Foto: Manchester Evening News

Sempat dihujat karena dianggap tidak profesional, Dean Henderson kini kembali dirindukan oleh para penggemar Manchester United. Hal ini tidak lepas dari apa yang ia tunjukkan saat Nottingham Forest mengalahkan West Ham United kemarin malam.

Dalam dunia olahraga kita sering mendengar istilah advantage alias keuntungan. Siapa yang tidak dalam performa baik atau membuat kesalahan, maka siap-siap dia akan mendapat ganjarannya. Tidak hanya berlaku kepada siapa yang kita lawan, tapi rekan setim pun bisa saling mengalahkan.

Semalam, Dean Henderson sadar kalau David de Gea, orang yang katanya lebih baik darinya dalam urusan shot-stopper, membuat kesalahan pada laga sebelumnya. Saat De Gea hanya bisa pasang badan dan mengakui kesalahannya, Dean memanfaatkan momentum itu dengan cara yang elegan.

Ia menjadi aktor utama ketika Forest meraih kemenangan pertamanya di Premier League sejak 1999. Ia tampak ingin membuat pembuktian kalau Manchester United dan beberapa suporternya salah menilai dia.

Hampir semua aspek yang tidak bisa dilakukan De Gea ia tunjukkan di City Ground. Ketenangan, aksi petik bola di udara, penyelamatan krusial, commanding, dan keberanian untuk melakukan duel. Seolah ada perasaan bahagia dalam diri Dean yang mungkin sembari mentertawakan De Gea setelah momen-momen itu.

Puncaknya tentu saja ketika ia sukses menahan penalti Declan Rice. Setelah menahan tendangannya, Dean langsung duduk menghadap tribun dan memberi kiss bye sambil mengepalkan tangannya. Terlihat wajah penuh amarah seolah memberi tahu kepada klub induknya kalau dia harusnya sudah pantas menggusur De Gea.

“Saya tahu sisi favorit Declan karena sempat berlatih bersamanya di tim nasional. Memang Anda tidak pernah tahu apa dia akan mengubahnya pada menit-menit terakhir tapi yang saya bisa lakukan adalah mempertahankan apa yang saya ketahui,” katanya setelah pertandingan.

“Tempat ini (City Ground) adalah sebuah benteng. Para penggemar beitu luar biasa dan mereka pantas mendapatkan momen ini.”

Dean tidak akan peduli dengan United yang kalah 4-0. Baginya saat ini adalah ia lebih baik dari De Gea setidaknya dalam dua pekan awal Premier League musim ini. Newcastle butuh 10 shots on target untuk membuat dua gol, sedangkan West Ham begitu frustrasi untuk mengalahkannya dan sukses mengakhiri laga dengan status nirbobol.

Pekan yang sangat jomplang bagi para penjaga gawang. Saat De Gea didukung karena performa apiknya musim lalu, ia justru merusaknya dengan gagal menangkap tendangan Josh Da Silva. Keadaan makin ruwet setelah ia memaksakan diri mengoper ke arah Eriksen dalam gol kedua. De Gea tampak seperti orang bingung mengikuti cara main Erik ten Hag.

Dean memegang keuntungan sekarang. Selagi De Gea masih begitu-begitu saja, ia akan terus membuktikan siapa yang lebih baik. Terlepas dari anggapan tidak profesional karena sikapnya yang ngambek akibat jarang dimainkan pada musim lalu, Dean saat ini jauh lebih unggul dari De Gea. Tak ayal, banyak suporter klub yang kini menginginkan Dean cepat kembali karena De Gea sudah tidak bisa diharapkan menjadi kiper nomor satu setelah kekonyolannya melawan Brentford.

Situasi ini membuat United semakin terbenam dalam pusaran kekocakan dan olok-olok di media sosial. Klub ini tidak hanya kena roasting dari suporter lawan atau bahkan suporternya sendiri, tapi pemain pinjaman pun juga sudah bisa melakukan roasting dengan penampilannya.