Pertarungan Pogba bersaudara; Paul Pogba dan Florentin Pogba dalam pertandingan leg pertama 32 besar Europa League antara Manchester United dan Saint Etienne di Old Trafford, Jumat (17/2/2017) dinihari WIB kemarin, menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak fans Setan Merah. Dalam laga itu, bintang baru United yang juga menyandang gelar pemain termahal dunia saat diboyong dari klub Serie A Italia, Juventus, pada awal musim 2016/2017 tersebut harus berduel di lapangan hijau dengan abang kandungnya sendiri yang merupakan bek tim tamu. Pertemuan mereka pun jadi pembicaraan.

Keduanya diturunkan sejak menit awal oleh pelatih klub masing-masing. Paul dimainkan oleh Jose Mourinho di lini tengah, sedang arsitek Les Verts memasang Florentin sebagai bek kiri; sama-sama pada posisi terbaik. Menurut statistik Whoscored, Paul mendapat rating 7,6. Dia sempat membuat sebuah peluang emas, namun tendangannya itu gagal membuahkan gol. Sedang Florentin beberapa kali menyulitkan pergerakan penyerang The Red Devils Zlatan Ibrahimovic. Bahkan, bomber baru itu sempat terjatuh, saat Florentin mengamankan bola yang ingin direbutnya paksa di babak pertama.

Florentin yang tiga tahun lebih tua dari Paul, memang berusaha membuat kesan bahwa dia juga punya bakat yang tak kalah hebat. Sayang, usahanya itu harus pupus pada menit ke-79, karena pemain berusia 26 tahun itu terpaksa keluar karena mengalami cedera akibat kram kaki yang cukup parah, dan dia hanya mendapat rating 6,6. Saint Etienne pun juga kalah telak dari United dengan skor 3-0, di mana Zlatan mencetak hat-trick dengan memborong gol kemenangan. Sedang Paul, secara keseluruhan juga bermain tak terlalu memukau jika dibandingkan dengan penampilannya yang lain.

Padahal, sepanjang musim debutnya di kesempatan kedua bersama United kali ini, performa Paul berada di atas rata-rata. Dia pun mendapat kepercayaan bermain penuh dalam 32 laga di semua kompetisi. Hanya sekali digantikan, dan sekali pula turun sebagai pemain pengganti; keduanya di Liga Europa. Jika dibandingkan sang abang, Paul memang jauh lebih beruntung dalam urusan karir di lapangan hijau. Selain jadi pemain termahal dunia dan andalan di klubnya, dia juga memenangkan banyak trofi saat masih bersama Juventus sepanjang 2012-2016 dalam usia yang masih cukup muda.

Tak hanya itu, pemain kelahiran Prancis, 15 Maret 1993 ini juga sukses bersama tim nasional Prancis; mulai dari menjuarai Piala Dunia U-20, serta menembus perempat final Piala Dunia 2014 dan final Piala Eropa 2016. Sementara abangnya, Florentin hanya berkarir dengan klub kecil di Ligue 1 Prancis. Meski begitu, dia juga jadi andalan pelatih Christophe Galtier, dengan catatan 13 penampilan di liga domestik dan hampir selalu bermain penuh; kecuali sekali digantikan dan sekali sebagai pengganti. Saint Etienne pun dibawa ke posisi lima klasemen, dan masih punya peluang untuk naik lebih tinggi.

Pemain Guinea, 19 Agustus 1990 itu juga mencatat 10 penampilan di Liga Europa, dan hanya sekali diganti di laga terakhirnya karena cedera. Namun, peluang mereka untuk lanjut ke babak berikutnya memang jelas sangat sulit. Perbedaan lain, Florentin memilih membela tim nasional negara asalnya, Guinea, salah satu negara kecil di Afrika, meski pun sempat mencicipi tiga caps bersama tim nasional Prancis U-20. Keluarga Pogba memang merupakan Muslim dari Guinea, namun kini sudah jadi warga negara Prancis. Mungkin Florentin sadar kesempatannya bersama tim nasional Guinea lebih terbuka.

Selain kedua bersaudara ini, ada satu lagi anggota keluarga Pogba bersaudara yang berkarir sebagai pemain bola di Eropa. Dia adalah Mathias, saudara kembar Florentin. Namun, karirnya jauh lebih menyedihkan. Meski sejak bulan November 2016 lalu bermain di Eredivisie, kompetisi divisi tertinggi di Belanda bersama klub kecil Sparta Rotterdam, namun belum sekali pun pemain yang berposisi sebagai striker ini diturunkan sebagai starter dan mendapat kesempatan bermain penuh. Sejauh ini, Mathias hanya bermain enam kali sebagai pengganti. Namun dia cukup tajam, karena mampu mencetak tiga gol.

Kembali pada Pogba bersaudara, mereka masih punya satu kesempatan untuk menunjukkan kualitas masing-masing. “Kami ingin menang, mencetak banyak gol, dan kami berhasil melakukannya. Akan lebih mudah bagi kami di pertandingan leg kedua. Tapi tugas kami belum selesai,” ucap Paul dikutip dari Soccerway. Sedang Florentin, tentunya juga ingin memberikan kemenangan bagi timnya sendiri. Bukan tak mungkin, mereka berdua akan bermain lebih baik lagi, dan bisa lebih keras di laga kedua.