Foto: Marca

Tanda tanya besar pantas ditujukan kepada Manchester United menjelang laga pekan ke-34 menghadapi Arsenal, Sabtu (23/4). Apakah The Red Devils mampu menumbuhkan kembali motivasi setelah dibantai Liverpool tengah pekan lalu?

Melihat performa Manchester United musim ini sama saja dengan melihat peribahasa legendaris yang berbunyi: Hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama. Sudah tahu berbuat kesalahan, tapi keras kepala dan tidak mau berubah. Persis seperti apa yang ditunjukkan United sepanjang musim 2021/22 ini.

Perjalanan mereka lebih banyak diisi dengan hal-hal yang bersifat pengulangan. Kalah dengan cara yang sama, membuat kesalahan yang sama, jawaban di konferensi pers yang sama, lalu jika menang pun performanya ya gitu-gitu aja.

“Kami baru berlatih kemarin karena sehari setelah laga adalah waktu dimana kami harus menjalani pemulihan. Para pemain jelas kecewa seperti kita semua dengan hasil laga kemarin. Sekali lagi, ini akan berada di tangan kami untuk merespon hasil tersebut dengan performa kami di lapangan besok,” kata Rangnick.

Jawaban yang akrab di telinga kita tiap kali melihat United kalah, bukan? Kini semuanya tergantung kepada 11 pemain yang akan diturunkan besok apakah mereka masih punya motivasi untuk memberikan hasil yang bagus atau kembali mengulang kesalahan yang sama yang membuat mereka semakin dibenci oleh suporternya sendiri.

Masalahnya, Bruno Fernandes sendiri sudah berkata kalau kekalahan melawan Liverpool kemarin menunjukkan kalau timnya memang tidak sedang memperebutkan apa-apa musim ini. Padahal, masih ada zona Liga Champions yang bisa diperjuangkan.

Posisi mereka memang semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, United kini hanya terpaut dua angka dari West Ham dan lima angka dari Wolverhampton Wanderers. United jelas butuh kemenangan dan itu hanya bisa diraih apabila mereka menang melawan Arsenal. Tidak perlu tampil bagus, yang penting United bisa cetak gol lebih banyak saja dari Meriam London maka tiga poin sudah ada dalam genggaman.

Arsenal sudah pasti akan lebih bersemangat menghadapi United pada pertandingan ini. Motivasi mereka lagi tinggi-tingginya. Mereka baru saja memutus rentetan tiga kekalahan beruntun dengan mengalahkan Chelsea 4-2. Tidak tanggung-tanggung, mereka menang di Stamford Bridge.

“Saya pikir masih akan ada banyak kejutan. Itulah yang harus kami lakukan. Kembali tampil bagus besok dan membuat diri kami layak memenangkan pertandingan yang menurut saya akan berjalan sulit,” kata sang manajer, Mikel Arteta.

Meriam London sudah pasti akan menjadikan United sasaran empuk. Dengan pemain muda macam Smith-Rowe, Saka, Odegaard, dan Eddie Nketiah, maka kecepatan akan menjadi senjata mereka. Apalagi yang dihadapi adalah barisan lini belakang United yang lemah dalam hal transisi, bukan tidak mungkin De Gea akan kembali dibuat pontang-panting melindungi timnya.

Ditambah dengan lini tengah yang kopong, sudah pasti akan membuat United tidak bisa mengembangkan permainan. Dengan cederanya Pogba dan Fred, besar kemungkinan United akan bermain dengan dua DM atau memaksa salah satu dari Bruno Fernandes atau Jesse Lingard bermain lebih ke dalam.

Selain itu, rekor pertemuan juga tidak memihak United. Mereka kesusahan tiap kali bermain di Emirates Stadium. Setelah mereka menang 1-3 di Piala FA musim 2018/19, United hanya mendapat satu kali hasil imbang dari tiga kunjungan terakhir di sana. Lebih parahnya lagi, mereka juga tidak bisa mencetak gol.