Foto: Twitter Manchester United

Manchester United kembali meraih hasil positif dalam lawatan mereka ke Australia untuk melakoni laga pra-musim. Setelah mengalahkan Perth Glory 2-0 empat hari sebelumnya, kini giliran Leeds United yang mereka taklukkan dengan skor telak 4-0. Keempat gol United masing-masing dibuat melalui Mason Greenwood, Marcus Rashford, Phil Jones, dan Anthony Martial.

Meski begitu, ada beberapa catatan positif dan negatif dari pertandingan tersebut yang pantas untuk diulas. Hal positif yang hadir diharapkan dapat dipertahankan hingga musim 2019/20 berakhir, sementara catatan negatif harus dievaluasi agar kedepannya United bisa tampil tanpa cela dan sempurna.

Kesan Tidak Serius Dari Leeds

Hujan gol yang terjadi sekilas menandakan kalau United tampil sangat baik. Namun jika melihat secara cermat, skor ini wajar terjadi melihat persiapan Leeds yang nampaknya tidak terlalu serius untuk menghadapi pertandingan ini. Bahkan skor akhir seharusnya bisa lebih telak lagi.

Leeds datang ke Perth dengan membawa hanya 16 pemain saja. Lima di antaranya adalah pemain muda. Hanya 11 pemain inti saja yang dibawa dan mereka semua bermain pada babak pertama. Bahkan mereka datang ke Perth tanpa sang manajer utama, Marcelo Bielsa yang baru tiba satu hari sebelum pertandingan.

Bielsa melakukan ini bukan tanpa alasan. Di saat para pemainnya sudah ada di Australia sejak hari Minggu, Bielsa masih berada di Leeds untuk menanti para pemain anyar dan mereka yang selesai membela tim nasional kembali ke pusat latihan. Tidak sedikit yang menyebut kalau Bielsa baru akan fokus terhadap penampilan timnya ketika mereka menghadapi Western Sydney Wanderers hari Sabtu (20/7) nanti.

Lini Belakang Masih Rapuh

Meski hanya membawa 16 pemain dan kalah 4-0, namun Leeds sebenarnya memberikan beberapa ancaman ke gawang United. Catatan 11 tendangan ke gawang Sergio Romero (babak 1) dan Joel Pereira (babak 2) menunjukkan kalau mereka mampu merepotkan lini belakang United. Ancaman sendiri datang lebih banyak dan lebih berbahaya pada babak pertama. Ketika itu, ada satu peluang emas saat sepakan salah satu pemain Leeds masih bisa diblok kaki Sergio Romero.

Permainan pressing intens milik Leeds beberapa kali sukses memutus build up serangan United yang coba dibangun dari belakang. Bahkan dalam beberapa momen, lini belakang mereka kerap panik ketika kuintet Harrison, Roofe, Forshaw, dan Hernandez sukses masuk ke kotak penalti Setan Merah.

Hal serupa juga terjadi pada babak kedua. Kurang dari lima menit setelah membuat gol, Phil Jones tiba-tiba salah dalam penempatan posisi dan membuat celah di half space sebelah kiri United begitu kosong. Transisi para pemain bertahan United juga tidak terlalu baik selama babak pertama dan kedua. Satu hal yang menyelamatkan mereka hari itu adalah kualitas penyelesaian akhir para pemain Leeds yang begitu buruk.

Anomali Lini Tengah dan Lini Depan United

Satu hal yang menjadi kunci kemenangan United adalah dua gol mereka pada babak pertama yang dibuat Mason Greenwood dan Marcus Rashford. Kedua gol tersebut lahir dari proses serangan yang memukau. Gol pertama diawali dari umpan terobosan Pogba yang diteruskan Wan-Bissaka ke kaki Greenwood, sementara gol kedua diawali counter attack yang dinisiasi Scot McTominay dan diakhiri dengan penyelesaian ciamik dari Marcus Rashford.

Namun satu hal yang menarik adalah penampilan para pemain tengah-depan United yang begitu bertolak belakang satu sama lain. Pada babak pertama, trio James-Rashford-Greenwood memang tampil apik dengan menebar teror kepada pemain belakang Leeds yang akhirnya menghasilkan dua gol. Akan tetapi, lini tengah mereka yang digawangi Scott McTominay, Paul Pogba, dan Juan Mata, tidak terkoneksi dengan baik satu sama lain. Beberapa kali upaya McTominay untuk mengirimkan bola kepada Pogba dan Mata kerap putus di tengah jalan.

Pada babak kedua, giliran lini depan United yang tidak bermain baik. Kuartet Lingard-Chong-Gomes-Martial tidak bisa membuat lini depan tampil mengancam seperti babak pertama. Beberapa kali usaha mereka kerap buntu ketika memasuki sepertiga akhir. Di sisi lain, duet Nemanja Matic dan Andreas Pereira tampil sangat baik sebagai penyuplai bola kepada para pemain depan.

***

Setelah Australia, kini para pemain United akan terbang menuju Singapura untuk meneruskan persiapan musim 2019/20 mereka. Lawan yang akan dihadapi pasukan Ole Gunnar Solskjaer adalah Inter Milan yang kualitasnya satu sampai dua tingkat lebih tinggi dibanding Perth Glory dan Leeds United. Para penggemar tentu berharap segala kesalahan dan kekurangan selama di Australia bisa cepat dibenahi ketika bertanding di Singapura. Karena inti dari laga pra-musim adalah mengevaluasi segala kesalahan yang terjadi di musim sebelumnya.