Foto: CBS Sports

Manchester United berhasil menang besar 9-0 atas Southampton di Old Trafford. Kemenangan besar ini diraih dengan mudah setelah tim tamu bermain hanya dengan 10 pemain di awal laga. Di mana pemain debutan The Saints, Alex Jankewitz, dikeluarkan dari lapangan karena melakukan tekel mengerikan pada Scott McTominay.

Setelah kejadian itu, United lalu memimpin 4-0 melalui gol-gol dari Aaron Wan-Bissaka, Marcus Rashford, Edinson Cavani dan gol bunuh diri Jan Bednarek. Di satu sisi, laga ini membuat Martial kembali mencetak gol setelah tujuh pertandingan puasa gol. Sementara Rashford dan Cavani mencetak gol kedua mereka dalam sembilan pertandingan.

Menyikapi hal tersebut, manajer Setan Merah Ole Gunnar Solskjaer senang melihat pemain depannya kembali beraksi dalam mencetak gol. Ia juga memuji timnya karena “bermain dengan baik” sepanjang pertandingan. Ia mengatakan kalau selama ini United sedang menunggu keajaiban dari para pemain depannya, dan itu terlihat pada laga melawan Southampton.

“Kami telah menunggu mereka (para pemain depan) untuk menunjukkan keajaiban, dan malam ini adalah malam bagi mereka untuk mencetak gol dan menikmatinya. Kami belum memiliki terlalu banyak pengaruh dari mereka. Tapi mereka menikmatinya malam ini, dan ada beberapa penampilan bagus dari mereka. Agaknya mereka telah memulihkan pengaruhnya,” ujar Solskjaer dikutip dari BT Sports.

“Ada banyak penampilan bagus dan hasil seperti ini. Karena mencetak gol selalu bagus untuk tim. Apa yang saya suka tentang penampilan malam ini adalah rasa lapar dan sikap untuk melakukan hal yang benar (dari pemain). Menjadi lebih baik dari sebelumnya, mempraktikkan kebiasaan baik, dan itulah satu-satunya cara agar kami dapat meningkat serta menjadi yang terbaik.”

“Anda dapat melihat banyak hal yang kami kerjakan, akan tetapi kami tidak ingin dapat diprediksi. Kami ingin menjadi sedikit tidak terduga, dan itu harus datang dari para pemain. Kebebasan, kreativitas, dan imajinasi ada di sana. Penampilan adalah sesuatu yang harus positif. Ada sesuatu yang dapat kami lihat dari itu. Tentu saja memang, kami bermain melawan 10 orang di awal, tetapi Anda perlu tahu, tidak pernah mudah bermain melawan 10 orang.”

Ole Gunnar Solskjaer sendiri kemudian kembali menunjukkan “sisi kejamnya”. Ia punya keinginan besar agar anak asuhnya bisa mencetak banyak gol dalam keadaan apapun. Seperti misalnya menuntut para pemainnya mencari “lebih banyak gol” meski sudah unggul 6-0 ketika melawan Southampton.

Ya meski Anthony Martial dan McTominay serta pemain pengganti menambah keunggulan pasukan United pasca turun minum, namun bagi Solskjaer, itu belum cukup. Ia tetap tidak ingin timnya melepaskan tekanan untuk tim lawan.

Bahkan dilansir dari Mirror, dilaporkan pelatih asal Norwegia itu terdengar berteriak: “dapatkan lebih banyak gol, sepuluh menit!”, saat para pemainnya memasuki menit-menit akhir pertandingan. Tapi uniknya, ia berhasil mendapatkan keinginannya pasca permintaan yang kejam itu. Fernandes, Martial dan James menambah tiga gol setelah Bednarek memberikan penalti dan diusir karena melanggar Martial.

Ini merupakan pertama kalinya United bersama Solskjaer mencetak delapan gol dalam pertandingan Premier League. Sisi kejam Solskjaer juga pernah ditampilkan ketika ia masih sebagai pemain pada Februari 1999. Di mana saat itu ia mencetak empat gol setelah masuk sebagai pemain pengganti di pertandingan yang berakhir dengan skor 8-1 tersebut.

Selain itu, kemenangan 9-0 Manchester United atas Southampton ini juga berhasil menyamai rekor yang pernah mereka dapatkan ketika melawan Ipswich Town pada 1995. Maka jelas, kemenangan besar seperti ini harus menjadi penyemangat atas keterpurukan pasukan Setan Merah yang diperoleh pada dua laga sebelumnya.