United harus mewaspadai Southampton yang kerap merepotkan di kandang. Foto: Mirror

Sejak musim 2012/2013, Manchester United sudah tujuh kali menjamu Southampton. Hasilnya, mereka mendapatkan tiga kemenangan, dua seri, dan dua kali kalah. Dari tiga kemenangan tersebut, hanya satu kali Setan Merah bisa menang dengan selisih gol lebih dari satu yaitu ketika United menang 2-0 pada musim 2016/2017.

Empat kali Southampton mencuri poin menandakan satu hal kalau mereka adalah kesebelasan yang bisa mempersulit United di Old Trafford. Meski memiliki kesenjangan dari segi nama pemain, namun mereka membuktikan kalau kesebelasan yang berdiri padaa 1885 ini tidak bisa diremehkan.

Dua laga terakhir bertemu The Saints di Old Trafford, United selalu kesulitan. Pada 2017/2018, mereka ditahan imbang tanpa gol. Meski mereka menang 3-2 pada musim lalu, United tertinggal terlebih dahulu dan sempat disamakan skornya sebelum Romelu Lukaku menjadi penyelamat dari pertandingan tersebut.

“Ralph melakukan pekerjaan yang brilian bersama Southampton. Ia membawa gaya main Jerman dengan sentuhan rock n roll seperti Jurgen Klopp. Mereka bermain dengan energi dan penuh kerja keras. Jika Anda ingin bermain melawan mereka, Anda harus siap melakukan sprint. Saya menikmati permainan menghibur yang mereka punya,” kata Ole Gunnar Solskjaer sebelum laga.

Sepakbola rock n roll yang disebut Ole sudah pasti permainan pressing ketat yang mereka gunakan. Gegenpressing atau Counter pressing adalah senjata utama Soton sejak dipegang oleh manajer RB Leipzig ini. Gaya main ini yang membuat United mati kutu ketika bertemu di St Mary pada pertemuan pertama. Pressing Ralph sukses membuat aliran bola-bola pendek United tidak berjalan baik sejak lini pertama yaitu lini belakang.

“Kami ingin lebih berani, tetapi kadang-kadang kami juga melakukan beberapa kesalahan seperti yang kami alami ketika melawan Arsenal. Kami butuh kesalahan seperti ini karena dengan begitu kami belajar. Jika mereka bermain dengan bola panjang, kami bisa mengatasinya. Jika mereka bermain dengan bola bawah, maka kami akan merebutnya. Kami perlu menjaga penguasaan bola agar kami tidak perlu sering berlari tanpa membawa bola,” kata Ralph.

Cara main seperti ini bukan tidak mungkin akan kembali digunakan oleh tim tamu. Asal bermain kompak dan tidak membuat kesalahan, maka Ralph yakin bisa mencuri setidaknya satu poin dari kandang Setan Merah.

United tentu tidak mau masalah kolektivitas seperti pertemuan pertama terjadi lagi ketika bermain di kandang. Bagi penggemar United, tim yang sekarang sudah berbeda dibanding yang tim yang bermain di St Mary saat itu. Sekarang, kreativitas United jauh lebih baik. Semua tidak lepas dari kehadiran Bruno Fernandes.

Pemain terbaik Premier League bulan Juni ini akan menjadi andalan United membongkar lini belakang Soton yang bermain dengan blok rendah. Apalagi Ole juga masih memiliki Paul Pogba sebagai opsi untuk menjadi playmaker United. Ketika di St Mary, United kesulitan membongkar pertahanan Soton karena akses bola menuju Pogba sudah ditutup. Dengan keberadaan dua pemain ini di atas lapangan, kolektivitas seharusnya bukan menjadi masalah United.

Selain itu, mereka juga memiliki Mason Greenwood yang sedang on fire dalam beberapa laga terakhir. Mason tampil jauh lebih baik dibanding Daniel James yang menjadi pencetak satu-satunya gol United pada pertemuan pertama. Ia akan kembali menjadi tumpuan mencari gol melalui tendangan kerasnya.

Southampton sendiri baru sekali kalah sejak Premier League kembali dimulai pada 19 Juni lalu. Kemenangan atas Manchester City dan hasil imbang di kandang Everton akan mengangkat kepercayaan diri mereka yang masih punya peluang untuk finis pada 10 besar.

Namun, kepercayaan diri United jelas jauh lebih tinggi. Selain catatan tidak terkalahkan mereka yang cukup panjang, mereka punya peluang untuk masuk tiga besar jika menang pada laga nanti. Hal ini tidak lepas dari kekalahan Chelsea atas Sheffield United dua hari lalu serta tumbangnya Leicester dari Bournemouth dengan skor telak 4-1 dini hari tadi.

Perkiraan Susunan Pemain

SOUTHAMPTON:

Alex McCarthy, Kyle Walker-Peters, Jack Stephens, Jan Bednarek, Ryan Bertrand, Stuart Armstrong, James Ward-Prowse, Oriol Romeu, Nathan Redmond, Danny Ings, Che Adams

MANCHESTER UNITED:

David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, Harry Maguire, Luke Shaw, Nemanja Matic, Paul Pogba, Bruno Fernandes, Marcus Rashford, Mason Greenwood, Anthony Martial