Pada bagian pertama, kita sudah mendengar cerita Patrice Evra tentang perjalanan kariernya di Manchester United. Penggawa asal Prancis ini bercerita tentang pertandingan pertamanya yang berjalan buruk di United, mentalitas yang dia raih bersama United, hingga arti penting sebagai pemain United.
Cerita Evra tidak berhenti sampai di situ. Ia juga bercerita panjang lebar tentang rencananya yang ingin pindah ke Real Madrid pada 2010. Selain itu, ia juga memberi bocoran kalau United benar-benar serius ingin membawa pulang kembali Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale, dan bukan hanya sebatas akal-akalan media semata.
Tawaran Dari Real Madrid
Evra hanya butuh satu musim menjalani masa-masa sulit di United. Musim berikutnya, ia berhasil menggusur Gabriel Heinze yang sebelumnya disiapkan untuk menjadi bek kiri utama klub. Penampilannya terus meningkat setiap musimnya. Hal ini membuat dia mendapat banyak godaan yang salah satunya datang dari Real Madrid pada 2010.
Ketika itu, Evra sudah mendekati akhir dari kontraknya di Manchester. Hasrat ingin pindah mungkin ada dalam diri Evra karena yang datang kepadanya adalah klub terbesar di dunia. Beruntung, Fergie turun tangan untuk terus menahan Evra agar jangan pergi.
“Real Madrid datang dengan tawaran besar. Saya mulai mendekati akhir kontrak saya di United. Bos berkata, ‘Patrice, kamu boleh melakukan apa saja yang kamu mau, tetapi Anda tidak boleh pindah,’” kata Evra.
Evra kemudian meminta Fergie untuk bicara dengan agennya tapi hingga pra-musim 2010/2011 dimulai, kesepakatan belum ada. Evra menelepon Fergie dan berkata kalau dia akan pergi ke Madrid. Fergie tetap tidak mau mengizinkan. Evra meminta untuk bertemu, namun saat itu United sedang ada di Chicago.
Evra tidak ikut pra-musim karena baru saja membela Prancis pada Piala Dunia 2010. Namun hal itu tidak mengubah keinginannya yang mau pergi dari United. Fergie kaget karena Evra benar-benar datang ke Amerika.
“Saya berkata, ‘Bos, satu-satunya yang saya mau adalah pergi. Ngomong-ngomong, saya ada di akhir kontrak sehingga Anda harus melepas saya. Fergie bilang, ‘Oke, semoga akhir pekanmu menyenangkan. Saya kasih kamu libur tambahan satu minggu,’”
Saat Evra benar-benar mau pergi, dia datang ke Carrington untuk pamitan. Namun ketika dia datang, Ferguson tidak ada. Evra marah. Keesokan harinya, ia datang lagi untuk menemui Ferguson yang kali ini ada di kantornya. Di sana, ia mendapat jawaban yang membuatnya bimbang.
Fergie kembali meminta tolong kepada Evra untuk tetap tinggal. Dia tidak bisa mencari bek kiri pengganti saat itu. Dalam hati, Evra seperti ingin menyombongkan diri kalau dia memang tidak bisa digantikan oleh siapa pun. Dalam penuturannya, Fergie menjabat tangan Evra sambil mengatakan, “Anda harus tanda tangan kontrak empat tahun lagi.”
“Saya menjabat tangannya, empat tahun lagi, dia berkata, ‘Patrice, saya minta maaf, tetapi saya akan memberikan ban kapten kepada Nemanja Vidic, karena Anda ingin pergi. Saya tahu kalau Anda tidak ingin meninggalkan United, tetapi Anda sudah mencoba untuk pergi. Entah apa kamu setia dengan klub, tapi saya akan memberi ban kapten ke Vidic,’”
Ucapan itu yang kemudian mengubah pendirian Evra. Dia dan istrinya yang sudah siap untuk ke Madrid tiba-tiba mengurungkan niatnya dan bertahan di United hingga 2014. Kegagalan mendapat ban kapten itulah yang justru membuatnya sadar kalau dirinya benar-benar dihargai oleh Manchester United.
