Foto: ManUnitedNews

Tuntutan untuk tidak mengulangi musim 2021/2022 membuat United tidak ingin main-main menatap pra-musim kali ini. Mereka tampil serius dan total untuk membuktikan kalau mereka siap menyambut musim 2022/2023. Kemenangan 3-1 melawan Crystal Palace semakin menumbuhkan rasa optimis di benak suporter kalau tim ini sudah kembali dalam aura yang positif.

Keseriusan Setan Merah tercermin dari para pemain yang diturunkan. Sejak melawan Liverpool, Erik ten Hag selalu menurunkan skuad yang berisi pemain inti United. Hanya beberapa sektor saja yang dimodifikasi, tapi mayoritas ETH mengisinya dengan para pemain utama.

Itu juga yang kembali terlihat ketika melawan Crystal Palace. Mayoritas pemain inti musim lalu diturunkan sejak awal. Modifikasi hanya terjadi pada sektor bek kiri dan kehadiran Rashford yang kembali dipasangkan dengan Martial dan Sancho.

Ten Hag jelas ingin para pemainnya cepat padu plus memahami sistem permainan yang ia mau. Inilah kenapa ia terus memainkan skuad inti sejak awal dan baru mengubahnya pada babak kedua atau ketika keunggulan United sudah tidak bisa dikejar lagi oleh lawannya.

Pada laga yang ditonton lebih dari 70 ribu pasang mata tersebut, United unggul terlebih dahulu melalui gol Anthony Martial. Striker Prancis ini menjadi pemain United pertama yang bisa mencetak gol di tiga laga pra-musim secara beruntun sejak Rooney dan Ronaldo pada 2007.

Proses golnya pun cukup cantik dengan menunjukkan ketenangan dan insting pembunuhnya yang sempat menakutkan pada musim 2019/2020 lalu. Torehan ini seakan mempertegas kalau catatan buruk bersama Sevilla musim lalu tidak bisa menjadi patokan dan dia siap untuk bangkit pada musim ini.

Erik ten Hag pun kini bisa lega. Meski sudah mengonfirmasi kalau Cristiano Ronaldo akan bertahan dan masuk dalam proyeknya di United, namun setidaknya sang meneer kini punya dua mesin gol yang siap diandalkan.

Dua gol United lainnya datang dari Marcus Rashford dan Jadon Sancho. Proses dua gol terakhir ini sangat cantik terutama gol kedua. Umpan satu sentuhan dari Sancho, Martial dan Van de Beek, diakhiri dengan tendangan Rashford ke gawang yang sudah kosong.

“Saya harap kami bisa membuat para penyerang melakukan banyak pekerjaan. Banyak berlari. Seringkali Anda melihat penyerang kehilangan sentuhan. Tapi jika Anda mengatasinya dengan menaruh banyak energi di lini pertahanan lawan, maka Anda akan dapat imbalan berupa gol,” tutur Ten Hag.

“Ketika kami unggul 2-0 atau 3-0, maka kepercayaan diri meningkat. Kemudian, kami juga bisa berlama-lama dengan bola sehingga lawan akan mencoba keluar menyerang kita. Pada momen inilah kita akan mengatasinya dengan serangan cepat. Gol kedua adalah gol yang hebat.”

Memang masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Terutama masalah konsentrasi. Setelah unggul 3-0, United kebobolan melalui sundulan Joel Ward yang sempat tidak bisa ditahan De Gea.

Selain itu, mereka juga harus bermain dengan 10 orang setelah Will Fish mendapat kartu merah. Pemain belakang ini tampak tidak siap ketika menguasai bola. Bisa dimaklumi mengingat ia memang jarang mendapat kesempatan tampil bersama tim utama.

Kemenangan 3-1 melawan Palace menjadi akhir dari rangkaian United di Melbourne. Setelah ini, mereka akan bergeser ke Perth untuk bertanding melawan tim Premier League lainnya, Aston Villa.