Foto: Sky Sports

Skenario indah benar-benar terjadi di stadion Old Trafford. Cristiano Ronaldo melakukan debut keduanya di Teater Impian setelah 18 tahun. Tidak hanya itu, United juga sukses mengakhiri pertandingan dengan kemenangan telak 4-1. Semakin menggembirakan bagi suporter Setan Merah karena pada pertandingan itu CR7 mencetak dua gol.

Hingga sebelum pertandingan, status Ronaldo memang masih samar apakah akan main sejak menit awal atau tidak. Namun akhirnya, Ole merasa kalau dia tidak punya pilihan lain untuk memainkannya sejak awal dan meninggalkan Edinson Cavani serta Anthony Martial. Mason Greenwood digeser menjadi penyerang sayap memaksimalkan kekosongan yang ditinggal Daniel James.

Sebenarnya United kesulitan mengembangkan permainan. Adanya Ronaldo belum membantu mereka untuk memecahkan kebuntuan. Ada beberapa peluang memang yang hadir dari kakinya, tapi kesleuruhan penampilan United tergolong menjemukan. Sampai-sampai Bruno melepas tendangan dari wilayah lapangannya sendiri.

Hal ini memang tidak lepas dari formasi 5-4-1 milik Steve Bruce. Sudah beberapa kali dikatakan kalau kelemahan United adalah menghadapi lawan yang bermain dengan blok rendah dan hal itu kembali terlihat. Newcastle tidak akan menekan Pogba atau Matic karena mereka selalu sukses menutup celah operan yang bisa dimanfaatkan oleh mereka.

United tentu harus putar otak. Untuk menghadapi lawan seperti ini, biasanya yang dibutuhkan adalah membangun serangan dengan cepat ke salah satu sisi lapangan, lalu memindahkannya ke sisi lainnya untuk merusak organisasi pertahanan mereka.

Atau keberanian dengan bermain di ruang-ruang sempit. Hal ini bisa dilakukan dengan bermain kombinasi atau melepaskan tendangan jarak jauh saat ruang terlihat terbuka. Inilah yang menjadi kunci dari empat gol United.

Gol pertama datang dari keberanian Greenwood menendang bola yang membuat Freddie Woodman salah membaca arah. Bola rebound dimaksimalkan oleh Ronaldo yang berhasil menempatkan posisi dengan baik. Inilah yang diperlukan United ketika menghadapi blok rendah ketimbang harus memaksa bermain dari sayap dan melepas umpan silang.

Gol ketiga juga sama. Serangan kilat United dari tendangan jauh De Gea membuat pertahanan Newcastle saat itu mengalami disorganisasi yang membuat struktur mereka menjadi tidak seimbang. Bruno mendapat ruang tembak besar yang bisa dimanfaatkan dengan baik.

Permainan kombinasi United baru membuahkan hasil pada gol keempat atau ketika Jesse Lingard dan Anthony Martial bermain. Nama pertama menunjukkan kelihaiannya menggeser bola sepersekian senti sebelum mengirim ke jala gawang Newcastle, sedangkan Martial mau ikhlas melakukan dummy.

Peran Pogba sebagai deep lying playmaker juga krusial. Meski tidak terlihat pada babak pertama, namun beberapa kali ia sukses mendeteksi beberapa area yang berpotensi menjadi serangan United. Pada babak kedua, ia memberikan dua assist kepada Bruno dan Lingard.

Newcastle sebenarnya sukses membuat United tegang saat Javier Manquillo menyamakan kedudukan. Pertahanan United yang saat itu cenderung ke depan berhasil dirusak oleh Miguel Almiron dan Allan Saint Maximin. Beruntung, United sukses membalasnya beberapa menit kemudian melalui gol kedua Ronaldo yang juga diawali dari skema counter attack cepat.

Kemenangan ini sukses membuat United berada di puncak klasemen sementara Premier League dengan poin 10. Sama dengan yang dimiliki oleh Chelsea dan Liverpool. Keunggulan United adalah produktivitas mereka yang sudah membuat 11 gol sejauh ini.

Apa pun itu, sorotan utama sudah pasti mengarah ke Ronaldo. Membuat berita tentang United beberapa hari terakhir sudah pasti akan membahas pria 36 tahun tersebut. Sir Alex Ferguson menyebut kalau dampak dari Ronaldo akan terlihat pada pemain muda yang saat ini dimiliki oleh United.

Hal itu memang sudah dilakukan si pemain. Menurut rilis The Athletic, Ronaldo mengundang para pemainnya untuk berbincang dengannya. Di sana dia menyebut kalau seluruh rekan setimnya adalah pemain yang bagus. Akan tetapi, Ronaldo meminta kepada semua rekan setimnya untuk meningkatkan levelnya dari sekadar bagus menjadi pemain yang bagus dan layak untuk meraih trofi.