“Saya menerimanya. Itulah hukuman saya ketika saya ingin pergi yaitu kehilangan ban kapten yang diberikan kepada Vidic (Evra menjadi wakil kapten United). Tapi saya tidak bermain di sini demi kapten. Dia memberi ban kapten sebagai tanda kalau dia tahu saya peduli kepada rekan setim saya dan selalu menempatkan kepentingan tim di atas diri saya sendiri. Itu adalah tekad, sikap, dan kepemimpinan.”
“Pada akhirnya saya bahagia. Saya tinggal selama empat tahun. Uang dari Madrid begitu besar tapi tidak ada artinya untuk United. United mungkin jadi lebih kaya, tapi mental, sikap, filosofi, dan identitas Anda adalah United, jadi Anda harus tetap di klub ini, bahkan jika mereka menawarkan uang yang lebih sedikit. Saat itu saya merasa sebagai orang paling bahagia di dunia,” ujar Evra.
Pensiunnya Ferguson, Rencana Merekrut Ronaldo dan Gareth Bale
Patrice Evra dan Nemanja Vidic mempersilahkan Sir Alex Ferguson untuk mengangkat piala Premier League ke-13 mereka pada musim 2012/2013. Itulah kali terakhir sang gaffer memberikan gelar liga kepada United karena beberapa hari sebelumnya ia memutuskan untuk pensiun pada akhir musim.
“Dua minggu sebelumnya, saya ingat media menyebut kalau Ferguson akan pensiun tahun depan, tapi dia berkata ke saya kalau dia akan tetap berada di sini 10 tahun lagi,” tuturnya.
Evra kemudian bercerita kalau Ferguson menuturkan ambisinya untuk beberapa musim ke depan. Beberapa diantaranya adalah merekrut Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale. Menurut Evra, dua pemain ini bisa meningkatkan peluang Setan Merah menjuarai Liga Champions menjadi 99 persen.
“Saya yakin 99 persen, United bisa menang Liga Champions dengan dua pemain ini. Ketika saya bicara kepada Cristiano, dia bilang “iya” kepada Ferguson dan dia memberitahuku kalau dia akan kembali ke United,” kata Evra menambahkan.
Kita semua sudah tahu kalau dua pemain tersebut tidak bermain untuk United melainkan Real Madrid. Ronaldo bahkan sudah pindah ke Juventus. Alih-alih mendapatkan kabar tentang kedatangan dua pemain tersebut, ia justru mendapatkan berita kalau Ferguson pensiun.
“Dua minggu kemudian, kami berada di ruang ganti Carrington. Saya melihat banyak kamera dan saya merasa kalau ada pemain yang buat masalah.”
“Tapi saya kemudian diminta untuk tetap di ruang ganti karena bos mau ngobrol. Dan ketika bos datang ke ruang ganti untuk bicara kepada semua orang, maka itu bukan kabar baik,” ujar Evra.
Benar saja. Evra mendengar kabar langsung dari manajernya kalau akan pensiun setelah musim berakhir. Kamera yang datang bukan untuk menyorot para pemain yang Evra anggap membuat masalah melainkan untuk mengambil gambar Fergie. Dia juga melihat Fergie minta maaf kepada Van Persie dan Shinji Kagawa yang baru bermain satu tahun bersama Ferguson.
“Saya tidak percaya. Saya merasa kalau itu hanya lelucon. Pikiran saya tidak fokus meski saya sedang mengemudi pulang. Saya hanya berpikir kalau ini benar-benar nyata.”
“Istri saya bertanya tentang apa yang terjadi. Saat saya bilang kalau Ferguson pensiun, dia berkata ‘baguslah, tahun depan kita bisa pergi!’ Lalu saya menjawab kalau saya bukan bermain untuk Ferguson, tapi saya bermain untuk United. Tidak ada alasan bagi saya untuk pergi.”
“Tapi kejadian itu memang sulit. Saya tidak takut dengan Ferguson, tapi saya takut kalau sewaktu-waktu saya mengecewakannya karena bermain buruk,” ujarnya menambahkan.
Sejak debut berantakannya melawan City, Evra bisa dibilang tidak lagi bermain buruk. Bahkan menjadi salah satu pemain paling konsisten yang pernah dimiliki United.