Manchester United dikalahkan Bristol City pada Kamis (21/12) dini hari tadi. Hasil pertandingan babak perempat final Piala Liga Inggris tersebut memang mengejutkan. Tidak ada yang menyangka kalau Bristol akan mengalahkan United. Namun, tidak dengan para pemain Bristol.

Sebelum pertandingan, para pemain Bristol seperti memiliki energi tambahan dalam menyambut laga ini. Salah satunya gelandang andalan mereka, Josh Brownhill. Rupanya, pemain muda tersebut pernah punya hubungan dengan United di masa lalu. Brownhill pernah menghuni akademi tim Setan Merah selama 10 tahun. Dia mulai menimba ilmu di AON Training Complex, markas latihan dan akademi United di Carrington, Greater Manchester sejak 2002 silam, ketika kompleks tersebut baru selesai dibangun.

Brownhill sendiri ketika itu masih berusia enam tahun. Namun sayang, dia malah gagal melanjutkan kariernya di Old Trafford, karena memutuskan pindah ke tim akademi Preston North End, sebelum promosi ke tim senior klub tersebut pada musim 2013/2014.

Pemain berusia 22 tahun itu bertahan selama tiga musim, dan bertemu dengan manajer Lee Johnson saat dipinjamkan ke Barnsley FC pada musim 2015/2016, hingga kemudian diajak bergabung ke Bristol City, musim panas 2016. Brownhill mengaku memang sempat merasa kecewa dilepas United, namun kini dia sudah bisa menerimanya.

“Menghabiskan 10 tahun di United adalah pengalaman yang luar biasa dan menyenangkan untuk mengenangnya. Ini tentunya juga mengecewakan untuk meninggalkan mereka dan dilepas, namun itu mungkin merupakan salah satu keputusan terbaik yang terjadi pada saya,” cerita Brownhill pada BCTV beberapa waktu lalu.

Kenangan itu pula yang sepertinya membuatnya memiliki tekad untuk membawa Bristol mengalahkan The Red Devils dalam pertandingan Piala Liga ini. Bahkan, dia pun juga menegaskan bahwa dirinya sendiri merupakan suporter Manchester City, rival sekota United.

“Tentunya saya akan senang untuk mengalahkan United, bukan hanya karena saya suporter setia City. Lebih dari itu, laga nanti juga merupakan pertandingan yang besar untuk klub ini,” tegasnya dalam kesempatan terpisah pada sebuah sesi konferensi pers.

Selain itu, jika mereka bisa menang, maka kemenangan itu pun akan semakin terasa istimewa, karena pemain asal Warrington, Inggris itu baru saja merayakan pertambahan usia ke-22 tahun pada 19 Desember 2017 lalu. Kemenangan atas mantan klub masa kecilnya itu tentu saja akan menjadi kado ulang tahun yang spesial bagi Brownhill.

Sementara, manajer Bristol Lee Johnson sepertinya sudah tidak sabar untuk menghadapi klub besar sekelas United, yang juga ditangani oleh pelatih kelas dunia. “Dia merupakan manajer kelas dunia. Dia adalah sosok yang saya pelajari, karena sebagai manajer muda, dia merupakan seseorang yang berada di puncak permainan. Saya sudah membelikan sebotol anggur yang sangat mahal, saya harus tambahkan ini. Saya terpaksa membongkar celengan putri saya, jadi saya akan sangat kecewa jika dia tidak menemui saya [di akhir laga] dan setidaknya mencicipi anggur tersebut,” ungkapnya pula.

Meski begitu, pelatih 36 tahun itu memastikan timnya akan memberikan perlawanan keras. “Kami punya skuat yang sangat lapar untuk menunjukkan kualitas kami. Ini adalah kesempatan bagi para pemain, klub dan suporter untuk menunjukkan reputasinya. Ini akan jadi tantangan besar untuk melihat apa kami bisa bersaing dengan klub Premier League.”

“Saya yakin mereka bisa mengatasinya. Para pemain dan manajernya adalah kelas dunia jadi saya yakin mereka akan datang ke Ashton Gate dengan kualitasnya, namun jangan lupa tempat ini sangat sulit untuk didatangi,” pungkas Johnson.

Bristol sendiri tampil impresif di Championship musim ini, dengan bertengger di posisi tiga klasemen sementara, setelah musim lalu finish di posisi 17. Sejauh ini, mereka sudah memenangkan 12 laga hingga pekan ke-22, dan baru tiga kali kalah.

Selain itu, perjalanan klub berjuluk The Robins tersebut di Piala Liga juga sangat mengagumkan, karena mereka berhasil menyingkirkan tiga klub Premier League. Pada babak kedua, Watford FC ditaklukkan 3-2, dan dilanjutkan dengan mengalahkan Stoke City 2-0 di babak ketiga. Sedang babak keempat, giliran Crystal Palace yang dihajar dengan skor 4-1.