bek tengahnya agar bisa memperkuat lini serang. Kali ini, Eric Bailly adalah korbannya. Ia hanya bermain 18 menit sebelum digantikan oleh Juan Mata. Selama 72 menit, United hanya mengandalkan satu bek tengah yang sesekali dibantu oleh Scott McTominay dan Nemanja Matic.

Jomplangnya formasi yang dimainkan United, membuat mereka beberapa kali kelabakan menghadapi serangan lawan. McTominay berapa kali terlihat kesulitan bermain di posisi belakang. Hal ini sempat memunculkan beberapa peluang berbahaya untuk Newcastle, salah satunya adalah tandukan Muto yang bisa diblok De Gea.

Mourinho pun kembali berspekulasi dengan memasukkan Fellaini menggantikan McTominay pada awal babak kedua. Masuknya Fellaini diharapkan bisa mengontrol lini tengah sekaligus sebagai opsi umpan lambung yang sudah sering dilakukan United ketika kondisi tertinggal. Posisi bek tengah pun diisi bergantian oleh Pogba dan Matic.

Spekulasi ini secara tidak langsung meningkatkan serangan United. Mereka berhasil mendorong garis pertahanan Newcastle menjadi lebih rendah. Beberapa peluang berbahaya pun muncul tertama melalui sepakan Matic dan Smalling yang gagal meski sudah berhadapan dengan Martin Dubravka.

Drama kemudian dimulai pada 20 menit terakhir, Juan Mata mencetak gol melalui tendangan bebas. Disusul kemudian lewat gol Anthony Martial enam menit berselang. Gol kemenangan akhirnya didapat United melalui Alexis Sanchez pada menit ke-90.

Pemain Bermasalah Menjadi Bintang Lapangan

Satu hal yang menarik adalah kemenangan United datang dari penampilan apik para pemain yang pernah bermasalah dengan Mourinho. Paul Pogba menjadi man of the match. Laga kemarin mungkin menjadi penampilan ternyaman Pogba selama di United. Ia menyerang dan bertahan dengan sama baiknya melalui catatan enam tembakan, empat sapuan, dua kali membuat peluang, dua dribel sukses, dan satu asis.

Juan Mata yang pernah berkonflik dengan Mourinho semasa di Chelsea mampu menambah kreativitas United melalui visi bermainnya. Anthony Martial yang beberapa waktu lalu dikritik memberikan jawaban melalui tiga umpan kunci dan satu gol indah yang ia cetak. Dua nama lain adalah Alexis Sanchez dan Ashley Young yang berkontribusi dalam gol ketiga.

**

Kemenangan ini untuk sementara membuat posisi Jose Mourinho aman sebagai pelatih United. Akan tetapi, selepas jeda internasional United akan menghadapi jadwal neraka mereka dengan Chelsea dan Juventus menyambut mereka dua pekan dari sekarang. Laga-laga tersebut akan menjadi misteri apakah United akan bermain sebaik laga kali ini atau kembali ke kebiasaan lama yaitu menunggu dan mengincar serangan balik.