Erik ten Hag mulai merasakan tekanan sebagai manajer Manchester United. Akan tetapi Scott McTominay menegaskan ruang ganti berada sepenuhnya di belakang sang manajer. 

Scott McTominay menegaskan ruang ganti Manchester United bukan lagi tempat yang “toxic”, setelah mengakui kalau ada intrik besar di antara para pemain di bawah manajer-manajer United sebelumnya.

Tekanan mulai meningkat pada Erik ten Hag setelah mencatatkan 11 kemenangan dan 11 kekalahan dari 23 pertandingan pertama United musim ini. Di sisi lain, United harus menghadapi Bayern Munchen di fase grup Liga Champions.

Nasib Ten Hag di ujung tanduk. Tekanan pun kian meningkat setelah menjalani sejumlah kekalahan memalukan.

Nasib buruk sebelumnya dialami oleh Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solskjaer. Mou dipecat pada Desember 2018 dan Solskjaer pada November 2021. Setelah era Ferguson, tidak ada manajer yang mencapai akhir kontraknya. Sehingga, tren pemecatan pada Ten Hag bukanlah hal mustahil.

Musim lalu, Ten Hag membawa United menjuarai Piala Liga serta ke peringkat ketiga Premier League. Meski, secara permainan dan hasil masih belum konsisten. Sayangnya, penambahan skuad, menurut penulis, tidak maksimal seperti Mason Mount, Jonny Evans, Andre Onana, Rasmus Hojlund, sampai Altay Bayindir. Mengapa tidak membeli pemain top saja sekalian untuk menambal kelemahan skuad.

Walau permainan tidak konsisten, tapi petinggi Manchester United dikabarkan tetap memercayai Ten Hag. Selain itu, McTominay juga menegaskan para pemain tetap mendukungnya. Mereka pun ingin mengakhiri siklus pecat pelatih di tengah jalan.

“Ini adalah tanggung jawab para pemain, yang pertama dan terpenting, para pemain juga mengetahui hal itu. Kami memiliki banyak pemain luar biasa dan saat ini kami berada pada tahap di mana kami memiliki karakter besar di ruang ganti,” kata pemain berkebangsaan Skotlandia ini.

“Ini bukan hanya kasus seperti yang terjadi pada beberapa manajer lain yang kadang-kadang sedikit toxic. Para pemain sangat mendukung manajer, aku telah mengatakan itu dalam banyak wawancara lain dan begitulah yang akan terjadi.”

“Kami juga mempunyai staf kepelatihan yang luar biasa sehingga bisa saja sulit memahami apa yang dipikirkan para pemain dan apa yang dikatakan secara tertutup, kami hanya ingin melakukan yang terbaik untuk klub ini.”

Permainan yang tidak konsisten ini membuat Ten Hag kesal. McTominay mengungkapkan kalau skuadnya telah membicarakan hal tersebut dan mencoba untuk menemukan solusi.

“Kami tahu ketidakkonsistenan yang kami alami, kami tidak naif terhadap hal itu, kami sudah membicarakan hal ini sebagai sebuah kelompok,” katanya.

“Jadwalnya tidak ada habisnya, kami tidak bisa menyalahkan jadwal pertandingan yang tertunda tapi kami harus bersatu dan mencari tahu mengapa kami tidak konsisten. Para pemain melakukan segala yang mereka bisa untuk berkontribusi dan memberikan yang terbaik saat Anda masuk ke lapangan.”

Jadi inikah saat yang tepat untuk memecat Ten Hag? Jangan dulu, karena ganti pelatih tak pernah menjadi solusi. Kita seharusnya belajar dan lebih tahu.

Sumber: Manchester Evening News