Foto: Manchester United World

Unai Emery kembali membuktikan kalau dia adalah momok bagi Manchester United. Khususnya dalam pertandingan yang sifatnya menentukan. Semalam, Unai menandai kembalinya ia ke Premier League dengan kemenangan sempurna 3-1 melawan Setan Merah.

Hasil ini tidak hanya sekadar menghentikan catatan buruk Villa yang hanya menang satu laga di liga sepanjang bulan Oktober. Namun hasil ini juga memutus catatan United yang tidak terkalahkan tiap kali menghadapi mereka di Villa Park sejak tahun 1995.

Semalam, Unai hanya butuh 11 menit untuk membuat timnya berada dalam situasi layak meraih kemenangan. United dibuat tanpa arah menghadapi permainan eks manajer Villarreal ini. Hal ini bahkan diakui oleh Erik ten Hag kalau tuan rumah memang jauh lebih baik dibanding mereka.

“Villa lebih segar. Lebih siap. Kami tidak mendapatkan organisasi yang tepat, tidak mengikuti instruksi, dan kalah dalam duel. Hasilnya, tidak bisa dibantah. Hari ini kami memang tidak cukup baik dan itu jelas sangat mengecewakan,” ujar Ten Hag.

United berantakan dalam struktur terutama ketika bertahan. Sesuatu yang justru menjadi keunggulan mereka sebelum pertandingan ini. Di sisi lain, formasi 4-4-2 yang ia pakai berjalan dengan sempurna dan menjadi awal dari dua gol mereka pada laga ini, selain tendangan bebas Lucas Digne.

Dua sayap Villa akan bergerak ke dalam, hal ini memberikan kesempatan pemain depan untuk bergerak melebar. Skema ini beberapa kali membuat dua bek sayap United kebingungan. Ruang kosong yang tercipta antara bek sayap dan bek tengah inilah yang dimanfaatkan oleh pemain sayap Villa dan para gelandang tengah mereka untuk memberikan ancaman.

Skema ini terlihat sangat jelas ketika gol ketiga dari Jacob Ramsey. Saat itu, lini tengah dibiarkan kosong melompon sehingga Ramsey leluasa melepaskan tendangan. Hal ini juga dipengaruh dari transisi bertahan United yang cukup lambat dalam mengatasi serangan balik Villa.

Gol Ramsey inilah yang kemudian secara tidak langsung mengubur permainan United. Padahal mereka sempat memiliki harapan karena berhasil mencetak gol yang memperkecil kedudukan pada babak pertama yang juga dicetak oleh Ramsey.

Kualitas yang Tidak Sepadan

Ten Hag bukannya tidak bereaksi setelah United tertinggal. Ia sudah memainkan Malacia, Martial, dan Elanga. Tiga pemain yang berkarakter menyerang. Akan tetapi, ketiganya tidak memberikan dampak yang signifikan.

Situasi ini kembali menegaskan betapa kurangnya kualitas pemain United terutama di bangku cadangan. Selain Martial dan Elanga, hanya Facundo Pellistri dan Shola Shoretire yang berkarakter menyerang. Hal ini tentu tidak cukup mengingat baik Martial dan Elanga kadang masih tidak konsisten meski mendapat kesempatan main yang jauh lebih banyak.

Sejak Antony, Sancho, dan Martial mengalami cedera, penampilan lini depan United memang tidak lagi sama. Daya gedor mereka menjadi kurang menggigit. Bahkan dua kemenangan melawan West Ham dan Sociedad lebih pas disebut ugly win karena mereka tidak bisa mencetak satu gol tambahan meski telah menurunkan beberapa pemain depan.

Cristiano Ronaldo dan Marcus Rashford tampak masih kesulitan untuk memenuhi ekspektasi agar bisa mencetak gol terus setiap pertandingan. Bahkan nama pertama sepertinya memang sudah habis. Tak ayal, wacana untuk membeli striker baru pun mencuat.

Namun sebelum memasuki Januari, Ten Hag harus putar otak bagaimana bisa membuat tim ini solid dengan kualitas pemain yang timpang. Hal ini perlu dilakukan agar misi masuk empat besar bisa terealisasi. Jika tidak, bukan tidak mungkin United akan menemui kekalahan-kekalahan yang seharusnya tidak terjadi seperti laga malam tadi.

***

Bagi United, hasil ini mengulangi apa yang mereka lakukan pada Oktober sebelumnya yaitu sama-sama memulai bulan dengan kekalahan. Selain itu, hasil ini juga membuat langkah apik mereka dalam lima pertandingan menjadi tersendat. Misi untuk mendekat ke Spurs urung terlaksana. Alih-alih mendekat, kini mereka hanya terpaut dua angka dari Brighton yang ada di bawah mereka.

Empat hari dari pertandingan ini, kedua kesebelasan akan bertemu lagi. Namun kali ini pada ajang yang berbeda, Carabao Cup. Menarik untuk melihat apakah Ten Hag bisa melakukan balas dendam, atau Unai yang kembali memberi mimpi buruk kepada United sembari berkata Good Ebening dengan suara khas Spanyolnya itu.