Foto: Astana Times

Selamat datang Liga Europa. Meski tidak enak untuk diucapkan, namun apa daya inilah kompetisi Eropa yang harus diikuti Setan Merah musim ini. Hal ini tidak lepas dari posisi klasemen United di Premier League musim lalu yang hanya finis pada posisi keenam.

Kompetisi yang terakhir dimainkan United pada 2016/2017 ini resmi dimulai pada pekan ini. Old Trafford akan kedatangan tamu dalam wujud Astana Football Club pada matchday pertama. Pertandingan ini akan menjadi momen spesial bagi United mengingat inilah kali pertama mereka akan bermain melawan kesebelasan yang berasal dari Kazakhstan.

Kapan laga Manchester United vs Astana dimainkan?

Kata orang, Europa League sering disebut sebagai ‘Liga Malam Jumat’ merujuk pada waktu kick off mereka yang dilaksanakan pada Kamis malam. Di Indonesia, pertandingan ini akan dimainkan pada Jumat (20/9) dini hari dengan waktu sepak mula dimulai pada 02.00 WIB. SCTV dan Vidio.com selaku pemegang siaran UCL dan UEL akan menyiarkan pertandingan yang akan dipimpin wasit Francois Letexier tersebut.

Bagaimana sejarah singkat Astana?

Satu pekan setelah United menjuarai Piala Dunia Antar Klub 2008, dua kesebelasan sepakbola Kazakhstan yaitu Almaty Megasport dan Alma-Ata memustukan untuk merger dan membentuk klub baru bernama Lokomotiv Astana. Nama ini dipilih karena perusahaan kereta api Temir Zholy memutuskan menjadi sponsor mereka. Keberadaan Lokomotiv Astana juga tidak lepas dari pemindahan ibu kota dari Almaty ke Astana satu dekade sebelumnya.

Kisah Astana mirip sekali dengan Manchester City. Mereka sama-sama didorong oleh kekuatan finansial yang cukup besar untuk menggapai kesuksesan. Sejak berdiri, Astana langsung mendapat kucuran dana untuk membangun fasilitas mewah sekaligus mendapatkan pemain-pemain berkualitas.

Hanya butuh dua tahun bagi Astana untuk berjaya. Pada 2010, mereka menjuarai Kazakhstan Cup dan membuat mereka berhak bermain pada Europa League. Namun Uefa melarang mereka karena lisensi Uefa baru akan diberikan setelah klub berdiri minimal tiga tahun. Setahun berikutnya mereka mengubah nama menjadi Astana FC.

Prestasi mereka semakin meningkat setiap waktu. Setelah menjuarai Piala Kazakhstan 2012 dan menjadi runner-up Liga setahun berikutnya, Astan tidak tergoyahkan dari statusnya sebagai penguasa Liga Kazakhstan. Mereka selalu menjadi juara sejak 2014. Bahkan pada 2015, mereka membuat sejarah dengan lolos ke fase grup Liga Champions. Musim ini, mereka seharusnya bermain di Liga Champions jika tidak dikalahkan oleh CFR Cluj pada kualifikasi pertama.

Bagaimana performa mereka musim ini?

Saat ini, Liga Kazakhstan sudah menginjak pekan ke-26. Berbeda dari liga di belahan Eropa Barat, liga mereka sudah dimulai pada Maret 2019 lalu. Saat ini, Astana berada pada urutan ketiga dengan koleksi 50 poin. Peluang mereka menjadi juara masih terbuka karena hanya dibedakan selisih lima poin saja dari Tobol.

Siapa manajer mereka?

Sejak 1 Juni 2018, Astana dipimpin oleh Roman Hryhorchuk. Pria berusia 54 tahun ini adalah mantan pesepakbola yang berkarier di beberapa kesebelasan di Ukraina seperti Pokuttia Kolomyia, Term Shepetivka, dan Dinaburg. Karir manajerialnya dimulai dengan menjadi asisten di Dinabur pada 1999 hingga 2000 sebelum akhirnya menjadi manajer utama di beberapa kesebelasan seperti Ventspils, Metalurh Zaporizhya, dan Gabala.

Siapa pemain kunci mereka?

Meski minim pemain pemain bintang, namun ada beberapa pemain yang berpotensi menjadi ancaman United tengah pekan nanti. Satu yang harus diwaspadai adalah Marin Tomasov. Meski berposisi sebagai winger, Marin adalah pencetak gol terbanyak mereka musim ini dengan catatan 17 gol di semua kompetisi.

Selain itu, mereka juga memiliki beberapa pemain senior lain seperti kiper Nenad Eric, Dimitri Shomko, dan Antonio Rukavina. Nama terakhir adalah mantan rekan senegara Nemanja Vidic di tim nasional Serbia.

Siapa yang penampilannya paling dinanti?

Laga ini menjadi uji konsistensi ucapan Solskjaer beberapa waktu lalu yang menyebut kalau Liga Europa akan menjadi panggung para pemain muda. Kedalaman skuad yang tipis memang menjadi kendala baginya untuk tetap memainkan pemain utama atau melakukan rotasi di beberapa sektor. Ole juga harus menghitung kelelahan para pemain mengingat tiga hari kemudian, mereka harus bertamu ke London untuk melawan West Ham United.