Manchester United meneruskan penyakit inkonsistensi mereka dengan hanya meraih hasil imbang 3-3 melawan kesebelasan yang sedang naik daun, Sheffield United. Tertinggal dua gol terlebih dahulu, Setan Merah sebenarnya bisa bangkit dan unggul 2-3 sebelum pada menit terakhir mereka kebobolan dan gagal meraih tiga poin.

Hasil ini membuat United turun peringkat ke urutan sembilan. Selain itu, hasil imbang ini juga meneruskan konsistensi mereka yang hanya bisa meraih satu kemenangan saja setiap bulannya pada kompetisi Premier League.

Ole Gunnar Solskjaer mengaku kecewa atas hasil laga ini. Ia berujar kalau timnya lebih punya peluang untuk menang berkat hasrat dan determinasi mereka sejak menit ke-70. Solskjaer kini kembali berada dalam tekanan mengingat Desember ini jadwal padat sudah menanti. Dengan hilangnya beberapa pemain dan waktu kembali yang belum juga bisa dipastikan, bisa dibilang bulan 12 ini akan menjadi ujian yang sesungguhnya.

Energi Mereka Lebih Besar

“Terkadang sepakbola bisa melampau hal-hal yang berkaitan dengan taktik. Ini tentang semangat dan dorongan dari para pendukung. Energi Sheffield jauh lebih besar dibandingkan dengan kami, tetapi kami kemudian mendapat gol pertama dan energi kami sempat kembali dan kepercayaan diri kami kembali muncul.”

Lebih Baik Daripada Lawan Everton Musim Lalu

“Perbedaan antara tim ini dengan tim tahun lalu sangat besar. Saat kalah 2-0, saya teringat laga melawan Everton. Jika ini terjadi pada musim lalu, maka kami bisa kalah tiga, empat, lima. Musim lalu kami cepat menyerah, namun jangan ragukan tentang hasrat, energi, dan sikap anak-anak ini sekarang yang tidak pernah menyerah. Ini adalah langkah maju bagi mereka karena bisa comeback dari 2-0 menjadi 2-3.”

Sheffield Lebih Baik dari Kami

“Sheffield United tampak menginginkan kemenangan yang jauh lebih besar dibanding kami dan lebih percaya apa yang mereka lakukan dibanding kami. Terkadang, marginnya kecil di sana-sini, tapi kami tidak bisa melakukan tembakan tepat sasaran pada babak pertama dan itu tidak cukup baik. 70 menit bermain kami seperti tidak punya niat untuk menang. Ini semua soal kepercayaan diri. Andreas dan Fred tidak bisa bermain bersama sebagai gelandang tengah, tapi respon kami setelah tertinggal dua gol sangat fantastis.”

“Pada babak pertama, David (De Gea) menyelamatkan kami melalui penyelamatannya. Lalu kami mengganti Jones karena kebutuhan taktik. Dengan absennya McTominay, kami kekurangan amunisi di lini tengah. Kami bisa saja memainkan Jones di posisi McTominay tapi kami memilih untuk bermain dengan tiga bek karena taktik ini berjalan baik menghadapi Chelsea dan Liverpool.

Pengalaman Hebat Para Pencetak Gol

“Ketika Anda kalah 2-0, Anda harus berani mengambil risiko. Bermain dengan sedikit rasa takut, ekspresikan diri Anda dan wujudkan sesuatu. Pertama kali kami membuat peluang bagus diselesaikan dengan baik oleh Brandon. Lalu Mason mencetak gol yang membuat rata-rata pencetak gol kami saat ini kurang dari 20 tahun dan itu adalah sesuatu yang harus kami banggakan. Pengalaman hebat bagi ketiganya, karena bermain di stadion seperti ini jelas tidak akan mudah.”

Emosi Campur Aduk

“Ini emosi yang campur aduk. Anda tidak bisa bahagia karena kami tidak tampil baik selama 90 menit, namun sikap dan cara mereka membalikkan keadaan begitu luar biasa. Kami menampilkan apa yang kami rasa mampu dan anak-anak ini telah membuktikan kalau mereka juga bisa. Jika kami bisa terus bermain baik, maka kami bisa meraih kemenangan di tempat-tempat seperti ini. Akan tetapi, kami juga perlu belajar banyak dari laga ini karena 60 hingga 70 menit pertama kami tampil sangat buruk.”