Manchester United akan menghadapi Galatasaray pada Selasa (3/9) malam waktu Inggris. Jelang laga, Erik ten Hag mengemukakan sejumlah hal mulai dari kondisi tim sampai peluang Altay Bayindir untuk mencatatkan debutnya.

Sama seperti era pelatih-pelatih sebelumnya, United tampak tidak konsisten. Terkadang menang dengan main bagus, di pertandingan selanjutnya kalah dan main buruk. Hal ini yang juga jadi sorotan utama dalam pertanyaan kepada Ten Hag.

Ten Hag menyatakan kalau ia kecewa dengan hasil buruk yang didapatkan United. Ia pun mulai menganalisis laga tersebut dan mencari di mana masalahnya, baru ia bisa melangkah maju.

“Namun, juga memberikan solusi untuk masalah itu. Jadinya, jelas,” terang Ten Hag.

Salah satu solusinya adalah kehadiran Antony yang sudah mulai kembali berlatih dengan United. Ten Hag sendiri menyebut kalau Antony tengah dipertimbangkan untuk diturunkan.

“Kemarin adalah hari pertamanya kembali berlatih bersama tim, kami melangsungkan latihan terakhir dan kemudian kami akan membuat keputusan. Namun, dia akan masuk pertimbangan [untuk diturunkan], ya,” jawab Ten Hag.

Sebelumnya, Ten Hag menyebut dirinya sebagai pribadi yang tidak sabaran. Di sisi lain, United tampak tidak berkembang sejak awal musim ini dan tidak sesuai dengan keinginannya.

Mantan pelatih Ajax Amsterdam tersebut menolak anggapan itu. Ia merasa kalau United sebenarnya tengah berkembang tapi memang harus dilakukan beberapa perbaikan. Salah satunya soal badai cedera yang menimpa fulbek kiri United. Bahkan, Sergio Reguilon yang didatangkan untuk melapis Luke Shaw dan Tyrell Malacia, malah ikut-ikutan cedera.

“Saat Anda tidak punya seorang fulbek di sisi kiri, Anda harus mengubahnya dan kami melakukannya,” kata Ten Hag.

Memang ada kekurangan dalam kekalahan United atas Crystal Palace, tapi Ten Hag merasa masih ada hal positif di sana. Meski, ia pun menyadari kalau pada akhirnya, hasil akhir adalah segalanya.

“Tapi, kami tengah mencarinya. Kami tidak mendapatkan hasil [yang bagus], yang mana itu merupakan tuntutannya, dan tentu saja itu sangat mengecewakan,” tegas Ten Hag.

Salah satu hal yang disorot dari buruknya penampilan United di awal musim ini adalah soal VAR. Ada beberapa keputusan yang sangat merugikan United padahal sudah ditinjau melaui VAR. Di Premier League, tren ini tampak berlanjut dengan bukan cuma United yang dirugikan, tapi juga klub lain.

Ten Hag sebenarnya enggan mengomentari soal wasit karena memang itu tugas mereka. Ia pun memahami betapa tingginya standar yang dimiliki Premier League untuk seorang wasit. Cuma ada satu momen yang masih mengganggunya, sementara sisanya sudah ia lupakan.

“Aku yakin mereka [wasitu] melakukan apa yang mereka bisa, mereka sangat profesional, jadi mereka akan memberikan yang terbaik. Aku mempercayai mereka,” kata Ten Hag.

Jeleknya penampilan United di laga melawan Crystal Palace tidak lepas dari performa buruk Marcus Rashford yang kini merupakan pemain senior. Ini yang jadi pertanyaan. Apa yang bisa dilakukan Ten Hag kalau ada pemain senior yang main buruk? Apakah akan tetap diturunkan atau dicadangkan semudah ia mencadangkan pemain muda?

Salah satu alasan Ten Hag terus menurunkan “pemain senior” yang main buruk adalah karena ia menganggap mereka bisa mengatasinya. Soalnya, ia telah melalui ini dalam banyak situasi.

“Perjalanan akan melalui rintangan, jarak di antara keduanya. Kini, ini adalah soal karakter, karakter individu, sebagai sebuah tim, apa yang harus Anda tunjukkan untuk keluar dari situ,” kata Ten Hag.

“Seperti yang Anda lihat, ada banyak hal positif dalam permainan kami, tapi ada juga kekurangannya dan kami harus memperbaiki kekurangannya, menjaga hal-hal positif juga memperbaiki kekurangan dan defisit yang kami miliki dalam permainan kami.”

Ten Hag sebenarnya tidak terlalu senang kalau tim menang tapi prosesnya salah. Di sisi lain, sepakbola papan atas seringkali hanya membutuhkan hasil. Maka, ia ingin agar United bisa menang tapi dengan cara yang tepat.

Lawan United malam nanti adalah Galatasaray, kesebelasan Turki. United sendiri baru mendatangkan kiper berkebangsaan Turki, Altay Bayindir. Publik Turki berpikir kalau Ten Hag akan menurunkan Altay pada Piala Liga melawan Crystal Palace, tapi hal tersebut tidak terjadi karena ia menurunkan Andre Onana.

Ten Hag beralasan kalau ia menurunkan Onana untuk menambah adaptasinya dengan sepakbola Inggris. Soalnya, Onana baru didatangkan dari Inter Milan pada awal musim ini. Sehingga ia lebih memilih menurunkan Onana ketimbang Altay.

Meski demikian, Ten Hag juga memerhatikan bagaimana Altay harus berkembang.

“Dia memberikan kesan yang sangat baik dalam latihan, dia benar-benar berkembang, mengalami kemajuan, jadi kami sangat senang dengan hal itu dan kami yakin kami memiliki dua kiper yang tepat di skuad kami untuk melakukan pekerjaan itu untuk kami.”

Galatasaray pun punya dua pemain berbahaya dalam diri Mauro Icardi dan Wilfried Zaha. Dan tentu saja, Zaha begitu mengenal United karena pernah bermain di sini dan mengalahkan United saat menjadi lawan.

Ten Hag menilai kalau sebenarnya bukan cuma keduanya yang berbahaya. Soalnya, Galatasaray juga punya Dries Mertens, Hakim Ziyech, sampai Tete.

“Angelino bisa sangat menyerang dan kreatif, [Karem] Demirbay [juga bisa] jadi ini adalah soal tim dan kami harus bertahan juga sebagai tim, kami harus waspada, kami harus memainkan yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang tepat,” kata Ten Hag.

Sumber: Manutd.com