Foto: TalkSPORT

Ole Gunnar Solskjaer hanya punya satu misi kepada pemainnya ketika mereka datang ke Etihad untuk menghadapi Manchester City pada leg kedua semifinal Piala Liga tengah pekan nanti. Misi tersebut adalah membalikkan keadaan seperti malam indah di Paris awal Maret 2019 lalu.

“Kami telah menunjukkan sebelumnya melawan PSG ketika kami kalah di kandang dan membalikkan keadaan. Kami hanya harus percaya dan berharap kami bisa menampilkan kinerja yang baik di Etihad. Terakhir kami bermain di sana, kami membuat banyak peluang dan kami berulang kali melakukannya sebagai sebuah kesebelasan,” kata Ole selepas timnya kalah 1-3 pada pertemuan pertama.

Malam indah di Paris akan selalu menjadi kisah yang diangkat oleh Ole ketika United menderita kekalahan pada laga yang berformat home and away. Hal ini yang nantinya coba diukir lagi olehnya ketika balik menerima jamuan City. Pasalnya, United tinggal selangkah kaki untuk melaju ke Wembley dan meraih gelar yang terakhir mereka rebut 2017 lalu.

“Kami hanya perlu menguasai bola dan memainkan permainan yang nyaris sempurnya. Kami telah melakukan hal hebat di klub ini dan saya kira laga melawan PSG tahun lalu adalah contoh bagus untuk memotivasi diri Anda untuk tampil lebih baik,” ujarnya pada konferensi pers jelang pertandingan.

Ole berharap betul kejadian di Paris akan kembali terulang. Pasalnya, alur ceritanya juga sama persis. United sama-sama menderita kekalahan di kandang, mereka juga sama-sama ketinggalan dua gol. Yang membedakan hanya skornya saja. Jika di Paris, United datang dengan ketertinggalan 0-2, maka sekarang mereka akan ke Etihad dengan tertinggal 1-3. Ole hanya butuh membuat endingnya sama yaitu membawa Setan Merah menang dan lolos ke babak berikutnya.

Sah-sah saja berharap ada keajaiban lagi pada pertandingan nanti. Toh, sepakbola tidak pernah lepas dari yang namanya drama. Suporter United juga tidak menyangka kalau mereka bisa melakukan comeback di Paris pada saat itu. Akan tetapi, tetap saja tugas itu tidak akan mudah.

Di Paris, United benar-benar tertolong dengan dua gol yang bisa mereka buat pada babak pertama melalui brace Romelu Lukaku (thank you Rom). Bahkan satu golnya hadir ketika laga baru berjalan dua menit. Gol ini yang secara tidak langsung menjatuhkan mental pemain PSG. Selain itu, United juga mampu bisa memanfaatkan sedikitnya peluang yang didapat pada saat itu.

Hal ini yang harus diulang United pada leg kedua nanti. Gol cepat atau paling tidak unggul 1-0 pada babak pertama akan menjadi bekal yang positif karena mereka tinggal mencari satu gol tambahan pada babak kedua. Skor 2-0 sudah bisa membawa laga ini berlanjut ke babak adu penalti. Perlu diingat kalau Piala Liga tidak mengenal istilah gol tandang.

Tidak mudah memang, namun United sudah melakukannya pada pertemuan mereka di Premier League awal Desember lalu. Ketika itu, lini depan United tampil cukup baik dan bisa membawa keunggulan 2-0 pada babak pertama.

Yang menjadi masalah United sekarang adalah hilangnya tumpuan gol mereka, Marcus Rashford. Dialah satu-satunya yang membuka harapan United ketika golnya memperkecil ketertinggalan pada pertemuan pertama. Ia juga menjadi bintang ketika United menang di Etihad ketika bermain di Premier League. Hilangnya Rashford langsung menurunkan ketajaman United.

Mereka memang baru saja pesta gol ke gawang Tranmere, namun tidak elok rasanya jika menganggap kualitas Tranmere setara dengan Manchester City. Menghadapi Burnley saja, lini depan United tidak memberikan kontribusi apa pun dan tidak bisa menghindarkan mereka dari kekalahan. Begitu juga ketika melawan Liverpool.

Di sisi lain, Pep Guardiola sudah belajar dari kekalahan mereka awal Desember lalu. Pada leg pertama, ia dengan ciamik memainkan skema tanpa striker yang membuat lini belakang United kelimpungan harus menjaga siapa karena enam gelandangnya begitu dinamis. Taktiknya berhasil dan City menang 3-1. Akan tetapi, ia masih mewaspadai United. Ia paham kalau United bisa mengerikan jika semesta mendukung mereka seperti laga di Premier League.

“Ini belum berakhir. Laga kedua belum dimainkan. United bisa membalikkan keadaan seperti yang dilakukan kepada PSG. Sempat kalah, tapi mereka berhasil meraih kemenagan dan lolos pada leg kedua. Mereka memiliki jersey dengan sejarah dan rasa bangga,” kata Pep.

Manajer asal Spanyol ini juga tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia akan menyesal jika timnya kembali kalah dan tersingkir karena pada pertemuan pertama, City sebenarnya punya kesempatan untuk menang dengan selisih lebih dari dua gol. Sayangnya, Raheem Sterling beberapa kali membuang-buang peluang saat itu.

Melangkah ke final Piala Liga juga membuka kesempatan bagi Pep Guardiola mempertahankan gelar dan menambah koleksi trofinya setelah terancam akan kehilangan koleksi trofi Premier League pada akhir musim nanti.

Perkiraan Susunan Pemain

MANCHESTER CITY:

Ederson, Joao Cancelo, Nicolas Otamendi, John Stones, Oleksandr Zinchenko, Bernardo Silva, Ilkay Gundogan, Raheem Sterling, Kevin de Bruyne, Riyad Mahrez, Sergio Aguero

MANCHESTER UNITED:

David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, Harry Maguire, Luke Shaw, Nemanja Matic, Fred, Jesse Lingard, Andreas Pereira, Anthony Martial, Mason Greenwood